Real Fact..

3.4K 292 8
                                    

Author

Satu jam lamanya, shanon berdiri di depan pintu yang sebenarnya dia tidak mengerti kenapa helena sampai segininya sampai meminta agar shanon mau berdiri di depan pintu toilet .

"Huuuufh"

"TUNGGU JANGAN KEMANA MANA TETAP DI SANA AKU MOHON!"

"...hmmm" saut shanon sambil bersandar pada pintu toilet.

"AKU SANGAT TAKUT JIKA MALAM MALAM BERDA DI TOILET! Jadi aku mohon jangan pergi!" Shanon hanya mendengarkan tidak menjawab.

Ternyata wanita ini punya rasa takut juga ku fikir dia selalu berani.

"Shanon!"

"....." tidak menjawab hanya menaikkan alisnya mendengar teriakan helen.

"SHANON!"

"Hmmm"

"Ahh bagus tetap di situ jangan kemana mana"

...

Sudah hampir 15 menit lamanya helen di dalam toilet tapi tidak juga keluar membuat shanon semakin bosan .

"Apa masih lama?"

"......" tidak ada jawaban dari helena.

"Mba.." mengetok sekali pintu toilet.

"......." tidak ada jawaban hanya terdengar isakan.

"Mba!? Eh maksud ku helen!? R u oke?" Kini shanon menepuk nepuk pintu mulai khawatir.

"... maafkan aku.." helena semakin menjadi.

"Eeehhhh jangan menangis ada apaaa beri tahu aku aku akan membantu" shanon mencoba membuka pintu.

Click...click terbuka.

Shanon

"HELE-.." melihat keadaan helena yang duduk di closed dan terlihat menutupi bagian itu .

Sialan !

Segera ku putar balik badanku membelakangi dirinya.

Tunggu, untuk apa aku malu? Aku kan juga wanita..
tapi keadaannya seperti ini membuat ku sedikit gugup bagaimana jika terlihat?

"Maaf , aku sedang .. datang bulan"

"Lalu kenapa menangis?"

"Aku lupa membawa pembalut, ada di dalam tas ku , tapi aku takut jika kamu pergi meninggalkan ku"

"....." sejak tadi menyuruhku menunggu di luar aku hanya diam bahkan dia tidak mengajak ku berbicara dan  tiba tiba tidak ada sura hanya menangis demi apapun atasan ku atau anakku yang sedang ku hadapi saat ini?

Ku balik tubuhku, kemudian ku tutupi pahanya wait
mulus , astaga apa yang ku fikirkan .
Ku tutupi dengan rok yang ada di atas meja tepat di samping closed .

Ku biarkan dia menatapku saat ini yang penting ini tertutup dulu.

Ku lirik telfon genggam miliknya
"Pembalut kau lupa, telfon kau ingat" ku ambil telfonnya.

"Hm?" Dia sedikit terkejut namun pasrah.

Ku telfon hp ku , muncul notifikasi panggilan video call, face on .

"Pengang ini, beri tau aku di mana kamu letakan pembalutnya"

Aku pergi sedangkan dia segera mengarahkan melalui telfon genggamnya dengan tak berhenti menatapku .

Girl with stupid feelingsDonde viven las historias. Descúbrelo ahora