[LC Two] Afraid

8.7K 812 42
                                    

Enjoy this long chapter xx

---

-author's point of view-

Jam dinding rumah keluarga Horan sudah menunjukkan pukul 1 dini hari, semua penghuni yang ada didalamnya pun sudah terlelap di alam mimpi mereka masing-masing. Kecuali Ashley, nyonya Horan itu masih terjaga hingga selarut ini, menunggu suaminya pulang dari kantor.

Ashley terduduk di balkon kamarnya sambil menatapi langit Irlandia yang malam ini tidak dihiasi banyak bintang, hanya ada dua disana. Ia kembali mengingat kejadian saat makan malam tadi.

/flashback on/

"Apa daddy terjebak macet Mom?"tanya Pearl ketika Ashley terdiam setelah membaca pesan dari Niall yang tertera di handphone nya.
Ashley menggeleng lemah.
"Oh, atau daddy sudah sampai dan sekarang ada didepan? Biar aku yang buka pintu!"Darren yang terlihat sangat semangat pun bangkit dari duduknya.
"Tidak Darren! Kembali duduklah"ucap Ashley lemah, ia betul-betul kecewa dengan Niall yang seenaknya membatalkan janjinya pada ketiga anak mereka.
Mendengar perkataan ibunya, Darren akhirnya kembali duduk di kursinya, ia sempat menatap Zedd dan Pearl sejenak lalu kembali fokus pada wanita brunette yang wajahnya terlihat sangat sedih dan kecewa. "Kenapa Mom? Daddy akan datang kan?"tanya Darren yang perasaannya mulai tak enak ketika ia melihat ekspresi wajah yang ditunjukkan Ashley.
Ashley tersenyum. "Kita mulai saja makan malamnya, karena kalian pasti sudah lapar kan?"Ashley yang mencoba mengalihkan perhatian pun kini membalik piring nya dan mulai mengambil salad sayuran yang terlihat sangat segar, pola hidup sehat. "Cmon Zedd, kau lapar kan? Dan twin, kalian harus mencoba ini, Mom yang membuatnya, kalian pasti suka"Ashley berusaha tersenyum sambil meletakkan potongan ayam panggang saus madu ke masing-masing piring anak-anaknya.
"Aku tau daddy tak akan datang"ujar Pearl lesu. Ia menarik nafasnya sejenak. "Ini pasti sangat enak Mom, aku coba ya"Pearl juga tersenyum, ya, walaupun semua tau kalau itu adalah senyum kekecewaan.

Ashley terdiam, merasa bersalah pada ketiga anaknya yang mendadak memasang wajah sedih mereka. Bagaimana tidak? Mereka sangat jarang bisa makan malam bersama Niall.

"Daddy ada meeting mendadak, ia meminta maaf pada kalian semua dan bilang kalau daddy sangat mencintai kalian semua"akhirnya Ashley berbicara jujur soal Niall yang membatalkan janjinya, mematahkan kebahagiaan mereka semua.
Zedd, Pearl, dan Darren menunduk lesu.
"Makan dengan ayah sendiri saja harus ada janji"ucap Darren sambil menghela nafasnya.
"Darren, tenanglah sayang, daddy sedang ada project besar, dan besok ia akan mengusahakan untuk makan malam bersama kita, jadi sekarang kita makan malam dulu tanpa daddy, besok Mom pastikan kalau daddy akan pulang cepat, okay?"Ashley tersenyum pada anak lelakinya yang memiliki mata persis dengan milik Niall itu. Darren hanya mengangguk pasrah dan mulai menyuap makanannya kedalam mulutnya. "Ini sangat enak Mom! Daddy pasti sangat menyesal tak makan makam bersama kita hari ini"lanjutnya dengan mulut yang sudah penuh dengan makanan.
"Watch your idiot mouth, Dare!"sela Pearl yang terlihat sangat jijik melihat kelakuan saudara kembarnya yang terlihat seperti bocah berusia lima tahun itu.

Ashley hanya tersenyum melihat kelakuan anak-anaknya yang sudah menginjak usia remaja. 'Kuharap kau menepati janjimu besok, Niall' batin Ashley berharap. Sangat berharap.

/flashback off/

"Kuharap kau akan menepatinya, Ni"ucapnya pelan sembari tersenyum. Kemudian ia mengecek keadaan handphone nya yang berada di tangan kanannya. Layarnya menunjukkan pukul 1.30am. "Apa rapatnya sampai selarut ini?"

Kemudian Ashley mencoba menghubungi Niall kembali setelah beberapa menit yang lalu panggilan ke 28 nya tak dijawab oleh Niall. "Ku mohon angkat, Niall"wajahnya terlihat sangat cemas dengan keadaan suaminya yang tak kunjung pulang itu. Ia menjauhkan handphonenya dari telinganya ketika kembali mendengar jawaban operator sialan itu. "Kemana kau, Niall? Kau tau aku khawatir padamu"

Life Changes [Book 3 of The Cutest Dad]Where stories live. Discover now