56 (the real epilogue)

2.4K 132 19
                                    

Seminggu sudah berlalu. Sejak pemakaman sang raja, para penasehat raja yang sebenarnya berusaha menjatuhkan sang raja, bergembira luar biasa. Berbeda dengan sebaliknya, ada sebagian penasehat yang turut bersedih akan kepergian sang raja.

Kabar Soonyoung yang dilantik menjadi raja belum terdengar di kerajaan Renava maupun Allans. Yang pasti, Soonyoung menghilang sejak upacara pemakaman Luhan.

Hal itu dipakai oleh para pembenci raja untuk mengajukan unjuk rasa siapa yang pantas menjadi pemimpin kerajaan besar ini.

"Kami sudah memilih siapa yang akan menjadi penerus kerajaan ini. Dan dia adalah Yoo Youngjae." Ucap Daehyun, dia berada di dalam kelompok pembenci raja. Dan dengan terpilihnya suara bahwa sahabatnya yang akan menjadi raja, membuatnya semakin mudah menguasai kerajaan ini berdua.

"Tidak bisa, bagaimana bisa kau memilih dia tanpa memikirkan pendapat kami?" Tanya Namjoon yang jujur saja masih tidak merelakan kepergian sang raja. Rajanya sungguh tegas dan bijaksana, kapan lagi mereka bisa memiliki raja seperti itu?

"Memangnya kau memilih siapa?" Tanya Daehyun yang tidak senang pendapatnya dibantah mentah-mentah oleh Namjoon.

"Aku berpikir untuk melihat surat wasiat sang raja. Mungkin saja disana tertulis siapa yang akan menjadi penerus kerajaan ini." Ucap Namjoon dengan pelan dan tegas. Namun hal itu hanya dibalas kekehan oleh Daehyun.

"Sayang sekali, tapi Raja Luhan tidak menyiapkan surat itu sebelum kepergiannya yang tiba-tiba."

"Jaga mulutmu, Jung Daehyun." Ucap Hoseok yang juga berada di sisi Namjoon.

Perdebatan mereka akhirnya terhenti ketika melihat pintu utama terbuka lebar. Di sana, Soonyoung dengan mahkota raja dan juga jubah merah dibahunya, berjalan dengan tatapan datar. Ia memperhatikan kedua sisi kiri kanan dihadapannya, orang yang berdebat itu diam tercengang melihatnya.

Soonyoung meneguk ludahnya sebelum berjalan ke depan mendahului mereka dan duduk di kursi kebesaran Raja.

Namjoon serta pendukung raja lainnya segera menunduk hormat pada Soonyoung. Ia yakin pasti sang raja telah memilih orang yang tepat.

Berbeda dengan di seberangnya, Youngjae dan juga Daehyun, serta pengikut-pengikut mereka lainnya merasa murka karena Soonyoung.

"Hei tabib, apa yang kau lakukan pada Mahkota dan jubah raja itu?" Tanya Youngjae yang keluar dari barisan.

Soonyoung menatap Youngjae dengan datar. Sejak kedatangannya sebagai tabib di sini, sudah ada dua orang yang ia amati akan memicu pemberontakan di kerajaan ini. Dan ia berharap mereka bisa segera ditangkap atas kelakuan mereka. Mungkin inilah saatnya.

Soonyoung bangkit berdiri dan menatap ke depan, "pada hari kematian Raja Luhan, ia telah memilihku untuk meneruskan kerajaan ini. Sekarang akulah yang akan memimpin kerajaan ini." Ucap Soonyoung tegas.

"Tidak bisa seperti ini! Tidak ada saksi mata yang melihat Raja Luhan memilih anda!" Teriak Youngjae karena harapan tingginya yaitu menjadi raja langsung musnah karena tabib biasa seperti Soonyoung.

"Pengawal, tangkap dua orang itu dan taruh mereka di penjara bawah tanah. Kalian pikir aku tidak pernah memperhatikan tingkah laku kalian selama ini? Kalian berusaha menyingkirkan sang raja agar kalian bisa seenaknya menggunakan nuklir itu kan?!" Balas Soonyoung dengan lantang. Benar, ia tahu semua ini dari Mingyu, sahabatnya. Hitung-hitung itu bisa menjadi alasan untuk menangkap dua orang brengsek ini.

Pengawal pun menangkap Daehyun dan juga Youngjae dan segera pergi dari sana. Soonyoung kembali duduk dan kembali memasang wajah datar. Pesan-pesan rajanya untuk tidak mempercayai orang lain selain keluarganya selalu ia ingat-ingat dan menjadi penguat akan rasa takutnya ini.

Untouchable (Seokgyu/gyuseok) CompletedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang