Unidentified Mind 31

5.1K 356 62
                                    

Chanyeol masih memeluk perut Baekhee, matanya terpejam erat. Untuk pertama kalinya dia merasakan ketakutan luar biasa, bukan karena mereka yang mengejarnya tanpa menyerah, tapi hal yang sangat dia takutkan adalah jika dia kembali berpisah dengan gadisnya, dan tak terasa butiran air bening pun mengalir begitu saja dari kedua sudut matanya, ini sakit...membayangkanya saja sudah menyakitkan seperti ini, apalagi jika hal itu benar-benar terjadi, entah apa yang akan terjadi pada laki-laki itu.

"Chan kau kenapa?, apa yang terjadi?" Baekhee masih mengusap pelan belakang kepala laki-laki itu, Baekhee merasakan Chanyeol semakin membenamkan wajahnya, dan mulutnya masih bungkam

"...baiklah, sebaiknya kita tidur, ini sudah malam hmm?" laki-laki itu bertingkah seperti anak kecil saat ini.

Perlahan Baekhee mengangkat wajah Chanyeol, sebenarnya gadis itu bisa merasakan jika laki-laki itu sedang menangis, pundaknya bergetar, walaupun isakan itu tidak terdengar, tapi Baekhee bisa merasakanya.

"Uljima~" Baekhee menyeka air mata Chanyeol dengan kedua ibu jarinya

"...tidak akan terjadi apa-apa dengan kita, semua akan baik-baik saja" pandangan Baekhee pun mulai kabur karena airmatanya sudah menggenangi pelupuk matanya.

Setelah hampir 30 menit bertahan dalam posisi seperti itu, akhirnya Chanyeol melepaskan pelukanya, dia bangkit dan memapah Baekhee ke dalam kamar, gadis itu hanya bisa menyandarkan kepalanya di ceruk leher suaminya, dia lelah dan dengan mudahnya tertidur di pelukan Chanyeol.

.

.

.

"Hun, aku tidak bisa membiarkan ini begitu saja, dia sudah membunuh Daniel dan Jin" Tangan Donghae mengepal, rahangnya mengeras, melihat jasad Jin dan daniel tengah dievakuasi dengan Ambulance.

Donghae menemukan Jin sudah tidak bernyawa dengan luka bekas tembakan di dahinya dan di pastikan peluru yang bersarang di kepalanya membuat nyawa laki-laki tampan itu melayang seketika.

Begitupun dengan jasad Daniel, Sehun menemukanya pagi ini, dengan luka tembakan di dada kirinya, dan menyisakan dua lubang peluru di dadanya yang di pastikan langsung menembus dada dan menghancurkan jantung Daniel seketika.

"Hyung, lihat ini" Sehun memperlihatkan rekaman CCTV yang di dapatkan dari kamera dashboard mobil yang terparkir di sekitar tempat tinggal Jin.

"Bukan Park Chanyeol?" Dong Hae mengerutkan dahinya "...kita cari alibi bajingan itu" Dong hae menghampiri kendaran yang dia bawa disusul oleh Sehun, dia menuju gedung apartement tempat tinggal Chanyeol, dan meminta rekaman CCTV saat kejadian untuk memastikan jika laki-laki itu juga terlibat dengan penembakan kedua rekannya, dan laki-laki asing yang tertangkap CCTV di tempat tinggal Daniel dan Jin.

"Sial!!!" Sehun mengumpat "...ini benar-benar bukan Park Chanyeol" Sehun mengusap wajahnya kasar.

Donghae terlihat putus asa, masalahnya dengan Park Chanyeol belum juga selesai, masalah lain datang tiba-tiba, ini benar-benar diluar dugaan, ini membuat kepalanya berdenyut hebat.

"Aish!!" Dong Hae meremas kasar rambutnya "...cari tahu siapa orang itu, dan apa tujuannya, aku curiga itu orang suruhan Park Chanyeol"

"Walaupun alibi nya kuat, tapi bisa saja itu hanya akal-akalan dia saja"

Sehun hanya mengangguk paham, dia mengirim data tentang laki-laki asing itu ke kepolisian di Seoul untuk mencari data dan informasinya.

Donghae menerima panggilan telpon dari kepolisian setempat yang menangani kasus Jin dan Daniel, dan dia kembali dikejutkan dengan informasi yang disampaikan padanya saat ini, panggilan itu pun dia putus sepihak.

Unidentified Minds✅Where stories live. Discover now