seven

2.5K 301 18
                                    

~typo bertebaran~
~happy reading~

🍒

Ten pov.

Ini sudah hampir 3 minggu sejak kejadian taeyong numpang wifi -sebagai alasan untuk mengganggu ku- dikamar ku. Percaya lah taeyong jadi lebih sering bahkan hampir setiap hari dia menghampiri kamar apart ku. Dengan alasan yang beragam.

Jujur aku bingung. Dia ini kan murid ku, lagipula kami tak kenal begitu dekat. Tapi mengapa saat ia berbicara maupun melakukan sesuatu yang berhubungan dengan ku, dia tidak pernah merasa canggung atau apapun?

Dia mudah bergaul atau kami memang sudah mengenal sejak lama?

Heol, bagaimana mungkin. Aku saja baru tau ada orang seperti dia beberapa minggu yang lalu.

Masa iya, dia mengalami reinkarnasi? Ck gara gara kebanyakan nonton drama, pikiran ku jadi mengada ngada.

Ting nong.

Ting nong.

Ting nong.

Lagi lagi bunyi bel mengejutkan ku, aku tau pasti itu siapa. Tidak lain dan tidak bukan adalah lee taeyong.

Mungkin sekarang, jika ada yang membunyikan bel seperti orang lagi dugem adalah ciri khas dari taeyong.

Apa aku harus mendengar kebisingan bunyi bel seperti itu setiap hari setelah mengenal taeyong?

Aku melangkah menuju pintu untuk mempersilahkan taeyong masuk. Jelas saja, mana mungkin taeyong seperti arwah yang tiba tiba menembus dinding untuk masuk kekamar.

"Lama banget" kritik nya.

"Terserah yang punya kamar dong" sahutku lalu masuk kedalam.

Taeyong memang selalu masuk kamar apart ku tanpa aku menyuruhnya lebih dulu.

Dia aneh karna itu dia berbeda.

"Hari ini tumben datang cepat?" ucapku sambil mengambil buku2 yang lumayan lusuh karna sudah sering dipakai oleh tangan sialan taeyong.

Tangannya memang bukan seperti tangan ku yang sering merusak barang. Namun saat memegang buku, ntah kenapa tangan taeyong begitu kasar. Apa efek ketinggalan pelajaran selama bertahun2 ?

"Yaudah gw balik ke kamar. Kalo telat salah lo" sahutnya sambil berdiri.

Aku mendecih, dia benar benar seperti bocah.

"Ngambek? Balik aja sana. Biarin aja buang buang tenaga lo"

Sepertinya dia tak pernah main main dengan ucapannya. Nyatanya sekarang dia benar benar menuju pintu.

"Astaga beneran mau balik?" tanyaku namun tak digubris olehnya. Lihat? Dia ini bisa jutek seketika dan juga bisa cerewet seketika.

"Yak! iya deh, gausah ngambek gitu kenapa sih" ucapku sambil menarik baju kaos hitam yang dikenakannya.

"Kalo ngomong yang konsisten dong" ucapnya sambil mencubit hidung ku lalu kembali ke ruang tamu.

My Perf Teacher | TaeTen ✔Where stories live. Discover now