07

935 105 36
                                    

“aku berharap ini semua hanya mimpi.”

"lepaskan!" Mina sedikit berteriak sambil badannya berusaha melepaskan cengkraman Jungkook

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"lepaskan!" Mina sedikit berteriak sambil badannya berusaha melepaskan cengkraman Jungkook.

"kenapa matamu terlihat ketakutan Mina-ya?" tangan kiri Jungkook mengelus pipi Mina,

"kumohon lepaskan." Mina mulai berkaca-kaca.

Jungkook langsung mendorong Mina dari atas badannya hingga wanita itu terpental sedikit ke lantai. "mina ku tak pernah sedih jika ada di dekapanku..."

Sedangkan Mina merasakan sedikit nyeri di tubuhnya karna terhempas begitu saja.

"tapi.. Dia sudah mati..." Jungkook mengerang frustasi, ia meninju lantai dengan sangat keras berulang kali tak memperdulikan darah segar yang mengaliri tanganya dan sudut matanya pun ikut mengeluarkan cairan namun berwarna bening.

Mina langsung bangkit dan berusaha menghentikan Jungkook, "berhentilah kumohon! Tangan mu mengeluarkan darah!" Mina berusaha menahan kepalan tangan Jungkook namun tenaga Jungkook lebih besar dibandingkan Mina, membuat Mina kembali terjatuh,

"ku mohon..." Mina mulai menangis. Jujur dirinya begitu prihatin dan pilu melihat laki-laki ini meronta-ronta sembari menyakiti jari jemari miliknya.

Namun Jungkook tetap saja tak berhenti, akibat tinjuan berulang-ulang itu wajahnya mulai pucat dan merah, urat tangannya memucak keluar dan darah yang masih mengalir. Mina yang melihatnya benar-benar merasa frustasi. Ingin rasanya meminta bantuan, tapi jalanan Hongdae benar-benar sepi bahkan tak ada satupun orang yang lewat hanya ada kendaraan yang melintas dengan cepat.

Mina kehabisan akalnya. Mina harus segera memberhentikan pria ini atau nantinya pria bermarga Jeon ini akan terluka.

Mina memeluk pria berbadan kekar ini langsung dengan kedua tangannya. Jungkook sedikit meronta namun akhirnya mulai melunak, "aku disini. Aku tak tahu apa yang terjadi, tapi aku sudah disamping mu sekarang."

"kumohon ja-jangan pergi lagi.." Jungkook mengangkat tangannya yang terluka tadi dan langsung membalas pelukan Mina.

"semua akan baik-baik saja, aku disini." Mina mulai menepuk-nepuk punggung pria itu berharap bahwa ketenangan akan mengalir ke dalam hati dan pikiran Jungkook.

Setelah Jungkook mulai tenang Mina mengajak pria itu masuk kedalam.

"walaupun hatimu terluka, jangan sampai fisikmu terluka juga." Mina mulai dengan perlahan mengobati luka-luka yang berada di perjarian Jungkook.

Kau sungguh memperhatikan, batin Mina.

"apa tak perih?" tanya Mina saat mulai mengoles antiseptik ke permukaan kulit Jungkook. Yang ditanya bukannya menjawab melainkan hanya terus memperhatikan Mina secara lekat.

"mata mu bisa lepas jika terlalu memperhatikanku seperti itu." Mina mulai memperban dan melekatkan plester ke jari-jari Jungkook.

Jungkook hanya diam. "nah sekarang sudah selesai."

Yayımlanan bölümlerin sonuna geldiniz.

⏰ Son güncelleme: Sep 01, 2018 ⏰

Yeni bölümlerden haberdar olmak için bu hikayeyi Kütüphanenize ekleyin!

Untruth || Jimin, Mina, JungkookHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin