Fiance - 2

1.3K 190 96
                                    

Jinyoung berbaring terlungkup di kamarnya, kakinya ia angkat keatas dan ia silangkan. Jinyoung sedang asik membaca novel kesukaanya. Sangking seriusnya, ia tidak menyadari kehadiran seseorang di dalam kamarnya.

"Sayang lagi ngapain?" Jinyoung tersentak kaget. Ia memukul bahu pria yang kini berbaring disampingnya dengan satu tangan merangkul pinggang rampingnya.

"Ngagetin aja! Mandi sana, kamu bau keringat!"

"Namanya baru pulang main basket yang. Aku tadi ngetuk pintu loh, kamunya aja terlalu serius baca jadi gak dengar."

Cup. Dia mengecup pipi Jinyoung.

"Jaebum ihh...mandi dulu deh. Lengket gitu jangan deket-deket." Gerutu Jinyoung sebal.

"Namanya juga kangen yang. Cium dikit masa ga boleh."

"Tapi mandi dulu! Kasur aku jadi bau keringat nih."

"Iya...iya...cerewet banget sih—" Jinyoung langsung melirik tajam.

Jaebum cengengesan. "Tapi cerewetnya kamu bikin tambah cinta." Ujar Jaebum alay. #dasarkardusdirimumas

"Mandi gak? Kalau gak, aku gak izinin kamu masuk kamar aku lagi loh!"

Jaebum mendesah, bangun dan menuruti perkataan Jinyoung. Dia bisa apa jika pemilik hatinya sudah mengancam begitu.

"Habis mandi cium ya?" Tanga Jaebum penuh harap. Tapi Jinyoung malah mengambil bantal dan hendak melempar Jaebum. Jaebum langsung lari ke kamar mandi. Dan teriak "TEGAAAAAA!"

Jinyoung tertawa kecil dan geleng-geleng kepala aja. Menghiraukan kelakuan abstrak Jaebum.

Walau ini rumah Jaebum, Jinyoung penguasa sebenarnya. Di sekolah maupun di rumah, Jaebum selalu menuruti Jinyoung.

Siapa suruh Jaebum jatuh cinta pada sahabat kecilnya itu.

Jinyoung memang tinggal di rumah Jaebum sejak kecil, karena orang tua Jinyoung hanya pegawai pabrik biasa, dan tidak sanggup membiayai sekolah Jinyoung dan adiknya Hyunjin bersamaan. Orang tua Jinyoung memutuskan untuk menitipkan Jinyoung di keluarga Im.

Kakek Jinyoung adalah sahabat baik kakek Jaebum. Kakek Jaebum pernah berjanji akan membalas semua kebaikan keluarga Park, ia akan selalu ada jika mereka membutuhkan.

Kakek Im sangat menyayangi Jinyoung, karena Jinyoung sangat pintar, sopan dan berprestasi. Berkat Jinyoung juga Jaebum mendapatkan nilai yang bagus di sekolah, walau kelakuannya minus.

Suatu hari, Jaebum yang baru tamat Smp mendatangi kakek dan orang tuanya untuk meminta izin menikah dengan Jinyoung. Tentu saja keluarga Im sangat kaget karena mereka berdua masih remaja.

Jaebum ngotot ingin mengikat Jinyoung dan menjadikan Jinyoung hanya miliknya seorang.

Orang tua Jaebum merestui tapi dengan syarat Jinyoung sendiri harus setuju dan Jaebum harus mau melanjutkan bisnis keluarga Im kelak. Setuju karena Jaebum ngancam ini itu juga, ngotot banget pokoknya cuma mau nikah sama Jinyoung.

Demi Jinyoung, Jaebum mengiyakan semua syarat dari ayah dan kakeknya.

Mereka hanya di tunangkan di umur 17 tahun. Jinyoung walau bersikap cuek pada Jaebum, sebenarnya ia juga sangat menyayangi pemuda keras kepala itu. Hanya Jinyoung tidak ingin masa remaja dan sekolahnya terganggu karena pertunangan ini, jadi Jinyoung menyuruh Jaebum untuk tidak memberitahu siapapun kecuali ketiga sahabat baik Jaebum. Dan Jinyoung tetap bersikap cuek pada Jaebum.

***
Jaebum berbaring di sofa dan menjadikan paha Jinyoung sebagai bantal. Jinyoung membiarkan saja, menyuruh Jaebum pergi dan tidak mengganggunya yang sedang belajar sama saja seperti mengajak anak kecil yang berumur lima tahun bertengkar. Ngerti kan maksudnya? Jaebum childish, dan ga akan mau kalah.

'US' The Series's Onde histórias criam vida. Descubra agora