[LC Three] Beautiful Morning

7.9K 769 26
                                    

-author's point of view-

Seorang lelaki beriris mata biru baru saja keluar dari kamarnya, dengan tampilan yang menandakan kalau ia baru saja mandi, Zedd Horan menggunakan kaus simple berwarna abu-abu polos dan celana pendek. Seperti biasa, sebelum sarapan, semua anggota keluarga Horan harus sudah mandi dan rapi, tak peduli hari libur atau bukan.


Ketika Zedd baru saja menutup kamarnya, seorang gadis terlihat juga baru keluar dari kamar kedua yang berada disebelah kiri dari kamarnya.
"Pagi Zedd"sapa gadis pirang itu sambil berlari mendekati Zedd. Kemudian gadis itu mencium pipi kakak tertuanya itu, a Morning kiss.
"Hi Pearl"kini Zedd yang mendaratkan bibirnya di dahi gadis yang memiliki nama lengkap Pearl Georgie Horan. "Semalam kau tidur dengan Darren?"
Pearl mengangguk. "Aku takut"
"Mimpi buruk mendatanginya semalam"kata seseorang yang langsung membuat Zedd dan Pearl mengalihkan pandangan mereka pada lelaki tampan bermata biru yang juga menggunakan pakaian se simple Zedd.
"Benarkah? Apa? Apakah kau habis menonton film horor, Pearl?"tanya Zedd penasaran.
Baru saja Pearl ingin membuka mulutnya, Darren langsung angkat bicara. "Aku sudah sangat lapar, kita lanjutkan nanti saja"katanya santai dan langsung berjalan menuruni tangga.
"Dasar perut karet"Zedd memutar kedua bola matanya lalu berjalan mengekori adik lelakinya itu. Pearl juga mengikuti kedua kakaknya turun untuk sarapan.


Zedd langsung menduduki tempat duduk miliknya. Mereka sedikit terkejut karena Ashley belum tiba di meja makan. Padahal empat piring pancake yang terlihat sangat nikmat dan empat gelas susu sudah tersedia. Ya, biasanya Ashley selalu menjadi orang pertama yang duduk di meja makan.
"Mom kemana?"tanya Zedd.
Si kembar mengangkat bahu mereka masing-masing. "Mungkin masih di dapur,sebentar lagi pasti datang"Pearl berbicara.
"Apa daddy tak sarapan bersama kita lagi hari ini?"kini Darren yang berbicara. "Ini hari Minggu, tapi Dad tetap saja berangkat pagi buta"lanjutnya dengan nada bicara yang mengandung unsur kekecewaan.
"Aku merindukan Dad yang dulu"ucap Pearl lirih. "Yang selalu jalan-jalan ke London bersama kita di tiap akhir pekan"kini gadis pirang bermata biru itu menundukkan wajahnya.
"Hey, berhentilah bersikap seperti anak kecil, Twin! Kalian sudah 14 tahun, dan seharusnya kalian sudah mulai mengerti soal keadaan daddy saat ini"Zedd mencoba membuat kedua adik kembarnya itu tak sedih lagi. "Saat ini perusahaan daddy sedang dalam masa emas, dan kalian tahu kan semua itu untuk siapa? Untuk kita"
"Well baiklah aku akan mencoba mengerti"kata Darren malas. "Sudahlah, aku malas membahas ayah yang lebih mementingkan perusahaannya dibanding weekend bersama keluarganya"lanjut Darren dengan wajah yang makin ditekuk. Tangannya lalu memotong pancake itu dan memasukkannya ke mulut.


"Siapa yang bilang kalau ayah kalian lebih mementingkan perusahaan dibanding keluarganya?"ucap seseorang dengan suara yang sangat familiar di telinga Darren dan langsung membuat remaja itu tersedak.


Dan benar saja, sesosok lelaki yang memiliki wajah sangat cute di usianya ke tiga puluh tujuh baru saja keluar dari dapur dengan kaus tanpa lengannya. "Daddy kalian ada disini pagi ini, apakah itu yang dibilang lebih mementingkan perusahaan,Huh?"tangannya terlipat didepan dada.
"D--Dad?"kata Darren yang baru saja selesai meneguk susunya untuk menghilangkan sesuatu yang membuatnya tersedak. "K--kau tidak ke kantor pagi ini?"
Seseorang yang dipanggil Dad oleh Darren itu tertawa kecil sambil berjalan ke tempat duduknya yang berada ditengah meja makan. "Dad akan pergi lagi jika kalian tak menginginkan Dad disini"Niall pun bangkit dari duduknya.
"NOOO!"seru Zedd, Darren, dan Pearl bersamaan yang langsung membuat Niall tertawa kecil lalu kembali duduk.
"Okay, I'll stay"ia lanjut tertawa dengan tawaan renyahnya. "Jadi, siapa yang malas dengan daddy, Huh?"Niall memicingkan matanya. Zedd dan Pearl cekikikan dengan mata yang mengarah ke seorang Darren Horan.
Darren mendengus. "Baiklah aku mengaku... Tapi sungguh, aku sebal sekali dengan daddy karena semalam"Darren kembali memasukkan pancake ke mulutnya.
"Maafkan Dad, tapi Dad akan membayar kesalahan kemarin dengan hari ini"Niall tersenyum bahagia.
"Benarkah?"tanya Zedd. "Untung saja tugas-tugas kuliahku sudah ku kerjakan semua"Zedd meneguk segelas susu putih dihadapannya.
"Kita akan kemana, Dad?"tanya Pearl yang terlihat sangat semangat.
Niall menaikkan sebelah alisnya lalu bergumam. "Hm... Sebelum daddy beritahu, a Morning kiss first"niall tersenyum licik dengan mata yang mengarah ke kursi bagian sebelah kirinya, Zedd dan Darren terlihat memberikan ekspresi wajah -astaga Tuhan, ini seperti bocah perempuan. Sembunyikan aku Tuhan- .



Pearl tertawa kecil sebentar sebelum akhirnya ia bangkit dari duduknya dan berlari kecil kearah Niall. Ia memeluk lelaki itu dan akhirnya mengecup pipi merah Niall. Niall pun membalas mencium anak gadisnya lalu membisikkan sesuatu yang langsung membuat Pearl menjerit senang saat ia kembali untuk menikmati sarapan paginya.



"Cmon Dad, Morning kiss hanya untuk bocah.. Aku sudah kuliah dan... Aku bukan anak perempuan"kata Zedd yang terlihat sangat penasaran namun sangat malas untuk ke lakukan rutinitas paginya saat ia masih kecil dulu.
"Benar apa yang dikatakan Zedd, Morning kiss dengan ayah itu hanya untuk gadis ingusan"kata Darren dengan mata yang menyorot ke hadapannya, yaitu Pearl. Yang langsung membuat gadis itu memutar kedua bola mata biru samudra nya.
"Kau yang ingusan, Dare!"
"Kau!"Darren menjulurkan lidahnya pada Pearl.
"Kauu!"
"Aku tidak ingusan"bela Darren lalu mengeluarkan nafasnya dari hidung dengan keras. "See, tak ada cairan menjijikkan itu dari hidungku"

"Hey, sudah-sudah. Habiskan sarapan kalian"Niall yang melihat pertengkaran sengit soal ingus kedua anak kembarnya itu angkat bicara.
Pearl akhirnya meneguk susu yang ada dihadapannya sebelum akhirnya ia menjulurkan lidahnya mengejek Darren yang langsung memutar kedua matanya.

"Dad, beritahu kami..."mohon Zedd. Darren pun langsung memasang wajah semelas mungkin.
"Morning kiss first, then I'll tell you sons"Niall masih merekahkan senyuman untuk mengganggu kedua anak lelakinya yang terlihat sangat gengsi untung mencium nya.




Tiba-tiba suara nafas seseorang yang baru saja lari saat turun dari tangga terdengar. "Hhh... Maafkan Mom, Mom kesiangan pagi ini... Kita sarapan di---"omongan wanita itu langsung terhenti ketika melihat sosok yang sangat dirindukannya ketika sarapan pagi. "Niall?"
Niall tersenyum lalu menghampiri istrinya yang sudah ingin duduk di posisinya dengan nafas yang masih terengah-engah. Lelaki itu mengecup bibir sang wanita singkat lalu kembali duduk. "Morning Mom, tenang saja, sarapan sudah siap"
Ashley mengerutkan dahinya sambil memandangi yang ada di meja makan. "Kau yang membuat semuanya?"tanyanya bingung. "Ku kira kau sudah berangkat sejak pagi"
"Aku bolos hari ini, hahaha"
"Bolos?"
"Yeah, untuk menebus kesalahanku yang semalam"
Ashley mengambil gelas yang berisi susu putih dihadapannya dan meminumnya. "Kita akan pergi kemana?"tanyanya sembari meletakkan kembali gelas tersebut.
Niall tersenyum semangat. "London"
"Yes! Thankyou Mom!"terlihat Zedd dan Darren tertawa penuh kemenangan sambil melakukan High five atau tos. "Berkat kau, kami tak perlu melakukan Morning kiss dengan daddy!"lanjut zedd yang masih tertawa.

Niall menghela nafasnya dan memasang ekspresi -bagaimana aku bisa lupa?-

"Kali ini kau kalah, Dad. Ha...ha...ha"



---
Haaaai, update nih...wkwk

Maap latepost bgt soalnya gue di bradford sinyal susah/.\

Wkwk

Ini blm ada konflik yaa, baru chap unyu unyu Horan's Family aja...wkwk

Vomments?

Thankyou

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRIIII. MAAF LAHIR BATIN YAAAA:))

-billa xx

Life Changes [Book 3 of The Cutest Dad]Where stories live. Discover now