04

523 55 1
                                    

“tunggu aku Mina-ya... Aku bersumpah akan kembali. ”

 ”

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Mina kini tengah menggunting beberapa daun yang terlihat akan layu, "maafkan aku karna menyiram terlalu banyak air." Mina berbicara dengan tanaman itu seolah-olah tanaman itu dapat mengerti. Mina benar-benar menikmati pekerjaannya saat ini.

Ya. Kini Mina telah mempunyai sebuah flower shop. Setelah menunggu kurang lebih empat bulan tuk menunggu segalanya mulai dari renovasi dan pengisian barang. Memang tak memakan waktu lama untuk renovasi karna sebelumnya gerai ini digunakan tuk sebuah pet shop jadi masih terawat dan decornya pun masih bagus, jadi Mina hanya menambah beberapa saja.

"astaga!" seorang wanita terlihat terburu-buru sembari memasuki toko bunga milik Mina, napasnya pun memburu-buru tak teratur, "ma-maafkan ak-aku kar-"

"Sana-ya, aturlah napas mu terlebih dahulu baru berbicara atau kau bisa mati." Mina terkekeh pelan, kemudian melanjutkan lagi pekerjaannya tadi.

Dengan napas yang masih tak teratur Sana duduk di sebuah kursi kayu yang terletak di samping pintu masuk. Lalu mulai mengatur napasnya.

Setelah napas sana yang tak beraturan itu menjadi mulai stabil barulah Sana kembali melanjutkan bicaranya, "maafkan aku nyo- ah maksudku Mina karna datang terlambat."

"sesusah itu kah menyebut namaku?"

"karna aku sudah terbiasa memanggilmu dengan sebutan nyonya sebelumnya."

"sepertinya kau harus sering berlatih memanggil namaku." canda Mina.

Sebulan sebelum Mina membuka toko ini, Mina terlebih dahulu meminta kontak Sana dari perusahaan yang dulu mempekerjakan Sana melalui Jimin. Kemudian Mina menawarkan Sana bekerja dengannya sebagai pekerja disini, dengan senang hati Sana menyetujuinya karna kebetulan Sana hanya bekerja di sebuah restoran pada saat itu.

Setelah diterima Mina memaksa Sana tuk memanggilnya hanya dengan panggilan 'Mina' tidak perlu ditambah embel-embel nyonya. Pertamanya Sana tidak mau karna merasa aneh, tapi Mina terus memaksa dan Sana hanya menurutinya saja.

"tapi, bisakah saya memanggil anda dengan sebuatan bos mungkin?" Sana mengatakan hal yang membuat Mina berdecak sebal.

"tidak boleh. Kau juga tidak boleh berbicara dengan ku dengan bahasa formal. Anggap saja kau adalah temanku yang membantu ku bekerja disini, bukan sebagai karyawanku, mengerti?" Mina melipat kedua tangannya, "sekarang kembali bekerja!"

"siap!" Mina tertawa renyah melihat Sana yang langsung berlari terbirit-birit menuju belakang. Mina bersyukur pernah bertemu Sana dan sekarang ini hanya Sana lah yang menjadi teman dekat Mina.


Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Untruth || Jimin, Mina, JungkookWhere stories live. Discover now