Senja

3.3K 279 12
                                    

Shanon
Hari ini aku izin tidak masuk bekerja, aku tau pasti bos ku akan sangat marah tapi bagaimana lagi aku punya janji untuk bertemu dengan seseorang , siapa lagi kalau bukan galih.

Aku sedikit khawatir sebenarnya, karena gilang yang tiba tiba mengajak ku bertemu membuatku khawatir ' fikir saja ini sudah terlalu lama bahkan kami tidak pernah bertemu selama 5 tahun.

Krrrrrng...krrriiiing

"Iya mb-.." ku jauhkan handphone ku karena terkejut suara teriak helen.

"Kamu di mana!?"

"Aku sedang ada janji , maaf tidak mengabari dan langsung pergi"

"Bukannya sudah pernah kita bahas hal ini?"

"Ma..af". aku ingat helena selalu meminta ku memberi konfirmasi jika aku pergi atau tidak turun bekerja.

Ttuuuut...
dia mematikan telfonnya.

"Dia ini kenapa , mematikan di saat aku belum selesai "

"Shanooon!" Teriak seseorang menyadarkan ku dan segera menoleh ke arah suara yang membuatku langsung tersenyum menatapnya.

Wajahnya.. wajahnya banyak berubah ntah aku harus merespon seperti apa menatapnya sekarang sepertinya dia tersiksa sekali, meski dia dewasa tapi tubuhnya seperti sakit keras .

"Apa kamu sehat gilang?" Aku memeluknya sekedar melepaskan rasa rindu.

"Hehehehe maaf aku baru menghubungi mu saat ini" dia melemah sambil lepas pelukanku, Kemudian Aku memandangi wajahnya.

"Kamu sakit gilang?"

"....." tidak ada jawaban hanya gelengan lemah pertanda bahwa dia sedang gundah.

"Ahh , apa sebaiknya kita tunda pertemuan kita saja? Ku fikir kamu kurang sehat gilang"

"Ahah tenang saja shanon' aku baik baik aja"

"Ta..p"

"Shhhh udah sini duduk" dia menepuk kursi kosong di sebelahnya. Yang kemudian segera ku duduki.

"Langsung saja"

"......" aku hanya menatapnya bingung.

"Aku ingin meminta bantuan mu.."

"Apa itu? Aku akan membantu semampu ku" . Aku sedikit ragu tapi aku akan membantunya.

"Kau tau kan , semalam aku sudah bercerita tentang istriku semalam"

".. " aku hanya menatapnya serius.

"Aku mencintainya , sungguh mencintainya dan aku benar benar bersyukur memilikinya"

"......"

"Dan saat aku menatap mata yang sama indah dan mirip dengannya, aku sakit sangat sakit membuatku merasakan kehadirannya begitu cepat menghilang"

Sampai detik ini aku masih belum faham apa maksud dari perkataan gilang. Aku hahya mendengarkannya yang seperti ingin menangis. Kini dia bahkan menekuk wajahnya dan menatap lantai yang ada di hadapannya.

Aku memeluk kepalanya berharap dia bisa melupakan kesedihannya sesaat.

"Aku tak sanggup shanon.." kini terdengar suara getarnya menahan tangis.

Girl with stupid feelingsWhere stories live. Discover now