chap 1

22.8K 2.4K 452
                                    

DULCEATA

.

.

.

YOONMIN

ABO

.

.

.

"Jadi, apa hasilnya?" Namjoon mendudukan diri diatas meja milik Yoongi dan menaik turunkan alisnya. "Aa.. tunggu sebentar, akan ku tebak, kau pasti... eum.. omega!"

"Maaf mengecewakanmu, Kim" Yoongi menyeringai. "Perkenalkan, Min Yoongi, Alpha" ucap Yoongi bangga.

"Serius kau alpha?" Namjoon berucap tak percaya.

"Tentu saja!" ucap Yoongi bangga.

Min Yoongi, Alpha, 17 tahun, Sekolah menengah akhir tingkat tiga.

.

.

.

"Jiminie, topinya kenapa tidak dipakai?" Seohyun, guru TK nol besar itu sedang menunduk menatap satu-satunya murid yang datang kesekolah tidak memakai topi.

"Nanti rambut Jiminie rusak" Jimin menatap takut pada gurunya.

Seohyun tersenyum lebar dan menggusap rambut Jimin sayang. "Topi ini tidak akan merusak rambut Jiminie, tapi kalau Jiminie tidak mau pakai topi, tidak masalah. Ayo kita masuk kelas" Seohyun mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan Jimin, tapi Jimini malah mendiamkan tangan gurunya itu dengan wajah tak enak hati.

"Jiminie?" Seohyun menaikkan alisnya bingung.

"Maaf, Bu guru, tapi Jiminie tidak boleh bergandengan tangan dengan sembarang orang" ucap Jimin polos, membuat wanita muda di depannya tertawa.

"Kenapa?" Seohyun bertanya disela tawanya.

"Nanti suami Jiminie marah" Jimin membungkuk sopan dan berlari menuju kelasnya.

Park Jimin, 7 tahun, cita-cita menjadi istri Min Yoongi.

.

.

.

Jimin berdiri di depan pintu kelasnya, kepalanya menjulur kearah lapangan dimana anak-anak SMA sedang pelajaran olahraga sementara kelas Jimin sudah selesai.

"Jiminie, kau tidak pulang?" Taemin, teman sekelas Jimin menatap Jimin penasaran.

"Sebentar lagi, Appa Jiminie juga belum menjemput" jawab Jimin tanpa memperhatikan Taemin.

"Kau melihat siapa?" Tanya Taemin penasaran dan ikut menjulurkan lehernya kearah lapangan basket.

Tepat saat Taemin ikut-ikutan menjulurkan lehernya, bola basket menggelinding kearah keduanya dan berhenti didekat kaki Taemin.

Dari lapangan, kedua bocah itu bisa melihat namja pucat tengah berlari kearah mereka.

Jimin dengan sigap langsung menggeser Taemin dan berganti menjadi Jimin yang berdiri tepat didepan bola basket.

"Yah! Yah!" Taemin bersandar pada tembok agar tidak jatuh karena Jimin cukup kuat mendorongnya.

Saat Yoongi tiba didepan Jimin, Yoongi menunduk, mengambil bola dan menatap Jimin.

"Yoongi hyung" sapa Jimin ramah.

"Jiminie, belum pulang?"

"Jiminie belum di jemput, hyung" Jimin menatap wajah Yoongi dengan mata berbinar-binar karena Yoongi mengajaknya bicara.

"Mau permen?" tawar Yoongi dan meletakkan dua permen tangkai ditangannya.

Jimin mengangguk antusias.

"Yah! Min Yoongi! Bolanya!" teriak Namjoon dari lapangan.

"Sebentar!" balas Yoongi. "ambil permennya" ucap Yoongi.

"Terimakasih" Jimin tersenyum lebar dan malu-malu mengambil permen dari tangan Yoongi.

"Jiminie... sedang bertemu suami ya..." teriak Hoseok dari lapangan dan disambut dengan kekehan teman- teman sekelasnya.

Di sekolah, Jimin memang sudah terkenal apalagi di kelas Yoongi. Jimin satu-satunya anak TK yang tidak takut pada Yoongi dan malah dengan berani mengatakan kalau dia adalah istri Yoongi dimasa depan saat kantin sedang ramai saat itu.

"Kau mau ku hajar?" teriak Yoongi pada Hoseok.

"Ya sudah, sampai bertemu lagi, Jiminie" pamit Yoongi dan menggusak rambut Jimin.

Yoongi sudah berlari bersama bolanya menuju lapangan basket sementara Jimin masih terdiam didepan pintu dengan pipi yang merona lucu.

"Jiminie!!" Appa Jimin melambaikan tangannya kearah Jimin dan berjalan mendekat pada anaknya yang sedang menggenggam permen tangkai ditangannya.

"Appa..." Jimin berlari dan melompat kepelukan Appanya.

"Harimu menyenangkan?"

Jimin mengangguk antusias dan melingkarkan satu tangannya di leher sang Appa yang sedang menggendongnya.

"Taeminie, Jiminie pulang dulu ya" Jimin melambaikan tangannya pada Taemin dan menatao lagi kearah lapangan dimana Yoongi sudah sibuk dengan permainan basketnya.

"Jiminie melihat siapa di lapangan?" Tanya Appa Jimin penasaran.

"Hehehe, rahasia" Jimin terkekeh.

.

.

.

Tetiba kepikiran buat beginian...

Ini bukan PEDO ato LOLI ato semacamnya ya kakak yorobun. Cuma buat lucu-lucuan aja.

DULCEATA (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now