Chapter 29 : "Area Perkemahan"

1.8K 199 13
                                    

Full credit translation by ©️ Mystique-L 💕 

Anak panah itu mengenai Kyungsoo di dadanya. Tembakan anak panah itu adalah sebuah tembakan yang sempurna, hanya berjarak beberapa centimeter dari menusuk ventrikel jantungnya, beberapa centimeter dari tembakan fatal. Siapapun yang melakukan tembakan itu, mengetahui dengan pasti, apa yang sedang mereka lakukan. Terdengar beberapa jeritan tertahan dan Kyungsoo merasakan denyutan rasa sakit walaupun obat bius telah membuat dirinya mati rasa. Panas demam tubuh Kyungsoo digantikan oleh keringat dingin, hampir seketika itu juga, dan kemudian Kyungsoo terjatuh. 

Sebelum Kyungsoo dapat membentur lantai yang dingin, yang berada di bawah kursi singgasana, ada sepasang lengan yang kuat, yang menangkap dirinya, dan membuainya di dekat sepasang lengan tersebut. Mata Sang Pangeran  Drakon masih terpejam. Kyungsoo hampir pingsan lagi, kali ini karena ia kehilangan banyak darah. Kyungsoo tidak mengetahui apakah anak panah itu masih berada di dalam dirinya atau apakah seseorang telah menarik anak panah itu keluar dari tubuhnya. Namun, sebenarnya Kyungsoo tidak ingin mengetahuinya.

Kepala Kyungsoo terkulai di dada penyelamatnya dan kepalanya membentur dada penyelamatnya dengan pelan saat orang itu berlari. Terdengar beberapa suara teriakan dan suara pedang-pedang logam yang berbenturan satu sama lain. Dengan sisa-sisa tenaga yang dapat dikumpulkannya, dengan perlahan Kyungsoo membuka matanya, untuk melihat mata hijau yang menatapnya dengan khawatir. Penyelamatnya adalah Taek, sang pangeran pulau telah menjadi orang yang menangkap dirinya. Kyungsoo hampir tidak dapat mengangkat kepalanya dan kepalanya terkulai kembali dengan lemas. Sebelum sepasang mata Kyungsoo kembali menutup, samar-samar ia dapat melihat jubah biru yang berkelebat di latar belakangnya, bersamaan dengan suara tajam dari ayunan pedang. Kyungsoo terpaku menatap Jongin yang terlihat sangat serius dan marah, saat ia mengayunkan pedangnya pada prajurit-prajurit Kerajaan Drakon. Jongin adalah hal terakhir yang dapat dilihat oleh Kyungsoo dengan jelas hingga akhirnya penglihatannya akan Jongin, memudar menjadi celah kecil di dalam ruang dansa yang jauh. Setelah itu, tidak butuh waktu lama untuk kegelapan kembali menyelimuti diri Kyungsoo lagi.

------------------------------------------------------------------------

Pangeran Drakon yang terluka itu, terbangun di daerah perbatasan Kerajaan Drakon, di sebuah perkemahan di antara kerajaannya dan Kerajaan Nerius. Terdapat banyak tenda dan api unggun yang terbakar dan orang-orang Nerian yang berkeliaran melewati dirinya untuk membawa persediaan makanan dan senjata. Kyungsoo ditopang di pangkuan seseorang dan Kyungsoo melihat ke atas dan melihat wajah Jisoo yang lembut, sedang melihat ke bawah pada dirinya.

"Senang melihatmu bangun," Jisoo tersenyum dengan lembut sambil menangkupkan salah satu pipi Kyungsoo ke dalam telapak tangannya.

Saat Kyungsoo menjadi lebih sadar, ia dapat merasakan rasa sakit dari lukanya dan hasil akhir dari obat bius yang berdenyut melalui seluruh tubuhnya dan Kyungsoo menahan erangannya. Seluruh bagian atas tubuh Kyungsoo telanjang. Bagian tengah dada Kyungsoo diperban erat dengan noda merah yang memudar. Kyungsoo telah dikenakan celana panjang katun dan sehelai kain dingin ditempelkan di keningnya. Sang Pangeran Drakon merasakan keletihan dan kelemahan yang luar biasa. Seluruh persendian dan otot-ototnya terasa sakit dan masih lemas. Demam dan sakit kepalanya menghilang tapi Kyungsoo masih merasa pusing dan ia tahu jika ia mencoba untuk duduk, apapun yang tertinggal di dalam perutnya akan segera dimuntahkannya.

Terlepas dari rasa sakitnya, Kyungsoo masih dapat merasakan kelegaan bahwa ia berada di perkemahan yang dimiliki oleh Kerajaan Nerius. Mereka telah datang padanya dengan sebuah rencana. Pamannya sama sekali tidak mampu mengelabuhi Jongin. Sekarang yang harus dilakukan Kyungsoo adalah mengkhawatirkan keselamatan Jongin dan berharap agar kekasihnya kembali padanya dengan selamat. Jisoo mulai menggumamkan sebuah lagu dan Kyungsoo memejamkan matanya, saat Jisoo juga mengusap kepalanya. Jari-jari Jisoo mengusap dan menenangkan kulit kepala Kyungsoo.

Good Graces (Indonesia Translation)Where stories live. Discover now