Acephalous

269 16 32
                                    

Kurusu Akira x Reader
Requested by Nadi3012

MAJOR SPOILER ALERT!!

☘☘☘☘

Matamu tak lepas memandangi awan berarak di lautan kanvas biru. Beriringan dengan beberapa teman perempuanmu yang lain, kau terus menyusuri jalan menuju sekolahmu. Ada banyak pejalan kaki di sekitarmu yang juga memakai jenis seragam sama. Membuatmu secara spontan memperhatikan di antara mereka.

Tentu saja, dia tak ada.

Meski hati dibalut penyesalan serta gundah gulana, meski hatimu berteriak berharap akan suatu hal bisa kau lakukan. Kau tak bisa melakukan apapun. Hanya bisa berdiam seolah semuanya tak pernah terjadi. Menjalani hidupmu seperti orang normal pada umumnya.

Kembali pada hal yang membosankan ini.

Embusan napasmu di kala kebosanan semakin menjadi-jadi. Kau biarkan teman-teman seperjalananmu mulai berbincang ria mengenai segala hal yang mungkin tak pernah kau pedulikan. Sementara matamu ternyata bertemu pandang dengan salah seorang teman lain yang kau kenal.

Di sebelah sana, Niijima Makoto berusaha mengalihkan pandangan.

Kau tahu, ia sendiri mendapatkan peran untuk tetap tak terlihat. Begitu juga denganmu. Begitu juga dengan teman kalian yang lain.

Apa tidak ada yang bisa kau lakukan untuknya? Untuk seseorang di seberang sana yang kini tengah menanggung luka atas beban semua temannya?

'Aku merindukan Akira.'

Kau tahu itu. Tapi kau tak berani untuk bersuara.

"Ne, ne ... bagaimana denganmu [Name]-chan? Bukankah itu mengerikan?" Kau yang tidak fokus mulai mengerjapkan mata. Menatap heran pada salah satu teman perempuan yang rupanya belum melupakanmu di sana. Memiringkan kepala tanda tak mengerti, kau berusaha meminta penjelasan lebih.

"Kau sudah dengar, bukan? Ketua kelompok Phantom Thieves of Heart itu tertangkap!"

Mata melebar. Sama sekali tak menyangka perbincangan mereka akan sampai di sana. Kau hanya menjauhkan pandangan. Berharap dengan itu mereka mengerti kau tak ingin ikut terseret di pembicaraan.

'Apa kau baik-baik saja sekarang, Akira?'

Pertanyaan di benakmu hanyalah penenang sederhana. Karena kau yakin dan pasti sosok itu tengah menjalani siksaan panjang. Kau tak bisa membayangkannya.

Kau tidak ingin membayangkannya.

"Kasihan sekali. Yah ... tapi dia memang pantas mendapatkannya, bukan?"

'Diam. Diam. Diam.'

"Lagipula itu balasan bagi pembunuh."

'Kalian tidak tahu apa-apa...'

'Jangan menghakimi kami seenaknya!'

-

"..."

Terlalu lelah. Mencoba memahami situasi meski rasa sakit menjalari kepala serta seluruh tubuh. Pemuda dengan memar dan luka hampir di seluruh permukaan kulitnya itu memandang sosok yang tak asing di sana. Keringat dingin menjalari kepala.

'Kenapa ... semuanya jadi begini?'

Bagian mana yang salah dari perkiraannya?

FLORIFEROUS | Persona 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang