Chapter 1

1.9K 201 3
                                    


H.O.U.N.D

Cast : Kim Namjoon a.k.a RM; Kim Seokjin a.k.a Jin; and many others

Rate : T

Length : Parts

H.O.U.N.D

Namanya Kim Seokjin; dokter yang umurnya kira-kira awal tiga puluh, berasal dari Seoul dan entah bagaimana ceritanya Ia bisa tinggal di kota ini. Desa tempatnya tinggal tak sekecil desa di batas negara, namun tak sesibuk Seoul. Berada di kaki gunung, 4 jam dari Seoul, hanya memiliki rumah sakit di pusat kota.

Maka ketika Seokjin ditanyai tentang alasan kepindahannya tujuh tahun lalu, Ia bisa menjawab dengan cengengesan;

"Karena aku suka pedesaan yang alami seperti di sini, dan kalian warga desa seratus persen membutuhkanku karena jarak rumah sakit dari desa ini adalah satu setengah jam."

Jawaban itu sudah menjadi refleknya ketika ditanyai, siapapun yang bertanya akan Seokjin jawab demikian–di tahun pertama kepindahannya, Seokjin kebingungan menjawab pertanyaan demikian.

"Kau sudah mulai tidur nyenyak?"

Seokjin terkekeh, mengangguk lalu mengaduk serealnya. "Kau seharusnya bertanya hal itu sejak lima tahun yang lalu, Tuan. Aku sudah tinggal tujuh tahun, sudah hafal di luar kepala tentang desa ini!"

Lawan bicaranya melotot hiperbol, "Kau masih tak bisa memasang lampu, hyung, padahal itu merupakan dasar hidup mandiri."

Seokjin terkekeh, menyadari kebodohannya di tahun ketujuh Ia tinggal sendiri, Ia belum bisa mengganti bola lampu maupun mesin yang rusak. "Maka itu aku memberimu ruang untuk berbalas budi."

"Aku berhutang budi padamu?"

Seokjin menunjuk makanan di meja makannya dengan sendok. "Kau pikir memberimu sarapan tiap pagi itu gratis?" ucapnya bergurau lalu tertawa melihat kebodohan Hoseok yang melotot tak percaya atas ucapannya.

Mereka bertetangga, Hoseok yang menyambutnya dengan senyuman lebar di hari pertama Seokjin datang di desa ini. Rumah mereka bersandingan, tanpa pagar pemisah–tipikal rumah desa–mereka berbagi halaman. Alasan kedua kenapa mereka bisa dekat sejak awal, karena umur mereka yang tak terpaut jauh. Seokjin lebih tua setahun dari Hoseok–sayangnya Hoseok tak mau mengakuinya dan memanggil Seokjin semaunya.

"Baiklah, sepertinya aku harus mengabdikan diriku untuk membenahi mobil dan lampumu seumur hidup agar aku bisa mendapat sarapan darimu,"

Seokjin terkekeh, menghabiskan susu di mangkuknya lalu berdiri mencuci mangkuknya. "Ini hari Selasa, kau ke kota?"

Hoseok mengangguk, itu kegiatan rutinnya sekalipun pergi ke kota dengan mobil yang mereka miliki tak sesusah itu. "Kim Hyeso, kau tahu anak kecil yang nakal itu, ingin memberi temannya hadiah, Ia memintaku membelikan robot di kota."

"Dan kau melakukannya?"

Hoseok mengendikkan bahu. "Ia sudah memberiku uang sebanyak yang Ia kumpulkan beberapa bulan ini, aku tak sampai hati melihatnya."

Seokjin terkekeh, punggungnya bergetar. Hoseok, Ia berasal dari Seoul kota metropolitan itu, memilih tinggal di desa ini tanpa alasan yang Seokjin ketahui, bersikap baik pada siapapun dan selalu tersenyum cerah pada warga desa ini. Sekalipun permintaan mereka sedikit konyol, Hoseok akan tersenyum secerah matahari dan menjawab, "akan kuusahakan."

Tapi pada akhirnya Ia akan berusaha lebih keras dari ucapannya untuk mengabulkannya

Hoseok yang membantu warga mengecat dinding rumah mereka. Hoseok yang membantu warga desa mengoperasikan diesel untuk petak sawah di ujung bukit. Hoseok yang membangun taman bermain di samping lapangan bola agar anak kecil di desa ini bisa bermain. Hoseok yang melakukannya. Sekalipun Ia berkata belum pernah melakukannya sebelumnya, lelaki dengan senyuman manis itu akan semampunya belajar agar bisa.

HOUNDWhere stories live. Discover now