02 - Naruto

14.1K 1.1K 37
                                    

++ Vote, WAJIB ++
++ Komen, agak maksa kalo boleh ++

:
:
:

Sebelumnya mau kasih tau dulu, mungkin diawal agak membosankan karena belum ada moment SasuHina yang manis2. Jadi untuk beberapa chap kedepan aku bakalan sering apdet, biar moment SHnya cepet dapet. 😅

:
:
:

Bugh

Satu pukulan keras Sasuke berikan di pipi laki-laki yang menjadi lawan adu jotosnya. Pria itu ambruk, Sasuke menatap dengan sinis.

Jas kerja yang mulanya rapi, kini sudah berantakan sampai satu kancingnya terpelanting karena mendapat tekanan paksa. Wajah tampannya juga tidak kalah kusut, di sudut bibirnya mengalir darah segar dari luka yang tercipta di gusinya akibat pukulan Sasuke.

Tidak ada perlawanan, sampai satu pukulan lagi mendarat di perutnya, "Aku sudah melepasnya untukmu. Tapi kau malah menyakitinya begitu saja. Kau pikir kau ini siapa, brengsek." maki Sasuke geram.

Sasuke menarik kerah kemeja lawannya, "Dengar, jika aku mengambilnya darimu, aku pastikan kau tidak akan bisa mengambilnya lagi dariku."

"Aku melepasnya untukmu, bodoh. Sekarang terserah, jika kau mau, kau boleh ambil. Kalau tidak, yasudah. Aku tidak peduli." ia terkekeh sembil menahan ngilu.

"Kau benar-benar brengsek. Aku tak pernah menyangka kau ternyata semenjijikkan ini."

"Aku memang menjijikkan, jadi tidak pantas untuk wanita sepertinya."

Bugh

Sasuke makin geram dan kembali memukul lawannya hingga tersungkur lagi. Ia jongkok mendekati sahabatnya yang penghianat, "Lalu kenapa dulu kau mengambilnya dariku?"

"Itu karena kau terlalu lama bertindak, Sasuke."

Sasuke berdecih, "Ingat. Kalau dia sakit, aku juga tidak akan membiarkan dirimu bahagia, brengsek. Kau sudah keterlaluan, dan kau pikir aku akan diam saja. Jangan mimpi." katanya sebelum berlalu pergi meninggalkan manusia yang sudah hampir pingsan itu.

:
:
:

++ ╮(╯▽╰)╭ ++

:
:
:

Hinata meregangkan otot-ototnya yang kaku karena terlalu lama duduk di kursi kerjanya. Sebentar lagi waktunya makan siang, jadi ia harus mengingatkan atasannya tentang agenda apa saja yang harus pimpinannya lakukan di jam berikutnya.

Ini sudah dua bulan sejak perpisahannya dengan Shikamaru. Ia tidak lagi pernah mendengar kabar dari pria itu, apakah baik-baik saja, atau masih sama sakitnya dengan Hinata saat ini.

Hinata sengaja tidak mengganti nomor ponselnya setelah mengundurkan diri dari perusahaan Konoha Hyundai. Kadang terbesit harapan agar Shikamaru menghubunginya, tapi nyatanya tidak ada sama sekali.

Mungkinkah pria itu sudah benar-benar melupakannya?

Mengingat itu membuat dada Hinata kembali didera rasa sesak yang menyakitkan. Ia masih mencintai si pria Nara itu walaupun sudah disakiti.

Menghela napas ringan, Hinata bangkit dari duduknya lalu mengambil buku catatan agenda kerja atasannya. Ia keluar dari balik meja kerjanya lalu melangkah menuju ruangan sang atasan.

Hinata mengetuk pintu beberapa kali, dan setelah mendapat sahutan, ia mendorong pintu dan masuk kedalam.

"Jam 2 nanti anda ada pertemuan dengan direktur dari Uchiha Retail, Uzumaki-san." sambil berdiri menghadap atasannya, Hinata menyebut salah satu agenda penting yang harus di hadiri pengusaha muda tersebut.

HART [SasuHina]Where stories live. Discover now