Part 7

8K 507 45
                                    

Pukul 2 dini hari, Kyungsoo terbangun dari tidurnya ketika mendengar suara ketukan di balkon kamarnya.

Tidur cantiknya sedari sore harus terganggu karena gangguan tersebut.

Sejujurnya bukan hal tak wajar jika seseorang mengetuk pintu kaca dibalkonnya. Namun itu dulu, ketika ia dan dua sahabatnya belum menepati apartemen bersama. Jongin sering sekaloi datang malam-malam ke kamarnya.

Tapi sekarang beda ceritanya. Mereka tinggal diapartemen pribadi sehingga kejadian seperti itu terjadi. Lebih-lebih kini hanya dirinya yang pulang ke rumah orangtuanya. Tidak mungkin bukan kedua sahabatnya ikut pulang.

Refleks mata Kyungsoo membola menyadari pemikirannya.

Gadis itu kemudian bangkit dari posisi tidurnya dan membuka gorden pintu kaca balkon kamarnya.

Dan benar saja, disana ia mendapati salah seorang sabatnya tengah tersenyum lebar kearahnya.

Menghela nafas, gadis itu kemudian membuka pintu kaca tersebut. Ia langsung mendapat pelukan ketika pintu itu terbuka.

"Kau pergi." ucap Jongin masih dengan memeluk erat Kyungsoo. "Kenapa?"

Sekali lagi Kyungsoo menghela nafas. Gadis itu dengan mengerahkan seluruh tenaganya melepas pelukan Jongin.

"Apa yang kau lakukan malam-malam begini disini?" tanya Kyungsoo tanpa menjawab pertanyaan Jongin sebelumnya.

Lelaki dengan kulit kecoklatan itu mendecih.
"Kau mengalihkan pembicaraan."
"Katakan kenapa kau pergi?" tegasnya.

Kyungsoo diam. Gadis itu mundur perlahan sebelum kemudian mendorong tubuh Jongin menjauh.

"Pulanglah. Ini sudah tengah malam. Kita bicara besok pagi bersama Sehun juga."

"Tidak. Aku tidak akan pergi kau sebelum menjawab pertanyaanku." kekeh Jongin.

"Jongin ku mohon. Berikan aku waktu dan mari bicarakan ini besok lagi."

Jongin berdecih. Lelaki itu membuang muka seolah ia tengah ditolak oleh kekasih hatinya.

"Terserah. yang jelas aku kecewa padamu karena berubah setelah mengenal senior bodoh itu."
Setelah mengucapkan itu, Jongin lekas-lekas beranjak dari kamar Kyungsoo. Ia melompat dari balkon kamar Kyungsoo ke balkon kamarnya. Jarak yang hanya terpaut satu meter tentu memudahkan Jongin melompat.

Kyungsoo mengusak wajahnya. Ia sejujurnya sedih melihat wajah sakit hati sahabatnya. Namun ia meyakinkan kepada dirinya jika ini yang terbaik untuk mereka.

Cepat-cepat Kyungsoo menutup kebali pintu kaca balkon kamarnya. Gadia itu kemudian kembali berbaring diranjang berharap dapat kembali terlelap.

Namun sayang. Sampai pagi menjelang pun matanya tidak dapat terpejam selayaknya yang ia harapkan.
__________






























Pukul 7 pagi, Kyungsoo beserta ibunya melakukan sarapan rutin keluarga mereka. namun kali ini ayahnya absen lantaran harus mengejar kereta untuk ke Busan. Jadi hari ini ia hanya sarapan berdua dengan ibunya.

sejujurnya Kyungsoo merasa asing dengan suasana ruang makan yang hening macam ini. Karena biasanya ibunya akan paling heboh untuk mengajak siapapun yang makan disana. Namun pagi ini tidak. Ibunya hanya diam dan menikmati sarapannya dengan khitmat. Bukan tipe ibunya sekali.

30 menit yang terisi kesenyapan itu akhirnya berakhir ketika Kyungsoo mendorong piring kosongnya.

"Aku selesai." Ucap Kyungsoo. Gadis itu hendak beranjak kembali ke kamarnya untuk menghubungi kedua sahabatnya dan mengajak mereka bertemu. Namun urung ketika ibunya memanggil.

A Complicated Friendship (END)Where stories live. Discover now