Chapter 35 : "Epilog (Part 1)"

1.9K 194 13
                                    

Full credit translation by ©️ Mystique-L  💕 

Sekarang jam 2 pagi dan Kyungsoo bermandikan keringat dengan kakinya yang terbuka lebar, sementara ia meremas tangan Jongin dengan sangat kuat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sekarang jam 2 pagi dan Kyungsoo bermandikan keringat dengan kakinya yang terbuka lebar, sementara ia meremas tangan Jongin dengan sangat kuat. Kyungsoo merasa yakin kalau sirkulasi darah di tangan Jongin sekarang telah terputus. Namun, suaminya tidak mengeluarkan suara kesakitan sedikit pun ketika Jongin mengusap rambut Kyungsoo yang basah dengan lembut dan membisikkan kata-kata pujian di tubuh Kyungsoo yang menegang. Kyungsoo mengeluarkan sebuah erangan yang menyakitkan ketika ia kembali ambruk ke tempat tidur dan berusaha untuk mendapatkan nafasnya kembali di antara kontraksi-kontraksinya.

"Hampir saatnya, Kyungsoo," Yeonhwa membimbingnya dari kaki tempat tidur dengan sebuah suntikan di tangannya. "Sunwoo hanya perlu pergi untuk mengambil sisa-sisa peralatannya."

Kyungsoo mengangguk dan menyandarkan kepalanya di tubuh Jongin untuk menopang dirinya.

"Maafkan aku," Jongin bergumam dan memberikan sebuah ciuman di kening Kyungsoo. Jongin benci melihat Kyungsoo berada dalam keadaan yang kesakitan, tapi semua rasa sakit ini akan setimpal.

"Tidak terlalu menyakitkan seperti kelahiran anak kembar kita," Kyungsoo berusaha untuk tertawa kecil. "Pagi itu adalah pagi hari yang mengerikan."

"Di pagi hari, mereka akan terkejut ketika mereka melihat perutmu menghilang." Jongin mengusap ibu jari suaminya dengan lembut.

"Siapa yang bersama mereka?" Kyungsoo bertanya, akhirnya menemukan waktu untuk mengkhawatirkan anak kembarnya yang masih tidak mampu untuk tidur melewati malam dan biasanya mereka terbangun dan mencari lengan-lengan Kyungsoo.

"Aku memindahkan mereka ke kamar Remy," Jongin menjawab. "Jika mereka menangis, Jisoo akan mendengar tangisan mereka dan mengurus mereka."

Pintu ruangan terbuka dan Sunwoo berjalan masuk dengan membawa satu nampan berisi peralatannya yang telah disterilisasi.

"Saatnya untuk bertemu dengan anggota keluarga kerajaan yang baru," Sunwoo tersenyum dan sedikit lelah karena pagi hari yang sangat awal itu. Namun Kyungsoo benar-benar mempercayai kakak iparnya. Sunwoo telah membantu dirinya dalam menyelamatkan nyawanya berkali-kali dan Sunwoo adalah dokter yang paling kompeten, yang pernah dikenal oleh Kyungsoo.

"Kami siap." Jongin mengangguk dan kembali meremas tangan Kyungsoo.

"Kau akan merasakan sedikit rasa sakit yang menyengat," Yeonhwa memberitahu Kyungsoo dan meremas paha Kyungsoo untuk menenangkannya.

"Ayo kita selesaikan ini." Kyungsoo berkata saat kontraksi-kontraksi lainnya mulai terjadi lagi dan Kyungsoo menegangkan tubuhnya karena merasa kesakitan. Seperti yang telah dikatakan oleh Yeonhwa, Kyungsoo akan merasakan rasa sakit yang menyengat, dan kemudian Kyungsoo merasakan sensasi mati rasa yang mendinginkan perut dan bagian bawah tubuh Kyungsoo. Kyungsoo menyandarkan kepalanya ke belakang dan memejamkan matanya. Kyungsoo tidak ingin melihat ketika Sunwoo memotong bagian bawah perutnya. Saat pertama kalinya Kyungsoo melahirkan, Kyungsoo telah membuat kesalahan karena ia ingin melihat ke bawah dan ia telah pingsan dengan cepat ketika ia melihat apa yang sedang diatur ulang oleh Sunwoo, untuk mengeluarkan bayinya. Walaupun sekarang Kyungsoo merasa dirinya mati rasa, Kyungsoo masih dapat mengetahui kalau Sunwoo sedang menusuk perutnya, dan merasakan bekas luka kecil yang siap dibuka untuk ketiga kalinya.

Good Graces (Indonesia Translation)Where stories live. Discover now