Setelah satu jam dokter memeriksa dan mengobati luka Taehyung, dokter pun keluar dari ruang ICU. Yoongi yang sudah tertidur karena terlalu lelah dan juga karena hari memang sudah menjelang tengah malam pun terbangun saat merasakan pergerakan dari sang halmeoni.
Yoongi melihat Jung Woo mendekati dokter. "Bagaimana keadaan cucu saya, uisa?" tanya Jung Woo mengaku sebagai kakek dari anak yang belum dikenalnya itu.
"Tenang, Tuan! Cucu anda baik-baik saja. Hanya saja luka dan jahitan dikepalanya kembali terbuka. Jadi mengharuskan kami untuk menjahit luka itu kembali. Setelah sadar nanti, kami akan memeriksa ulang dan melakukan ct scan untuk mengantisipasi terjadi luka di kepalanya," jawab uisa memberitahu keadaan Taehyung.
"Lalu bagaimana dengan matanya?" tanya Yoongi yang juga ikut mendengar.
Uisa pun memandang Yoongi dan tersenyum. "Tenanglah! Matanya baik-baik saja sejauh ini. dan jika tak ada halangan, lusa perbannya sudah bisa dilepas."
Perkataan uisa membuat siapapun yang mendengarnya lega, terutama Yoongi. Memang baru beberapa jam dirinya bertemu Taehyung, namun rasa sayangnya pada anak itu sangatlah besar. Seakan ada sesuatu tak kasat mata yang mengatakan jika dirinya harus melindungi anak malang itu.
Seung Heon dan Gain pun tetap menemani Yoongi sampai tubuh Taehyung dibawa ke ruang VVIP. Jung Woo yang meminta untuk menempatkan Taehyung di ruangan itu agar Taehyung benar-benar bisa istirahat.
Yoongi tak meninggalkan Taehyung sedetikpun. Menggenggam erat tangan mungil milik Taehyung. Setelah dipikir-pikir, nasibnya jauh lebih beruntung dari anak malang di depannya itu. melihat wajah Taehyung yang masih tertidur dengan mata diperban itupun, dapat Yoongi simpulkan jika umurnya hapir sama dengan umur Joongki. mungkin sekitar 10 tahun.
Masih memiliki kakek dan nenek, juga orang tua angkat yang menyayanginya. Mengingat kedua orang tua angkatnya, Yoongi baru mengingat jika Gain baru saja mengalami keguguran.
Pandangannya yang semula hanya memandang Taehyung yang masih terlelap dalam mimpi pun beralih pada kedua insan yang setia menemaninya yang duduk di sofa.
Dilihatnya Gain yang bersandar lemah di bahu sang suami dengan wajah pucat.
"Apa tidak sebaiknya daddy membawa moomy kembali ke kamarnya? Mommy terlihat pucat. Sepertinya moomy membutuhkan donor darah sekarang," kata Yoongi khawatir melihat Gain yang pucat, seakan tak ada darah yang mengalir disana.
Gain menggeleng. "Mommy baik-baik saja. Selama ada kamu di sini," sahutnya tersenyum.
Yoongi mendengus kesal. "Berhentilah egois! Mommy itu sedang sakit. Jangan membuatku semakin khawatir dan menjadi anak yang jahat! Aku tak akan kemana-mana. Aku akan berada di sini. Aku juga tak bisa menjaga 2 orang sekaligus."
Bukan niat Yoongi untuk membentak sang mommy. Namun sikap Gain membuatnya kesal dan khawatir bersamaan.
Kekhawatiran Yoongi membuat Gain tersenyum. Jung Woo yang tahu jika sang cucu khawatirpun akhirnya membuka suara.
"Bagaimana jika Gain juga dirawat di kamar ini? Sepertinya Gain sangat takut aku menculik putranya. Belum lagi Yoongi juga tak ingin meninggalkan adik barunya yang memang sangat manis ini," kata Jung Woo mengelus kepala Taehyung yang diperban.
Sepertinya Taehyung memang memiliki magnet yang mampu menarik perhatian siapapun yang berada di dekatnya. Baik itu orang yang baru dikenalnya.
Tawaran Jung Woo sebenarnya hendak ditolak oleh Seung Heon dan Gain, namun karena keadaan Gain yang mengharuskan untuk dirawat, membuat mereka mengalah.
Maka berakhirlah Gain dirawat sekamar dengan Taehyung, anak yang sama sekali tak dikenalnya. Hanya demi bisa berdekatan dengan Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
In Your Eyes - Vminkook Family (Slow Update)
FanfictionHanya menceritakan perjuangan seorang namja cacat untuk mencari jati diri dan kasih sayang. #2 brothership 12-7-2018 #3 brothership 16-7-2018