Chapter 3. ㅡ Hari sial.

150 20 4
                                    

Langkah kaki Chaeyeon melangkah melewati lorong kelas. Ia berjalan ke arah loker miliknya, berniat meletakkan kaos putih untuk eskul memanahnya sepulang sekolah.

Namun, seseorang dari arah belakang menepuk pundaknya untuk menghentikan langkahnya. Sontak Chaeyeon refleks membalikkan tubuhnya, menoleh ke arah belakang.

"Chaeㅡ" Panggilnya, dengan nada rendah Sesekali memandangi Chaeyeon yang ada di hadapannya.

Chaeyeon terkejut, matanya membulat. Ia mengulas senyuman paginya yang tampak terang. "Yㅡyebin!" Kejutnya, refleks ia langsung memeluk sahabat perempuannya ini.

Yebin pun menerima pelukan Chaeyeon, dimana tangan Chaeyeon tengah menggantung di bahu Yebin dengan riang. Yebin Mengelus punggung Chaeyeon lembut, "Maafkan aku, soal kemarinㅡ" Ucap Yebin dengan nada yang begitu menyesal.

"Seharusnya a-aku! Aku yang meminta maaf padamu! Aku membuatmu kecewa, soal si bodoh itu. Danㅡaku tak bermaksud, Demi Tuhan. Aku tak bermaksud apapun, Yebin! Kalau tak percaya, aku akan membelikan es krim dengan toping strawberry agar kau mempercayaiku. Ku mohon, jangan mengabaikanku lagi." Jelas Chaeyeon, ia menjelaskan isi hatinya pada Yebin untuk menghindari kesalahpahaman antara mereka berdua.

Yebin tersenyum simpul, ia tertawa saat Chaeyeon menjelaskan soal perasaan bersalah padanya. Ia berusaha menghibur Yebin, dengan perilakunya yang lucu. Chaeyeon memang tampak menggemaskan, dan juga rewel. Mana mungkin lelaki tak jatuh hati pada gadis ini.

Yebin merangkul bahu Chaeyeon, dan menemaninya berjalan melewati lorong kelas. Seorang lelaki dengan hoodie cokelat tua berjalan dari belakangnya dan mendahului mereka berdua, tiba-tiba Yebin yang tengah asik berbicara, memanggil lelaki yang memakai tudung hoodi cokelat tua yang kini ada di depannya. "Jungkook-ssi!"

Jungkook hanya menoleh, namun tak sepenuhnya menoleh. Chaeyeon yang mendengar lontaran nama dari bibir Yebin, membuatnya sedikit jengkel dan membisu sesaat.

"Gomawo soal surat kemarin, ne?" Ucap Yebin, ia membungkuk sopan. Melihat Chaeyeon yang memasang wajah jengkel, lengannya tiba-tiba disentuh oleh sikut Yebin dengan sengaja. Isyarat, ia memintanya untuk membungkuk sopan pada Jungkook.

"Wae?" Gerutu Chaeyeon, ia enggan untuk membungkuk. Namun, karena Yebin ia mau membungkuk untuk lelaki yang ada di hadapannya.

Respon jungkook hanya mengangguk, tak melontarkan kata sedikitpun dan pergi begitu saja meninggalkan mereka berdua di lorong.

"Dia benar-benar dingin, ya?" Ucap Yebin, ia menaikkan sebelah alisnya, melihat punggung lelaki itu semakin menjauh.

Chaeyeon hanya mengangguk, namun batinnya serasa terbakar melihat sikap dingin Jungkook yang selalu mengabaikan orang lain seenaknya.

***

Yebin dan Chaeyeon memasuki ruang kelasnya, sudah banyak murid yang datang memenuhi ruang kelas. Chaeyeon berjalan menuju tempat duduk semulanya dengan Yebin. Meletakkan ransel merah mudanya di atas meja, ia melihat Jungkook yang berada tepat di belakang tempat duduk miliknya dengan kaki yang diletakkan di atas meja sambil memainkan gadget miliknya.

"Yebin, bisa kita berpindah?" Ujar Chaeyeon dengan nada rendah, menarik tangan Yebin yang sedang memegang kotak bekal makan siangnya.

"Ada apa?" Tanya Yebin, heran.

"T-tidak apa apa! Habis aku bosan duduk di barisan paling ujung. Aku ingin berada diㅡ diㅡ barisan depan." Rengek Chaeyeon, mengerucutkan bibirnya. Ia masih menarik tangan Yebin.

"Nanti saja, bel sudah berbunyi. Habis ini Sensei Ayato masuk, biasanya ia suka mengatur tempat duduk para murid. Bukan?" Jelas Yebin, menenangkan Chaeyeon yang tiba-tiba mengajaknya pindah barisan.

( Jungkook x Chaeyeon ) ; My Evil Girl Jung Chaeyeon.Where stories live. Discover now