Evil Emperor's Wild Consort 3

1059

1059 Kaisar Kesembilan Muncul, Pergeseran di Alam (2)

"Tuanku, tidak perlu bagi kita untuk membuat obrolan kosong dengan wanita ini. Mari kita ambil Senjata Ilahi darinya dengan kekuatan!"

Salah satu Supremes Martial tingkat tinggi dari keluarga Lin memperhatikan keserakahan di wajah Lin Fen. Dia kemudian mengabaikan semua bahaya 1 dan dibebankan langsung ke Gu Ruoyun demi mendapatkan dukungan Pemimpin mereka. Namun, sebelum dia bahkan bisa mencapai Gu Ruoyun, api tiba-tiba meletus dari Kaisar Kesembilan. Kobaran api itu seperti tangan-tangan yang berlumuran darah yang tak terhitung jumlahnya saat mereka mencakar pada Martial Supreme tingkat tinggi.

"Argh, argh, aaarrghh!"

Martial Supreme tingkat Tertinggi keluarga Lin bahkan tidak punya waktu untuk menangis untuk belas kasihan karena ia segera diseret ke pedang pedang oleh tangan berdarah berlumuran darah. Semua yang tersisa darinya adalah jeritannya yang tanpa akhir.

Semua orang bisa melihat Martial Supreme tingkat tinggi menjerit saat dia berjuang tanpa henti pada pedang, berwarna merah cemerlang. Akhirnya, seluruh tubuhnya tertelan oleh api.

Itu Senjata Ilahi, Kaisar Kesembilan!

Ini juga memiliki nama lain - Sang Pelahap!

Perlu melahap kekuatan pembudidaya lain untuk tumbuh! Gu Ruoyun telah mengkonsumsi roh naga menyala juga di desakan Kaisar Kesembilan!

Kerumunan orang sedang syok.

Mereka belum pernah melihat Senjata Ilahi seperti ini sebelumnya. Itu benar-benar dapat memakan manusia? Ini terlalu menakutkan!

Untuk sementara, tidak ada anggota keluarga Lin yang berani melangkah keluar. Semua orang telah menjauh dan mundur.

"Sekelompok hal yang tidak berguna!"

Lin Fen mengerutkan alisnya saat dia berbalik untuk menghadapi Gu Ruoyun.

"Gu Ruoyun, semakin aku melihat Senjata Ilahi ini di tanganmu, semakin aku menyukainya. Untuk mendapatkannya, aku harus berurusan denganmu secara pribadi!"

Sebuah gelombang niat membunuh melintas di mata Lin Fen saat cibiran di wajahnya menjadi lebih jelas. Dia menjatuhkan semua obrolan-obrolan kosong dan berubah menjadi badai kuat sebelum menyerang ke arah Gu Ruoyun.

Gu Ruoyun mengangkat Kaisar Kesembilan ke atas dan menebasnya di hamparan luas langit saat Lin Fen menyerangnya. Pedang berwarna merah yang diarahkan ke dada Lin Fen tertimpa seperti petir dengan suara mendesing keras.

Dentang!

Lin Fen telah mengangkat lengannya untuk memblokir serangan itu tetapi itu tidak berhasil. Cahaya pedang itu terlalu tajam dan kekuatan itu mengirim tubuhnya kembali dengan kasar. Darah mulai mengalir keluar dari lengannya, mewarnai jubahnya dengan darah.

"Kekuatan Senjata Ilahi memang hebat, bahkan sepotong sampah sepertimu bisa melepaskan kekuatan seperti itu. Jika itu ada di tanganku, seberapa kuatnya jadinya?"

Lin Fen menjilati sudut bibirnya, merasakan dorongan yang lebih kuat untuk memiliki Senjata Ilahi Gu Ruoyun.

Dia kemudian terus menyerang ke arah Gu Ruoyun sekali lagi.

Ledakan!

Boom, boom, boom!

Namun, dia tidak begitu beruntung kali ini.

Udara dingin yang menakutkan berputar mengelilingi pedang Kesembilan Kaisar. Itu jelas marah oleh arogansi Lin Fen. Sama seperti Lin Fen mendekati Kaisar Kesembilan, energi yang kuat meledak dari pedang dan Lin Fen, yang telah menembus udara, langsung jatuh dari langit dengan bunyi gedebuk.

Itu benar!

Lin Fen jatuh dari langit!

Seolah-olah tangan baru saja mencengkeramnya dan menyeretnya ke bawah.

Lin Fen, yang merasakan tekanan di tubuhnya, akhirnya menunjukkan ketakutan dalam tatapannya yang arogan.

"Tidak mustahil!" Lin Fen merangkak ke atas kakinya dengan susah payah dan terbatuk, mengeluarkan seteguk darah. "Tidak peduli seberapa kuat Senjata Ilahi, jika orang yang memegangnya terlalu lemah, seharusnya tidak beroperasi dengan efisiensi sebesar itu!" dia berseru dengan ekspresi pucat di wajahnya. "Kenapa? Kenapa aku tidak bisa bertahan melawan Senjata Ilahi ini?"

Suara mendesing!

Gu Ruoyun mengangkat Kaisar Kesembilan lagi dan ...

Memotong!

Lengan Lin Fen terpotong bersih. Darah berceceran dari tunggul yang diamputasi, mewarnai rumput di bawah kakinya yang merah.