Part-7

6K 429 5
                                    

Ino memandang heran ponselnya,ia tak menyangka bahwa sakura akan menghubunginya.
Ada rasa senang dihati ino tanpa sadar sudut bibirnya terangkat.
Ino segera memasukan ponselnya saat mendengar seruan dari sang sutradara.

" hai nona apa yang kau lakukan? Kau tidak boleh masuk!" Seru seorang berbadan besar lengkap dengan jas hitam mereka.
Pria itu sedikit kewalah menghadapi seseorang yang entah muncul dari mana langsung ingin menrobos masuk kearea syuting.
" dimana sasuke heh? Awas saja kalau dia benar ada disini" ucap sakura yang masih bergulat dengan tiga orang berjas hitam.
" kalau nona ingin meminta tanda tangan tuan sasuke lebih baik tunggu saja..." usul salah satu dari tiga pria berjas hitam.
Sakura masih terus berusaha untuk masuk kearea tempat sasuke syuting. Ia sudah benar-benar marah sekarang  dan kalau sakura sudah marah kekuatan gorilanya akan keluar, ia akan menemukan apa yang ia cari apa pun resikonya.
" oi sasuke! Sasuke!" Teriak sakura.
Orang-orang yang berada disekitar lokasi syuting mulai berbisik-bisik menggangap bahwa sakura adalah gadis gila karena sasuke.
" nona pergilah.. " usir pria hitam tadi.
Tampilan sakura sekarang audah sangat kacau, sakura berhenti memukul-mukul ketiga pria tadi.
Ia menunjuk salah satu pria itu dengan telunjuknya.
" dengar kalian, aku tidak akan pergi sebelum bertemu dengan bedebah sasuke".
" hai nona beraninya kau mengatai tuan sasuke" sakura tak mengubris ucapan mereka.
" oi sasuke kemari kau, atau ku bunuh kau sekarang juga! Sasuke!"
Sakura mulai berontak lagi.

Sasuke hendak memulai scene pertama syutingnya tapi langkahnya terhenti ketika mendengar keributa diarea yang dijaga oleh para bodyguard.
Sasuke menyipitkan matanya mencoba mengenali siapa orang yang berani-beraninya menggangunya.
Tak hanya sasuke yang lain pun ikut melihat kearah keributan terjadi
Ino merasa mengenali orang yang membuat onar itu, tapi orang itu tidak terlalu jelas.

" oi pantat ayam! Sasuke pantat ayam!" Teriak sakura kencang sampai ketiga pria yang menahanya harus menutup telinga mereka.
Sasuke terkejut mendengar panggilan itu. Hanya satu orang yang berani memanggilnya seperti itu.
Tak hanya sasuke ino pun terkejut mulutnya sampai terbuka.
" sakura..." lirih sasuke.
Sasuke langsung berlari kearah keributan itu. Semua kru memandang sasuke bingung.
Sasuke semakin dekat dan benar saja ia melihat sakura yang sedang dipegang oleh dua bodyguard. Tampilan sakura sudah sangat kacau, onyx dan emerald beradu.
" lepaskan dia. Dia temanku" perintah sasuke pada kedua bodyguard yang memegangi sakura.
Sasuke mendekti sakura " kau tidak apa-apa?" Sasuke menelisir setiap inci tubuh sakura, ada luka lebam dipergelangan tangannya dan disudut bibirnya.
" kau terluka?"
Peltak!
Jitakan maut mendarat dengan mulus dikepala sasuke.
" aw.." sasuke memeganggi bekas jitakan sakura, ia memandang sakura bingung. Kakashi dan ino menghampiri sasuke dan sakura berada.
Kakashi sedikit terkejut melihat perbuatan sakura yang berani menjitak sasuke.
" apa yan-" belum sempat sasuke melayangkan protesnya suara sakura langsung memotongnya.
" apa yang aku lakukan heh? Seharusnya aku yang tanya apa yang kau lakukan? Apa kau tidak tahu kalau kau sedang sakit. Dan sekarang ... oh ya ampun ternyata kau lebih memilih karirmu dari pada kesehatanmu tuan muda uchiha" sakura terus mengomel.
Bagaimana sakura tau? Berbagai pertanyaan sekarang bergelayutan dikepala sasuke.
" aku menyuruhmu untuk beristirahat dan jangan bekerja dulu. Tapi apa yang kau lakukan sekarang. Aku pagi-pagi keapotek untuk membelikanmu obat dan kerumah mu untuk merawatmu tapi apa yang dilakukan oleh pasienku sekarang".
"Membeli obat? Merawatku?".
Apa yang sakura katakan tadi apa sasuke tidak salah dengar?.
Tanpa sadar sudut bibir sasuke terangkat menampilkan senyum yang sangat tipis.
Matanya menghangat melihat kenyataan bahwa sakura masih mengkhawatirkannya.
" kau mendengarkanku ... hei" sasuke tersadar dari lamunannya, sejak tadi sasuke tak mendengarkan sakura ia lebih memilih menikmati pemandangan wajah khawatir sakura.
" aw..." sasuke tiba-tiba langsung membungkuk mencengkram perutnya yang sakit.
Sakura langsung menahan tubuh sasuke agar tidak jatuh.
" kau tak apa?" Suara sakura melembut.
Tak ada jawaban dari sasuke, wajah tampannya meringis menahan sakit dibagian perutnya.
Sakura celingukan mencari tempat duduk. Disana. Sakura menemukan bangku taman yang kebetulan berada tak jauh darinya.
Sakura memapah sasuke dibantu kakashi ino juga mengikutinya dari belakang.
Sakura mendudukan sasuke dan segera memeriksanya.
" apa yang aku bilang. Kau belum stabil" racau sakura ditengah-tengah ia menyuntikan infus.
" tidak perlu-" sakura tak membiarkan  sasuke berucap.
Sakura menatap sasuke tajam.
" tak ada bantahan. Ini demi kebaikanmu" sakura bangkit dari duduknya ia menghampiri ino, berbincang sebentar sebelum sakura beralih ke sasuke lagi.
" bagaimana dengan syutingnya?" Tanya saauke.
" aku akan meminta sutradaranya menunda syutingnya." Ucap sakura sambil mengeluarkan bento dan beberapa butir obat.

Ino kembali dengan membawa sebotol air mineral, ia menyodorkan pada sakura. Sakura menerimanya dan berterimakasih.
" makan dan minumlah obatnya" sakura menyodorkan bento serta obat kepada sasuke.
Sasuke memandang heran pemberian sakura.
" aku tau kau belum sarapan. Dan juga obat ini agar kau cepat sembuh"
Tak ada pertanyaan lagi dari sasuke ia langsung mengambil bento dari sakura.
Dalam diam sasuke memakan bento dari sakura, ino yang melihat pemandangan ini merasa lega dan bahagia.
" kau benar sai, aku tak perlu ikut campur mereka dengan sendirinya akan kembali berasama" ino tersenyum tulus.

Sakura pamit terlebih dahulu setelah menjelaskan kondisi sasuke pada sang sutradara agar syuting bisa ditunda. Entah dengan cara apa sakura bisa membujuk sutradara yang terkenal tak suka buang-buang waktu itu.

" bagaimana syutingnya?" Tanya sasuke pada kakashi.
" kau tenang saja. Syutingnya diundur jadi besok siang" jelas kakashi.
Sasuke tak menjawab lagi, ia memilih memandang keluar jendela mobilnya.
" sasuke..." panggil ino lirih.
Sasuke menoleh kearah ino yang berada disampingnya.
" aku yakin sakura masih mencintaimu" ucap ino membuat tatapan bingung hingap dimata sasuke.
" jadi semangat. Untuk mendapatkan hati sakura kembali".
Sasuke tak menjawabnya tapi dalam hati ia mengiyakan ucapan ino, dan sasuke bertekad untuk mendapatkan hati sakura kembali.

Sasuke sedang beristirahat dikamarnya, infus yang sakura berikan untuknya sudah habis dari tadi dan sasuke meminta bantuan pelayan untuk memasang infusnya lagi.
Entah apa yang dilakukan sakura sehingga wanita itu tak muncul lagi sampai malam hari.
Sasuke memandang keluar kamarnya, rasa percaya dirinya untuk mendapatkan sakura kembali tumbuh dihatinya lagi.

" kau ini apa-apan sakura. Lihat wajah dan tanganmu lebam seperti ini" omel seorang pria berambut merah.
" sudahlah sasori ini hanya luka kecil" jawab sakura cuek ia masih fokus pada gamenya.
Sasori membuang nafasnya bosan.
" untuk apa kau merawat pria itu?" Tanya saaori.
Kegiatan sakura bermain game langsung terhenti, ia kembali mengingat kejadian tadi pagi.
Betapa memalukannya dirinya tadi, entah apa yang merasuki dirinya hingga sakura bisa berbuat hal konyol seperti itu.
" kau tau aku tak bisa menolak permintaan ibuku" sakura kembali pada gamenya.
Sasori hanya menghembuskan nafas pasrah, ia iri dengan laki-laki yang bernama sasuke itu.
Sasuke dapat perhatian penuh dari sakura sehingga sakura rela berkelahi dengan para bodyguard untuk merawat sasuke.

" kau besok akan menemuinya lagi?" Tanya sasori ia mendudukan diri disamping sakura.
" hm" sasori memandang wajah putih sakura, entah kenapa ia tak pernah bosan jika harus memandang wajah sakura.

Merasa ada yang memperhatikan sakura menoleh kearah samping. Ia mendapati sasori yang tengah memandangnya intens.
Sakura menelan ludahnya, jantungnya tiba-tiba berdegup kencang ketika mata mereka saling beradu.
Dengan susah payah sakura menyadarkan lamunan sasori.
" apa yang kau lihat"
Sasori segera mengalihkan pandangannya, ia jadi salah tingkah ketahuan sedang memandangi sakura.
" ah tidak apa-apa" jawab sasori sambil tersenyum kikuk.
Sakura mengedikan bahunya dan kembali pada gamenya.

Sasori kembali melihat sakura dengan ekor matanya. Ia bertekad untuk mendapatkan hati sakura apa pun rintanggannya. Sasori pasti akan mengalahkan orang yang bernama sasuke.
Pasti.

TBC.
hahaha lama-lama makin hancur nih fanfic
Maaf semuanya.

HappierWhere stories live. Discover now