Burnt

266 20 86
                                    

Kurusu Akira x Reader
Requested by Chika_ko

☘☘☘☘

Orang-orang berlalu di sekitarmu. Kebisingan memenuhi jalan raya siang ini. Dan anehnya, kau masih disibukkan dengan kegiatanmu sendiri. Memandangi kedua sepatu yang kau pakai seolah itu hal terindah di muka bumi.

Faktanya, kau hanya sedang menenangkan diri.

Waktu berlalu, tapi kau membeku. Diantara detik-detik mengadu, kau tetap pada memori beberapa saat lalu. Saat dirimu dan dia masih saling menatap. Membicarakan hal yang sebenarnya tak ingin kau bicarakan.

Membuatmu secara tak sengaja berteriak pada sosoknya.

"Aku benci Akira-kun!"

Apa yang terjadi?

Kau bermain api.

Apa hanya itu?

Tidak. Kekasihmu mulai tahu. Menghujanimu dengan berbagai pertanyaan tanda keraguan. Bukan salahnya, kau tahu. Kau yang telah melukiskan lewat kuas lebat di seluruh permukaan tubuhmu, kalimat seperti; 'Jangan mempercayaiku'.

Pada akhirnya, Kurusu Akira berlalu meninggalkanmu. Melangkahkan kaki menjauh dari tempatmu berpijak. Meninggalkanmu dengan bekas luka dari duri yang kau tanam.

"Sudah cukup," satu kata yang ia ucapkan. Satu kata yang membuat dirimu mulai tenggelam dalam rasa bersalah. Pertemuan kalian hari itu berakhir singkat. Ide untuk sekedar jalan-jalan bersama habis sudah setelah pertengkaranmu itu.

Kau bisa apa?

Padahal kau begitu mencintainya.

"Kita tidak perlu memaksakan diri lagi. Kita tidak perlu saling menghubungi lagi."

Padahal ... kau mencintainya, bukan?

Langkah kakimu bergetar. Untuk sesaat, ragu akan pilihan yang akan kau buat. Tapi kau tak bisa mengelak. Hanya dalam sekali lirikan pada jalan di belakangmu, kau bisa mengingat hari-hari itu. Dimana waktumu dan Akira masih diisi dengan senyuman dan canda tawa kalian berdua.

Kau menginginkannya lagi.

Jadi kau memutuskan untuk mengejar. Berharap ia akan mendengarkanmu kali ini. Kau bisa saja berpikir kalian dapat menyelesaikan ini semua baik-baik. Mungkin akan ada kesempatan. Mungkin akan ada keraguannya yang masih tersisa saat kau beberkan penjelasan. Tapi kau tak dapat menghindar lagi, bukan?

'Kumohon biarkan aku mengatakannya. Sekali ini saja, aku ingin mengatakan yang sejujurnya.'

Bahwa kau tak membencinya.

Diantara para pengguna jalan di sekelilingmu, kau akhirnya edarkan pandangan menyapu. Inginmu dapatkan warna gelap dari helai bergelombang seorang pemuda yang kau tahu.

Di sana kau menemukannya. Jauh di depan, diantara segerombolan orang asing di sekitarmu yang lalu-lalang.

"Akira-kun!"

Memanggilnya, tapi tak terdengar sampai kepadanya. Kau lagi-lagi lanjutkan langkah. Menyelip diantara kerumunan orang yang sedang menyeberang jalan. Menarik napas kuat-kuat untuk memanggilnya lebih keras lagi.

Ah, tapi tidak. Jangan memaksakan diri.

"Aki-"

Sebab hasilnya tak begitu baik.

Langkah kakimu perlahan semakin pelan. Berhenti pada akhirnya, kau terasingkan dari orang-orang yang semakin sedikit menyeberangi jalan. Kau mematung di tempatmu berpijak. Iris melebar tak percaya.

Sama sekali tak percaya.

Di arah yang baru saja kau tandai dalam ingatanmu itu, kau temukan sosoknya. Namun tak lagi sendirian. Tampak berbicara dengan seorang gadis di sampingnya. Tersenyum kepadanya, menggenggam tangannya.

Terlihat begitu damai bersamanya. Lebih damai daripada ketika bersamamu.

Seperti inikah yang kau harapkan?

Bukan.

Kau melihatnya dalam keadaan yang paling tak ingin kau dapatkan.

Kau mengenal siapa gadis itu. Bukan perempuan yang kau kenal akrab, namun secara pasti kau ingat dalam hatimu. Kenapa? Akira pernah menyebutnya sebagai teman terbaiknya.

Oh, benar. Teman terbaik yang mungkin akan menggantikanmu di sisinya. Begitu, bukan?

Kau tertawa hampa di tengah-tengah keheninganmu sendiri. Kau tak yakin, tapi keraguanmu tak berhenti sampai di situ. Tangan yang semula bergerak menjangkau kini kau biarkan jatuh lemas. Tanpa daya.

Kau tak berpikir apa-apa lagi.

Bahkan ketika truk dari arah dekat sana menghampiri. Suara klaksonnya yang nyaring di telinga beberapa orang kini tak lagi terdengar olehmu. Bahkan ketika tubuhmu terhempas ke tanah akibat dorongan keras dari kendaraan tadi, kau tak mencoba untuk menyelamatkan diri.

Semuanya mulai senyap. Dan kesadaranmu lenyap bersama darah yang terciprat.

Kau terbakar oleh apimu sendiri.

-fin-

.
.
.
.

Saya kembali dari hiatus yang tiba-tiba! Horeee~~ /digebuk

Ekhem, pertama-tama ... izinkan aku untuk meminta maaf atas keterlambatan yang sangat ini. Kalian mungkin merasa kesal karena aku yang gampang ilang-ilangan ini. Mohon ampun!
/bungkuk

Kedua kalinya, maap atas kegajean maks yang lagi-lagi tercipta. Merasa tak puas dengan fanfiksi yang kau dapatkan, Chiki-chan? Sekali lagi maapkan!

Oh, kalau bertanya siapa gadis yang bersama Akira ... kau bisa bayangkan sendiri siapa dia. Ada banyak 'pacar' yang bisa kau pilih saat bermain game-nya, bukan? :p

Untuk next update,

Akira x Reader x Akechi
Akira x Reader
Ryuji x Akira's Twin Sister!Reader
Yusuke x Blind!Reader

Sampai jumpa di part selanjutnya~!

FLORIFEROUS | Persona 5Where stories live. Discover now