45. Full in Love

895 61 2
                                    

Allah tak kan mengkhianati kebesaran hati hambanya yang mampu bersabar menerima setiap ujian.

🍁

Sore itu di ruang tengah tempat berkumpulnya keluarga kecil Nur dan Ridho tampak begitu ramai. Disana terdengar suara Ridho yang sedang asyik menjahili sang putri, yakni Nuris. Nur tak nampak ada pada gemuruh keduanya.

"Sayang..?" teriak Ridho tertuju pada salah satu kamar mandi dalam.

"Ummi kamu lagi mandi sayang, kita tungguin disana aja yah."

Tambah Ridho seiring berjalan menuju bangunan kecil mirip tenda.
Keduanya saling bermain hingga senyap dan tak terdengar suara apa pun.

"Mas.. sampean diamana to?"

Teriakan Nur seimbang dengan gerak matanya menelisik keadaan rumah.

"Mas.. Nuris.. kalian ini jangan buat ummi khawatir to.. ini udah malem loh.."

"Aarrgh.. "

Keluarlah Ridho dari balik tenda sambil membopong Nuris. Nur hanya tersenyum dan mengarahkan Ridho untuk segara membawa masuk Nuris.

"Mas udah sholat..?"

"Udah sayang, kamu..?"

"Allhamdulilah udah juga mas."

Ridho menuju kamar besar nya bersama Nur. Memasuki kamar mandi lantas membasuh wajah sekaligus berwudhu sebelum tidur.

Batin Nur mulai tegang dengan keadaan ini. Dirinya sesekali bertanya apakah Ridho sudah tau bahwa hari ini dia sudah bersuci dari hadast besar. Ah.. Nur semakin gelisah namun tetap menutupinya dengan segala cara.

"Dek.. ayok tidur! Udah malem juga kan.. biasanya jam sembilan gini kamu udah anteng."

Sambil melempar senyum segar Ridho menatap gelagat aneh sang istri.

"Ehm.. eh iya mas.. iya ini Nur juga mau tidur."

Nur pun mengurungkan niat untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Ridho.

Ridho mendekati Nur lantas membuka niqob yang dipakainya.

"Bukan Ridho namanya kalau nggak tau apa-apa.. hehhe.."

"Apa sih mas.."

"Kamu kenapa sayangku..?"

Saat lontaran kalimat mesra terucap, Nur tak kuasa membendung rasa kasmaran. Tampak sekali pipi Nur mulai memerah. Hal ini tentu membuat Ridho semakin gemes padanya.

Ridho membelai lembut pundak Nur tak lupa mengusap gemas kepalas sang istri. Di sinilah Ridho mulai faham akan semuanya.

"Allhamdulilah ya Allah.." Ridho tampak senang dan bungah sekali.

"Kkenapa mas..?"

"Rambut kamu udah basah."

Nur semakin menahan rasa malu pada dirinya. Ternyata Ridho cukup paham dan telah begitu lama menanti semua ini.

"Ss..ekarang mas..?"

Pertanyaan Nur membuat Ridho semakin bahagia. Bukan tanpa apa, Ridho hanya terdiam dan memandangi lekat sang istri yang nampak begitu tegang untuk malam ini.

Nur yang melihat reaksi terdiam Ridho tampak langsung tak enak hati. Apa mungkin dirinya malam ini terlihat begitu agresif. Nur ingin meneteskan air matanya. Namun dirinya tak mau merusak kebahagiaan yang mungkin saat ini akan terlaksana.

"Di malam ini.." Ridho menatap lekat mata Nur "..semoga Allah benar akan memberi kita izin untuk penyatuan batin.."

"Aamiin ya rabbal aalamiin."

Rihlat Tawila "Perjalanan Panjang Menggapai Ridho Allah"Место, где живут истории. Откройте их для себя