PART 21 LAST: 1

5.3K 352 4
                                    

Musim semi mulai memasuki negara Jepang, kelopak bunga Sakura mulai bermekaran berjatuh menghiasi jalanan kota Jepang. Baik turis luar negeri atau dalam negeri berlomba-lomba pose dengan bunga kebanggaan Jepang tersebut.

Disisi lain seorang pemuda memakai hoddie drakblue berdiam diri dibawah pohon Sakura, ia membiarkan kelopak merah muda itu menghujaninya.

Tangan kekarnya menadah, satu buah kelopak merah muda jatuh ke telapak tangannya. Ia menarik tanganya mensejajarkan dengan dagunya.

Sudut bibirnya terangkat membentuk sebuah senyum tulus disana, senyum yang hanya diperuntunkan untuk seseorang jauh disana.

" Sebentar lagi...".

Onyxnya kembali mendongkak menatap biru cerahnya langit, berbagai rasa sekarang bercampur aduk dihatinya.

Onyxnya melirik arlogi mewahnya, ia menghela nafas entah kenapa ia jadi merasa gugup dengan dirinya sendiri.

Ia berbalik meninggalkan taman belakang sekolah, baru beberapa langkah ia beranjak namun tiba-tiba ia berbalik. Memandang penuh arti pohon Sakura didepannya.

.
.
.

Sakura tengah sibuk memandikan Yoon Hwa, sesekali ia mengajak anak perempuan itu bersenandung.

" Nah... Yoon Hwa sekarang sudah harum.. waktunya ganti baju." Sakura mengangkat Yoon Hwa dari bak mandi dan menyelimuti tubuh mungil Yoon Hwa dengan handuk.

Sakura berdecak kesal setelah keluar dari kamar mandi dan masih mendapati Sasori yang terbungkus selimut tebalnya. Sakura mendekat ke ranjang Sasori, dengan keras Sakura menjitak kepala merah Sasori dengan tangan kanannya.

" Itai....!! " Adu Sasori yang langsung terbangun dari labuhan mimpinya.

Sasori menatap kesal pada Sakura yang berdiri disamping ranjangnya " Apa yang kau lakukan Sakura?" Tanya Sasori dengan geram.

Sakura memutar bola matanya bosan " Dasar tukang molor. Lihat lah sekarang jam berapa!" Tunjuk Sakura pada jam dinding.

Sasori meringis melihat arah jarum jam sudah ada di angka 10, ia melirik Sakura takut-takut.

" Cepat mandi!" Perintah Sakura, Sasori langsung beranjak dari tempat tidurnya dan berlari kekamar mandi. Sakura menghembuskan nafas bosan.

.
.
.
.

Sasuke dengan santai memakan buah tomatnya, ia tak menghiraukan ocehan dari orang didepannya. Dengan dagu yang bertopang pada tangan kirinya Sasuke memilih membuang muka keluar jendela cafe.

" Sasuke! Kau mendengarkanku tidak!!" Seru Naruto yang sejak tadi merasa tak dihiraukan oleh sahabatnya.

Sasuke hanya mengedikan bahu cuek, Naruto semakin geram dengan tingkah orang didepannya. Naruto menyeringai jahil.

" Dasar bujang lapuk.." Ujar Naruto dengan seringai yang semakin mengembang.

Tak menunggu lama Naruto langsung kena imbas dari perkataannya tadi " Itai!!" Seru Naruto sambil memegangi betisnya yang baru saja kena cium dari ujung sepatu Sasuke.

Naruto menyumpah nyerapahi Sasuke dalam hati. Lalu ia tiba-tiba terdiam menatap Sasuke dengan serius. Merasa tidak ada ocehan lagi dari Naruto, Sasuke melirik sahabatnya.

" Sasuke. Apa kau yakin dia juga menunggumu?" Tanya Naruto hati-hati.

" Aku juga tak yakin." Jawab Sasuke santai.

Naruto dibuat menganga oleh jawaban santai dari orang didepannya.

" Bagaimana kau bisa sesantai ini? Bagaimana kalau dia sudah menikah dan punya anak seumuran dengan Boruto. Apa kau akan tetap santai seperti ini." Oceh Naruto panjang lebar.

HappierWhere stories live. Discover now