Gak mau kejutan

4K 442 6
                                    

Yujin baru aja keluar dari rumahnya dan berjalan berangkat ke sekolah.

"Yujin? Ke sekolah jam segini?"

Yujin menoleh kesamping, tepatnya kerumah tetangga sebelahnya. Dia tersenyum pada seorang wanita paruh baya yang sedang menyapu halaman.

"Iya Tan, hehe."

"Ini masih pagi banget lho, rajin ya kamu. Changkyun aja masih ngebo dikamarnya noh."

Yujin cuman terkekeh kecil.

"Gak mau bareng Changkyun aja? Kamu bangunin sono, kalo perlu siram dia biar bangun. Jadi kamu nebeng dia aja." tawar Ibu Ayem.

Yujin menggeleng pelan,
"Gak papa tante, jam masuk masih lama ini. Yujin hari ini bagian piket makanya pagi hehe, berangkat dulu tante."

"Iya hati-hati, sayang.."

•••

Yujin masuk kedalam kelas lalu mulai piket pagi nya, dia menyapu setiap sudut ruangan. Tiba-tiba dia mendengar suara dari luar.

"Lu masuk aja dulu, gue ke ruang osis dulu ya bye. Nih nitip tas gue."

Yujin tau betul suara itu, itu Jun. Emang setiap pagi dia slalu bertemu Jun akhir-akhir ini di jam segini karena tugas Jun sebagai osis ditambah calon kandidat ketos, setiap pagi sebelum ke ruang osis juga seenggaknya Jun slalu membantu nya menurunkan bangku dari meja tapi kayanya hari ini dia sibuk banget sampe cuman lewat aja.

Setelah itu masuklah seseorang kedalam kelas, dia diem sejenak liat Yujin trus masuk dengan canggung sambil nenteng tas Jun.

Yujin juga cuek dan menyimpan sapunya lalu mulai menurunkan bangku dari meja, tiba-tiba sebuah tangan menahannya.

"Biar gue aja."

Yujin cuman mengangguk dan membiarkan sang anak baru yang melakukannya, setelah selesai dia mengucapkan terimakasih.

"Sama-sama, umm.." Yanan tampak kebingungan memanggil namanya.

"Yujin. Nama gue, Yujin."

Yanan mengangguk,
"Okey.." dan dia kembali duduk dibangkunya.

Tep

Seseorang masuk kedalam kelas membuat keduanya menoleh.

"Oh.. Yujin? Akhir-akhir ini lo sering dateng jam segini? Udah piket lagi?" tanya Yerin.

Yujin cuman tersenyum dan mengangguk lalu duduk di bangkunya kemudian mulai membuka-buka bukunya.

"Padahal bukan jadwal piket lo, ini kan gue." gumam Yerin sambil garuk kepala bingung kemudian matanya bertemu dengan sang murid baru yang duduk didepannya.

Yerin cuman tersenyum canggung,
"P-pagi."

Yanan membalas senyumnya dengan manis,
"Pagi juga, Yerin."

Yerin yang sedang menarik bangkunya terdiam sejenak, dan kepalanya mulai berfikir.
"Lo tau nama gue?"

Yanan menoleh dan mengangguk,
"Kemaren gue denger Bu Sooyoung manggil nama lo? Gue salah?"

Yerin langsung menggeleng,
"Oh.. En-enggak hehe," dia lalu menyimpan tas nya dan berjalan kepapan tulis lalu menghapus jejak spidol disana.

Kemudian masuk Hayoung dan Jennie kedalam kelas,
"Tumben bareng Jennie? Biasanya sama Wooju? Jennie bisa bangun pagi?"

Jennie seketika melotot pada Yerin yang cuman cengengesan dan lanjut bersihin papan tulis.

"Wooju katanya agak siang soalnya mobilnya mau di servis dulu." jawab Hayoung dan berjalan menuju mejanya.

FₒᵤᵣBᵢₐ [₉₆ₗ]  𝘾𝙡𝙖𝙨𝙨𝙧𝙤𝙤𝙢Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang