03. Something wrong

9.1K 727 21
                                    

Dahyun baru saja tiba dirumah dan hanya keheningan yang menyambutnya. Entah di mana keberadaan orang tuanya. Dan bibi yang bekerja di rumah besar itu pun tidak dilihatnya.

Dahyun melangkahkan kakinya berlahan.keheningan ini malah membuatnya mudah kembali memikirkan masalah yang ingin di lupakannya. Tatapan Sana padanya saat teriakan Chaeyoung di kampus tadi benar-benar mengganggunya.

"kenapa baru pulang?" suara Sana terdengar tiba-tiba hingga melunturkan lamunan Dahyun.

Atensi pindah ke arah asal suara.

"kenapa tidak menjawabku?" tanya Sana lagi sembari berjalan lebih delat kearah gadis yang berstatus saudara tirinya itu.

"ma-maaf Sana unnie. Tadi aku menemani Chaeyoung ke suatu tempat. Aku juga tadi sudah memberitau mama akan pulang terlambat" ucap Dahyun yang sedari tadi terus menunduk.

Sana menghela napas pelan lalu meraih dagu Dahyun, membawa wajah itu untuk menatapnya.
"tatap aku jika sedang berbicara!" ucapnya

Dahyun menelan salivanya dengan susah payah. Entah perasaan apa yang dia rasakan ini. Jantungnya tiba-tiba bekerja lebih cepat dari biasanya. Dan dia juga sangat gugup.

"u-unnie?" Dahyun benar-benar gugup.

Sana melepaskan jemarinya dari dagu Dahyun.
"maafkan aku. Aku hanya tidak suka jika orang yang sedang berbicara denganku tidak menatapku!" jelas Sana lalu meninggalkan Dahyun pergi.

"Sana unnie?" Dahyun malah menahan lengan gadis itu. Menghentikan langkah sang unnie.

Sana menatapnya datar.

"Aku minta maaf soal kejadian tadi!" ucap Dahyun dengan satu tarikan napas.

Sana menyilangkan tangannya didepan dadanya. Dia mengernyitkan keningnya bingung.
"apa maksudmu?"

"itu..saat di kantin kampus tadi" ucap Dahyun ragu.

Sana kembali melangkahkan kakinya dan berhenti tepat dihadapan Dahyun. Di sejejerkan wajahnya dengan wajah gadis yang memang lebih pendek darinya itu.

Dan alhasil, wajah Dahyun benar-benar memerah.

"aku tahu kau membicarakanku tadi dengan kekasih Mina si baby tiger itu. Tapi jangan sampai menarik perhatian orang lain karena teriakan tadi. Kalian masih mahasiswa baru. Jangan ulangi. Kau mengerti?" Sana berucap lalu pergi meninggalkan Dahyun yang terdiam di tempatnya.

"Ya Tuhan. Jantungku" ucap Dahyun pelan, tapi tentu saja Sana mendengarnya. Dia hanya bisa menahan tawa mendengar ucapan Dahyun adik barunya itu.

.

Pagi telah menyambut kala hari itu. Sinar matahari pun sudah bersinar sejam yang lalu.

Dahyun sedang duduk sendirian di meja makan. Baru beberapa menit yang lalu kedua orang tuanya pergi untuk bekerja.

"jangan lupa bangunkan Sana dan suruh dia makan" tiba-tiba dia teringat pesan sang ayah tiri.

Di liriknya jam tangannya. Masih ada sisa waktu setengah jam sebelum dia masuk kuliah. Dengan langkah cepat, Dahyun menuju kamar Sana.

Dia mencoba mengatur detak jantungnya yang selalu berpompa lebih cepat jika berkaitan dengan Sana.

Diketuknya pintu dihadapannya itu, lalu masuk begitu saja tanpa menunggu jawaban sang pemilik kamar. Dahyun menghela napas pelan saat melihat Sana yang masih tidur.

Dahyun duduk sebentar di sisi ranjang. Memanjakan matanya untuk mengagumi ciptaan Tuhan yang sudah berhasil menghipnotis dirinya saat pertama kali mereka bertemu.

My step sister ✔Where stories live. Discover now