Falling in love

2K 228 79
                                    

"B*tches on the Sky ia ia ia ia~♪

"Crying so i i i i ~♪"

"Groom gu du shi fly ia ia ia ia ~♪

"My fany is a Beauty ~♪"

"Hmm~ hmmm ~" Taeyeon bersenandung dengan penuh kebahagiaan, ia tidak dapat menahan perasaan yang terus meluap di dadanya mengingat  Tiffany, Gadis yang membuatnya jatuh cinta kini telah menjadi miliknya walaupun belum resmi karena masih ada satu masalah kecil yaitu (jessica)

"Saranghae fany ah... Nan jongmal saranghae~"

"Nado saranghae taetae~"

"Kyahahahaha joah!!!"

Tiin ttiin tiiiiiiiiiiiin!!!!!

Bak orang gila gadis itu berteriak histeris sambil membunyikan klakson mobil di sepanjang jalan. Ia terus mengulangi setiap ucapan nya dengan Tiffany tanpa henti. Jika dihitung mungkin ini sudah yang ke- 100 kali nya gadis pendek itu mengulang kalimat tadi dengan berbagai macam aksen,gaya, serta intonasi.

Dirinya tidak akan pernah bosan jika harus mengatakan ia mencintai gadis itu. Bahkan 1000 kali pun ia akan mengatakan padanya. Mungkin ini yang dinamakan tergila gila pada seseorang, karena ia rela melakukan apapun demi mendapatkan orang itu walaupun harus menyembunyikan jati dirinya sebagai wanita.

'Mungkin semuanya akan berjalan dengan baik baik saja' Pikirnya, namun tidak ada yang tahu pasti apa yang akan terjadi nanti.

***

Taeyeon segera turun setelah memarkir kan mobilnya di garasi rumah. Sepi... Entah ini hanya perasaannya saja atau memang  rumahnya terasa memiliki aura mencekam tanpa adanya tanda tanda kehidupan disekeliling nya.

"Sepertinya hanya sehari aku pergi meninggalkan rumah, tapi kenapa terasa seperti setahun? Lihatlah sampah yang berserakan di pintu depan dan.. OMO INI KAN!!!"

Taeyeon terkejut  memungut gambar yang sangat familiar baginya telah berubah menjadi serpihan kertas kecil yang bertebaran dimana mana.

"Maldo andwae!!!! Siapa yang tega melakukan ini padamu eoh!?? Hiks... padahal sudah lama aku mengumpulkan semua gambar ini sejak masih sekolah, sampai rela menjadi pesuruh dan menabung demi majalah dewasa edisi terbatas yang terdapat tandatangan langsung dari artis nya huaaaaaaaaa~ Eomma!!!" 

Tiba tiba saja terbesit di benaknya mengatakan jika adiknya adalah dalang di balik semua ini. Karena memang dirumahnya tidak ada orang lain selain jessica.

"Sicaaa!!! Apa kau yang merobek majalah ku!??" Taeyeon berteriak sekeras mungkin dari luar rumah namun tidak ada respon dari dalam. Hanya terdengar deritan pintu yang mulai terbuka dengan perlahan akibat angin

"Sica???" Taeyeon melongo pada pintu masuk rumahnya mencari sosok adiknya namun tidak ada siapapun dibalik pintu. Membuat bulu kuduknya merinding seketika.

Apa jessica tengah mengerjainya?

"K-kau pikir b..bisa menakuti ku huh?  Cih, jangan berharap aku akan melewati pintu itu dan terkena jebakan yang kau buat..."

Hening... tidak ada sedikitpun suara yang merespon ucapan gadis itu. Namun semenit kemudian terdengar suara gaduh dari dalam rumah. Membuat Taeyeon mati penasaran tapi, ia tidak mungkin melangkah masuk. Karena menurut logika film horror yang sering ia tonton jika dirinya melangkah masuk lebih jauh itu sama saja dengan mendekati ajal nya.

"Sicaaa!! Jangan bercanda, aku tidak akan masuk kedalam jadi cepatlah keluar. jika tidak, aku akan melaporkan mu pada eomma"

Taeyeon langsung merogoh kantong celananya mencari letak ponsel nya, ia akan mengadukan langsung tingkah adiknya agar eomma dapat menghukum nya dengan memblokir seluruh kartu kredit nya

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 07, 2018 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

I'm Not A BoyWhere stories live. Discover now