05. Berjalan Bersamamu

607 141 22
                                    

JIMICHAIL

Langit seperti berpihak padaku.
Birunya seakan memberiku harapan, bahwa dia juga menginginkanku layak dihatinya.  ㅡGea

Subtittle
Berjalan Bersamamu

🌾🌾🌾🌾🌾🌾

Bandung dimalam hari seperti tiada habisnya. Meski malam ini bukan malam minggu, malam di Kota Bandung ibarat kelap-kelip bintang yang tidak pernah padam. Beberapa pejalan kaki tampak berjalan dengan riang di Cihampelas Walks. Kebanyakan dari mereka adalah sepasang kekasih yang ingin memadu asmara. Tak jarang, Jim dan Gea menemukan sepasang kekasih yang tengah berduaan dipojok-pojok taman. Hal itu menjadi pemandangan tersendiri bagi Jim dan Gea. Keduanya tetap bersikeras untuk berjalan-jalan meski keduanya tidak memiliki hubungan yang pasti.

"Abis belanja kita mau ngapain?" tanya Jim saat mereka keluar dari pusat pembelajaan.

"Pulang aja, yuk!" ajak Gea lalu merebut beberapa belanjaan dari tangan Jim. Kasihan juga bila Gea terus menerus memanfaatkan kehadiran Jim. Sedari tadi, Jim selalu mengangkat barang belanjaan yang mereka beli.

"Makan dulu-lah, lo nggak kasihan sama gue?" ujar Jim dengan wajah dibuat sememelas mungkin.

"Ish, lucu banget sih muka lo. Kayak boneka santet!" pekik Gea saat melihat wajah Jim dengan bibir yang mengerucut kedepan.

"Yaudah, ayo makan!" racau Jim seperti anak kecil. Gea hanya menggelengkan kepalanya. Dengan cepat, ia berjalan menjauhi Jim dengan maksud untuk mencari restoran terdekat.

"Ish, tungguin. Seenak jidat loㅡninggalin gue," pekik Jim lalu berlari menyusul Gea.

Gea hanya terkikik geli melihat kelakuan Jim. Kelakuan cowok itu benar-benar berbeda dari kebiasaannya dikampus. Sikap Jim malam ini lebih seperti anak kecil yang kehilangan orangtuanya. Dan Gea sangat memaklumi hal itu. Bagaimanapun, Gea sangat menyukai sikap manja Jim padanya.

Tidak sampai sepuluh menit, akhirnya Gea menemukan restoran khas sunda disebrang pusat perbelanjaan. Dengan gelagat lucunya, Gea memanggil Jim dan menyuruh cowok itu untuk duduk disampingnya.

"Makasih, Nona...," ujar Jim lalu duduk didekat Gea.

Beberapa detik kemudian, seorang pelayan datang menghampiri lalu memberikan beberapa menu makanan yang terlihat menggoyang lidah.

"Aku pesan Nasi Timbel campur lalapannya, terus minumnya Es Teh Manis aja," ujar Gea tersenyum kearah pelayan wanita itu.

"Akang-nya mau pesan apa?" tanya si Pelayan pada Jim.

"Nasi Goreng Ampela aja," jawab Jim.

"Minumnya, Kang?"

"Air putih aja, lebih menghemat uang. Soalnya yang bayarin si Gea," ujar Jim dengan cengegesan.

"Pede banget gue bayarin," ujar Gea setelah pelayan itu menghilang.

"Perhitungan deh," keluh Jim dengan nada bergurau.

"Maaf Pak. Saya anak Kos," balas Gea tak kalah jenaka.

Jim tampak tertawa dengan lepas. Pun dengan Gea, cewek itu terlihat menahan perutnya karena sedari tadi, Jim selalu membuatnya tertawa dengan nyaring.

"Udah ah, perut gue sakit, nih!" keluh Gea saat Jim tak henti membuatnya tertawa karena tingkah jenakanya.

Jim tidak menggubris ucapan Gea. Cowok itu menatap wajah manis gadis dihadapannya. Hati Jim seketika berdesir. Ia kembali mengingat wanita itu kala senyuman Gea terus mengembang. Jim menemukan sosok itu diwajah dan tingkah laku Gea.

JIMICHAIL | SeulminWhere stories live. Discover now