chap 2

14.8K 2K 536
                                    

"Akhirnya aku lulus dari sekolah ini" Hoseok menatapi jas sekolahnya dengan pandangan tak percaya dan kagum.

"Aku pikir aku akan selamanya disini. Aku tidak menyangka hari ini akhirnya datang" Namjoon menambahi.

Yoongi yang mendengar ucapan kedua temannya hanya tertawa dan menggelengkan kepalanya.

Lulus sekolah. Sesuatu yang mereka rasa seperti menunggu ibu berbelanja. Sesuatu yang sepertinya tidak pernah usai. Tapi hari ini datang juga. Mereka berhasil lulus dengan Namjoon menjadi lulusan terbaik sekolah mereka.

"Min Yoongi, Kim Namjoon, Jung Hoseok, kesini, kita akan berfoto bersama" teriak ketua kelas mereka, Junmyeon.

Ketiganya mengangguk dan berlari kencang menuju lapangan basket dimana teman-teman sekelas mereka sudah berkumpul seluruhnya.

Tepat hari ini, Min Yoongi, alpha, 17 tahun, resmi lulus dari sekolah menegah akhirnya.

.

.

.

DULCEATA

.

.

.

Tahun ajaran baru, dimana si kecil Jimin sudah naik pangkat menjadi anak SD. Jimin kembali bersekolah ditempat yang sama saat dia masih taman kanak-kanak dulu. Jimin dan teman sekelasnya yang baru terlihat sedang berbaris untuk masuk kedalam kelas baru mereka. Terlihat Jimin dengan tas berbentuk kepala anjing berwarna kuning dipunggungnya sedang menatap kearah lapangan dimana upacara baru akan dimulai. Karena Jimin masih SD kelas 1, mereka belum di wajibkan untuk ikut upacara pembukaan tahun ajaran baru.

"Jiminie, kepalamu" Taemin mendorong pelan kepala Jimin agar lurus kedepan, karena sejak tadi Jimin selalu menghadap kesamping dan belakang.

"Jiminie sedang mencari seseorang, Taeminie" omel Jimin pada Taemin.

"Tapi bu guru sudah memperhatikanmu sejak tadi, nanti bu guru marah" nasehat Taemin.

Benar saja, wali kelas Jimin yang baru, berjalan kearah Jimin yang masih sibuk melirik-lirik kebelekang.

"Jiminie?" sapa wali kelasnya ramah setelah melihat name tag yang terpasang dibaju Jimin.

Jimin buru-buru mendongak keatas, matanya terlihat ketakutan. Guru mereka- Yuri- tersenyum hangat.

"Jiminie mencari eomma dan appa?" Tanya Yuri ramah.

"Mianhae, bu guru" Jimin membungkuk takut-takut.

Yuri kembali tersenyum dan berjongkok disamping Jimin. "Jiminie sudah besar, jadi eomma dan appa tidak boleh menunggu. Jiminie pasti akan bertemu dengan eomma dan Appa lagi, tapi nanti, setelah Jiminie selesai sekolah"

Jimin melirik sedikit kearah wali kelas barunya dan mengangguk kecil.

"Anak pintar" Yuri menggusak rambut Jimin, kemudian berdiri.

"Baiklah anak-anak, kita akan masuk kelas sekarang. Ayo, pegang bahu teman kalian, jangan sampai terlepas, ya" Yuri memberikan insturksi.

Dibelakang, terlihat orangtua yang sedang berdiri menatapi anak mereka satu persatu yang mulai masuk kedalam kelas. Yuri membungkuk pada orangtua yang mengantarkan anak-anak mereka dan mengucapkan salam Sebelum Yuri menutup pintu kelasnya.

.

.

.

Istirahat pertama, Jimin berdiri di depan kelasnya yang lama, kelas taman kanak-kanak-nya dulu dimana dia bisa melihat Yoongi setiap jam istirahat pertama. Jimin sudah berdiri lebih dari 10 menit, tapi namja pucat yang dicarinya tidak juga terlihat. Disampingnya, ada Taehyung yang menjadi teman sebangku Jimin sekaligus teman baru Jimin di sekolah.

DULCEATA (Sudah Terbit)Where stories live. Discover now