Syeila

7K 490 5
                                    

"Mbak Ale hari ini Dewa sama Kiara mau dibawa oma opanya. "Lapor mbak Dira.

"Iya mbak Om Iwan sama Tante Hana udah bilang aku kok. Nanti mbak Dira ikut aja biar bisa nemenin mereka ya. Aku gampang. "Pintaku. Mbak Dira mengangguk dan berpamitan untuk menyiapkan sarapan.

Keduanya adalah mertua mbak Deswita.

Handphoneku berdering. Adam.

"Iya Dam kenapa? "Tanyaku langsung.

"Pagi ini lo bisa ke kantor cepet gak? Ada masalah nih dikit. "

Aku tertegun.

"Oke gue ke kantor pagi ini cepet cepet. See you Dam. "Putusku dan kembali ke kamar. Aku mengecup Dewa dan Kiara yang masih tertidur. Masih setengah 7.

Aku mengemudikan mobil menuju rumah Pak Zeon.

Menyiapkan susu untuk sarapannya dan beranjak ke kamar untuk menyiapkan jas dan membantu mengenakan dasi.

"Tumben pagi banget Le? "Tanya Pak Zeon ketika aku memasangkan dasi.

"Iya pak. Adam tadi nelfon kalo ada masalah di kantor. "Ujarku masih fokus dengan pekerjaanku.

"Bisa kamu tangani sendiri kan? "Tanya Pak Zeon. Aku mengangguk dan mengambil nampan berisi segelas susu hangat.

"Kok susu? Biasanya kopi? "Tanya Pak Zeon heran.

"Ganti menu kali pak. Ntar di kantor juga saya ganti ya tehnya? "Tawarku.

"Terserah kamu ajalah. Asal jangan terlalu manis. "Jawab Pak Zeon. Aku tersenyum dan mengangguk.

...

Aku menuju ruangan Adam begitu sampai kantor.

"Pak Adam didalam? "Tanyaku pada sekretarisnya.

"Iya bu, ibu sudah ditunggu. "Aku mengangguk dan masuk ruangan Adam.

"Hai Dam. Ada apaan nih? "Tanyaku dan duduk didepannya setelah dipersilahkan. Adam memutar monitor komputernya.

"Lo liat deh ini nih produk baru mereka. Kan kita mau luncurin produk kayak gini bulan depan. Dan udah keduluan mereka Le. "Jelas Adam.

Aku mengangguk. Bubur instan premium itu akan kami luncurkan bulan depan seharusnya.

"Gini deh Dam lo cek pabrik bisa gak bikin stok khusus kota besar aja ntar kita rilis bulan ini juga. Sebelum mereka. Gimana? Ya kerja keras sih pabrik. "Usulku.

"Good idea. Tapi Pak Zeon setuju? "Tanyanya. Aku mengangguk.

"Itu urusan gue. Jadi kita jadiin satu peluncuran bubur premium ini sama supermarket kita. Gimana Dam? Ntar lo koordinir sama Asha. Untuk pembengkakan biaya lo suruh Carla deh. Sama terima aja semua sponsorship buat bulan ini. Ntar jam 10 rapat ya gue tunggu. "Pintaku.

Adam mengangguk dan bersiap. Aku kembali keruanganku dan menghadap Pak Zeon.

"Syei gue masuk ya. "Izinku. Syeila menoleh sekilas dan mengangguk.

"Ehm pak maaf sarapan bapak belum siap. Tapi saya membawa kabar penting. "Ucapku untuk mengawali. Pak Zeon mengangguk dan aku mulai melaporkan tentang masalah bubur premium tersebut.

"Good idea Le. Nanti saya ikut rapat jam 10. Bilang sama Syeila untuk atur jadwal saya ya Le. Dan jangan lupa sarapan saya. "Pungkas Pak Zeon. Aku mengangguk dan pamit kembali keruanganku.

Setelah menyiapkan teh chamomile dan sepiring buah aku kembali keruangan Pak Zeon.

"Bu Ale ini rekap karyawan bulan ini. "Lapor Andien, salah satu anak buahku.
"Ya, taruh meja nanti saja cek. "Pintaku. Andien mengangguk.

Itu AkuWhere stories live. Discover now