Part 5

197 15 0
                                    

“Karena gue bosen! Lo mau nanya itukan? Lo disuruh Amel untuk nanya
hal yang gak penting itu?” sambung Iqbaal.

                “Terus lo deket sama si Shalsa?” masih belum mengerti apa masalah
Shalsa dengan Amel yang sebenarnya, membuat (Nama kamu) meringis
kenapa dia perduli sekali dengan urusan orang yang baru dikenalnya.

                “Nggak ah biasa aja, malahan gue lebih deket sama lo” perkataan
Iqbaal sukses membuat (Nama kamu) mendelik kearahnya. Lalu hanya
kekehan kecil yang keluar dari mulur Iqbaal.

                “Lo harus tau soal ini Baal!” ucap (Nama kamu), kembali membuat
Iqbaal mengahadapnya serius.

                “Shalsa dibully tadi pagi sama Amel dan kedua temannya itu” ucap
(Nama kamu) menatap lurus kearah ring basket.

                “Terus apa hubungannya sama Gue?” tanya Iqbaal polos.

***

~Untuk perempuan, jangan biarkan hatimu dilukai pintar-pintar menjaga
hati, menjauhlah dari hal-hal yang seringkali menyakiti~

***

                “Sebenarnya bukan mereka, bukan. Tapi kamu, aku hanya takut kalaukamu tahu dan akan menjauh. Itu hanya ketakutan ku saja. Aku tidak tau
perasaan mu. Dan aku aku sudah menyadari perasaan ku terhadap mu sudah
sejak lama.” Laki-laki remaja itu, matanya lurus menatap senja yang
akan hilang, sesekali hembusan nafas beratnya ia keluarkan.

                “Kok gue jadi dramatis gini sih?” sambungnya. Masih tetap menatap
senja yang akan hilang membawa secuil keindahan dunia.

        Iqbaal menenteng tas ranselnya, sudah dua jam ia berduduk sendiri
diatas rooftop sekolahnya. Memikirkan kata yang diucapkan (Nama kamu),
perempuan yang selama ini ia cintai dengan cara diam-diam, sahabatnya
sedari pertama masuk SMA.

                “KAN UDAH GUE PERINGATIN, KENAPA LO NGEYEL BANGET SIH,KALO LO NURUT
GAK BAKALAN PIPI MULUS LO KENA TAMPARAN GUE!!!”

        Suara yang melengking itu berasal dari taman belakang sekolah, Iqbaal
yang baru saja turun dari rooftop pun dibuat kaget. Langkah kaki
membawanya ketempat asal suara tersebut.

        Masih terdengar jelas suara perempuan yang sedang membentak itu, dan
sesekali  terdengar sesenggukan.
PLAKK.

Bersambung😁

Iqbaal Dhiafakhri RamadhanWhere stories live. Discover now