Menemani pak bos seharian

8.1K 529 0
                                    

Hari minggu adalah jatahku untuk bermain dengan Dewa dan Kiara. Dewa sudah keluar dari rumah sakit 3 hari yang lalu.

"Kiaraaa sini nak merangkak ke mama. "Ajakku. Kiara tertawa dan kembali tengkurap.

Tok tok tok.

Aku membuka pintu seraya menggendong Kiara. Mbak Dira.

"Ada apa mbak? "Tanyaku tak mengerti.

"Ada bos mbak Ale didepan, yang kemarin kerumah sakit. "Jawab mbak Dira. Pak Zeon?

"Suruh duduk dulu mbak sama bikinin minum ya. "Pintaku.

Aku menggendong Kiara dan Dewa sekaligus dan keluar kamar. Pak Zeon sudah duduk di kursi ruang ramuku dengan baju yang sudah rapi.

"Ada apa pak? "Tanyaku seraya menghampirinya. Pak Zeon tak membalas ucapanku malah mengambil Dewa dari gendonganku.

"Mau main sama anak ganteng ini. Iya sayang? "Pak Zeon mengajak Dewa berbicara dan ditanggapi Dewa dengan kicauan tak jelas.

Aku duduk di sofa sampingnya dan memangku Kiara.

"Le ayo hari ini keluar? "Ajak pak Zeon membuatku mengernyit.

"Kemana? "Tanyaku

"Ada acara dirumah mama. Ulang tahun keponakanku. Gimana? "Tanya pak Zeon.
Belum sempat aku menolak Pak Zeon sudah beranjak.

"Ayo bersiap siap le. "Ajaknya. Aku mengangguk dan bersiap.

Aku tak pernah bisa menolak perintahnya.

...

Halaman rumah keluarga pak Zeon sudah tertata meriah. Ulang tahun ke 5 keponakan pak Zeon, putri dari adik perempuannya.

"Halo mah. "Sapa pak Zeon seraya memeluk nyonya Airin, mamanya.

"Halo sayang. Ale, masuk nak. "Ajak nyonya Airin saat melihatku.

"Baik bu. "Jawabku. Nyonya Airin menggeleng.

"Panggil aja Tante Ai Le, atau mama juga boleh. "Ujarnya membuat pipiku memerah.

"Baik tante. "Ucapku pada akhirnya.

Tante Ai mengulurkan tangannya pada Kiara yang ada dalam gendonganku.

"Sama oma sayang. "Ajak Tante Ai.

Karena emang Kiara lebih gampang bergaul dengan orang baru dia menerima saja uluran tangan Tante Ai seraya berceloteh tak jelas.

Aku mengikuti langkah Tante Ai menuju tempat dilangsungkannya acara. Pak Zeon masih setia menggendong Dewa.
Kami mengikuti acara yang sangat meriah. Untunglah tadi aku sudah menyiapkan kado untuk Arinta, putri kecil Ara.

"Hallo Arinta sayang. Ini kado dari om. "Kata pak Zeon seraya memberikan sepaket boneka barbie.

"Thank you uncle jomblo. Thank you dedek udah dateng. "Jawab Arinta seraya mengelus pipi gembul Dewa.

Semua yang disana tergelak sedangkan pak Zeon mukanya memerah menahan kesal.

"Arinta, selamat ulang tahun. Semoga harapan Arinta terkabul semua ya. Oh ya ini kado buat Arinta. "Jawabku seraya mensejajarkan tinggiku dengan Arinta.

Arinta menerima kadoku dengan tersenyum senang. Miniatur disney princess yang aku hadiahkan. Semua itu kubeli saat liburanku 3 bulan yang lalu ke disneyland.

"Terimakasih tante cantik. Arinta berharap uncle jomblo cepet nikah jadi Arinta punya temen kayak dedek Kiara. "Jawab Arinta membuatku kembali tersenyum.

"Dedek Kiara kan bisa jadi temen Arinta nak. "Celetuk Ara. Arinta mengangguk.

Selesai acara pak Zeon mengajakku makan didalam rumahnya. Sedangkan si kembar dalam asuhan mbak Dira. Kami makan disertai celetukan bercanda dari semua orang dan celoteh Arinta yang menjadi pusat perhatian hari itu.

Itu AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang