Unidentified Mind 20

5.4K 470 6
                                    

Sehun dan Dong hae belum berhasil membuka kasus itu kembali, karena atasan mereka mengatakan jika kasus itu sudah lama dan itu hanyalah kasus orang hilang biasa.

"Ahh menyebalkan" dengus Sehun

"Sudahlah, jika mereka tidak mau membantu kita..." DongHae menjentikan jarinya, mengisyaratkan agar Sehun mendekat padanya "...kita sendiri saja yang mengejarnya, kita lanjutkan penyelidikan kita sendiri tanpa mereka" mata Sehun membulat saat mendengar ide gila dari Seniornya.

"Hyung, Kau gila?, bagaimana kita melakukannya tanpa perintah?"

"Sehun-ah, kau naif sekali, kontras sekali dengan apa yang kau lakukan selama 5 tahun belakangan" Dong Hae menepuk-nepuk pundak Sehun.

Laki-laki berkulit pucat itu diam sejenak, memang benar apa yg di katakan DongHae, selama ini dia melakukanya sendiri, mengumpulkan bukti-bukti itu sendirian, lalu kenapa kali ini tidak bisa?

"Kalau kau tidak yakin, kita bisa mengintainya lebih dulu eoh??" DongHae terdengar lebih bijaksana, dan idenya kali ini bisa di terima dengan baik oleh Sehun.

"Tidak buruk" Sehun tersenyum puas "...lagipula kasus yang kita tangani terakhir kali sudah selesai, dan sidang vonis tersengka akan di lakukan minggu depan, itu kesempatan untuk kita"

DongHae hanya mengangguk setuju dengan pendapat Sehun

"Lalu, apa kau akan memulangkan gadis China itu hmm??" mendengarnya, wajah Sehun berubah, ada perasaan aneh yg dia rasakan, selama ini gadis China itu mengurusnya dengan baik, gadis itu selalu menyiapkan kebutuhan Sehun, lalu jika gadis itu pergi, apa dia bisa hidup dengan baik tanpanya.

"Sehun-ah, aku ingin tahu alasan kau tidak memulangkan gadis itu ke rumahnya, bahkan ini sudah 5tahun, itu sama saja seperti kau menyekapnya"

"Entahlah..." Sehun tidak tahu apa yg harus dia katakan.

"Oh ayolah...Sehun-ah kau sudah jatuh cinta dengan gadis itu tanpa kau sadari"

"Entahlah, selama ini kami tidak pernah membahas hal itu" Dong Hae hanya menepuk sebelah bahu Sehun, dan berlalu begitu saja meninggalkan Sehun di meja kerjanya.

Sehun kembali terdiam memikirkan perkataan Seniornya beberapa saat lalu, Sehun bangkit dan mengambil jaketnya yg dia letakan di sandaran kursi di samping tempat duduknya dan pergi meninggalkan kantor polisi

"Aah...sudah 4hari aku meninggalkanya, sebaiknya hari ini aku pulang"

.

.

.

Sehun masih berdiri di depan pintu, dia memarik nafas dalam sesaat, saat hendak menekan keyword pintu Apartemen nya dia terkejut saat pintu sudah terbuka lebih dulu menampakkan seorang gadis cantik dengan senyum lembutnya membuat jantung laki-laki itu hampir saja berhenti berdetak.

"Omo, Sehunie kau pulang hari ini?" Sapanya saat mata nya menemukan si pemilik rumah hanya mematung di depan pintu dan menatapnya dengan tatapan sulit di artikan.

"Ya.. Kau melamun?" gadis itu melambaikan tanganya di depan wajah sehun.

"Oh, ah... Ya" Laki-laki berkulit pucat itu gelagapan.

"Masuklah, kau baru pulang sejak 4 hari, jadi mandilah lalu istirahat, aku mau keluar sebentar untuk membeli ses--"

"Lulu-ya"

"Ne?"

Sehun tampak ragu dengan apa yang akan dia sampaikan pada gadis yang sudah tinggal bersamanya selama 5 tahun belakangan.

"Ne, Sehunie ada apa?" gadis itu masih tersenyum menatap laki-laki yang tidak bergeming dari tempatnya berdiri sejak beberapa saat lalu.

"Hmm Lulu-ya, apa kau tidak ingin pulang ke rumahmu?" Kalimat Sehun tiba-tiba melunturkan senyum gadis itu, begitupun Sehun, dia merasa bersalah sudah mengatakan itu pada Lulu "...lupakan saja kata-kataku barusan, aku akan beristirahat sebentar, jika kau ingin membeli sesuatu tolong belikan aku kaus kaki baru, karena yang ku pakai sudah robek" Sehun berlalu begitu saja tanpa melihat wajah gadis China itu.

Lulu masih mematung di depan pintu, kembali memikirkan perkataan Sehun

"Sehun benar, aku sudah meninggalkan Keluargaku, bahkan aku tidak memberi tahu mereka jika diriku masih hidup" air matanya perlahan meleleh dari kedua sudut matanya.

.

.

.

Sehun sudah tertidur hampir 3jam, dia terbangun karena tenggorokannya terasa kering karena tidur di pagi hari dan sekarang jam sudah menunjukan hampir tengah hari.

Dia berjalan ke dapur apartemen nya, dia mendapati suasana Apartemennya itu sepi tak seperti biasanya, pada siang hari seperti ini biasanya dia mendapati Lulu sedang memasak untuk makan siang jika dirinya ada di apartemen, tapi kali ini tidak ada siapapun.

Sehun berkeliling mencari keberadaan gadis itu di seluruh ruangan tapi dia tidak menemukan siapa-siapa, bahkan ponsel gadis itu pun di biarkan tergeletak di meja kamar di samping boneka Hello Kitty.

Sehun mulai panik, dia kembali menyesali kata-katanya tadi pagi.

"Lulu-ya dimana kau sekarang" Sehun meremas rambutnya, laki-laki itu hampir membanting ponselnya saat penggilan telpon yang berbunyi di dalam kamar "...lulu-ya mianhae, jeongmal mianhae"

Sehun berpikir untuk keluar mencari gadis itu, dia menyambar jaket kulitnya dan bergegas keluar rumah dengan sedikit berlari, tapi langkahnya terhenti saat mendapati gadis yang dia cari duduk di depan apartemen sambil melipat kedua lututnya dan membenamkan wajahnya disana.

Bahunya lemas saat melihat gadis itu, Sehun berjongkok di depan Lulu yg masih menunduk dan tidak menyadari keberadaan Sehun di depanya.

"Mianhae..." Lagi-lagi hanya kata maaf yg bisa laki-laki itu katakan.

Lulu mulai mengangkat wajahnya saat mendengar suara berat laki-laki di hadapanya.

"Jeongmal Mianhae" Sehun Menarik gadis yg bertubuh kecil itu kedalam pelukanya, entah apa yg dia rasakan, dia hanya tidak ingin gadis itu pergi darinya.

Lulu menangis di dekapan Sehun, dia tidak tahu apa yg dia inginkan, di satu sisi dia ingin kembali pada keluarganya, dan di sisi lain dia juga tidak ingin berpisah dari laki-laki yang sudah merawatnya selama ini.

.

.

.

Wajah Jongin tiba-tiba berubah sesaat setelah menerima panggilan dari rekan nya di Korea, perasaanya tiba-tiba melayang pada kejadian beberapa tahu silam saat memutuskan menepati janjinya pada Chanyeol, sejenak dia menyesalinya, tapi itu tidak ada gunanya, itu sudah terlanjur terjadi bahkan saat ini dirinya dan KyungRae sudah terjebak dengan seorang Psikopat seperti Park Chanyeol.

"Nugu?" KyungRae penasaran saat melihat ekspresi kurang menyenangkan dari suaminya.

"Junmyeon Hyung"

"lalu kenapa wajahmu seperti itu sayang?"

"Haah... Entahlah, mungkin kita sudah masuk daftar pencarian orang" Jawab Jongin Santai sambil menyandarkan punggungnya pada sofa yg dia duduki, berbeda dengan KyungRae yang terkejut mendengar kata-kata suaminya.

"Apa maksudmu??"

"Sudahlah jangan di pikirkan, kemarilah" Jongin meminta istrinya mendekat kemudian mendekap tubuh wanita itu kedalam pelukannya.

.

.

.

Tbc.

Maaf ga ada momen chanbaek

HunHan dan KaiSoo dulu ya

Kemaren 2 chapter kan Chanbaek enaena terus, kasihan...

Chanbaek nya masih tepar habis enaena 69 ronde semalem, masih tepar katanya...

Unidentified Minds✅Where stories live. Discover now