02

620 62 2
                                    


“terimakasih sekali lagi Mina karna sudah mau menjadi malaikatku. Aku berjanji akan selalu bersamamu.”

“jadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“jadi.. Maksudmu kita sudah menikah?” pupil mata Mina membesar terkejut.

Jimin terkekeh pelan, “tentu saja sudah, sayang.” Mina merasa ia adalah wanita yang beruntung jika benar ia dulunya menikahi pria tampan dihadapannya ini.

“bisa kau ceritakan siapa aku dan bagaimana hidupku?” mata Mina berbinar menatap Jimin.

“tidak.” ekspresi wajah Mina langsung berubah menjadi raut wajah kecewa tepat setelah Jimin menjawab, “baiklah..”

“kau lucu,” Jimin mengacak rambut Mina dengan penuh kasih sayang, “tentu saja aku akan menceritakan hal tersebut.”

Mina memanyunkan bibirnya merasa tengah dipermainkan.

“kau marah, hm?” lagi-lagi Jimin menggoda Mina, dan Mina hanya diam.

“jika kau marah aku tak akan menceritakannya,” Jimin tersenyum jahil.

“aku tidak marah kok!”

Jimin kembali terkekeh dengan sifat wanita di depannya ini.

Jimin duduk disebelah Mina lalu menggengam tangan Mina sambil sesekali mengelus punggung telapak tangan Mina. Jujur, Mina sedikit merasa risih dikarenakan Jimin masih ia anggap sebagai orang asing. Tapi, Mina mencoba yakin terhadap pria yang Mina ketahui adalah suaminya.

“baiklah. Kita mulai,”

Mina dengan seksama siap mendengar apapun yang akan dikatakan pria bermarga Park ini.

“jadi namamu adalah Myoui Mina, dan umurmu sekarang menginjak 25 tahun. kita bernasib sama yaitu sama-sama tak memiliki orang tua. Dan Kau adalah gadis yang ramah dan juga sedikit pemalu,”

“apakah aku gadis yang baik?” Mina memotong pembicaraan Jimin.

“bisa dibilang iya dan bisa juga dibilang tidak.” Jimin kembali tersenyum jahil.

“apa-apaan.” Mina berdecih pelan.

“eh? Kau kembali merajuk? Mina ku yang saat ini menjadi sering merajuk rupanya.”

Mina merasa sedikit malu, “jangan bahas yang lain! Lanjutkan lagi ceritanya.” Jimin tersenyum, “baiklah.”

“kau baik karna ramah pada setiap orang dan menyayangi apapun makhluk hidup yang kau temui. Yang tidak baiknya, kau pernah menolakku pada saat kita berada disekolah menengah atas, kau bahkan membuang coklat yang kuberi ke tempat sampah.”

“Benarkah aku sejahat itu?” Mina jadi merasa tak enak hati mendengar hal tersebut. Jimin membalas Mina dengan sebuah anggukan dengan ekspresi wajah yang dibuat sok imut. “wanita jahat.”

Untruth || Jimin, Mina, JungkookWhere stories live. Discover now