six

2.4K 533 14
                                    

"Nih, satu lagi," kak Taeil menaruh setumpukan buku di tangan gua, "Ini taro aja nanti di atas lemari-lemarinya, ga perlu di masukin ke dalem, oke?"

Gua mengangguk dengan reluktan, "Iya kak,"

"Yaudah gih, sana. Ntar kalo udah dapet kardus aku samperin,"

Gua nggak membales perkataannya, dan berjalan menuju gudang. Karena dengan tidak beruntungnya klub kami kecil, maka budget klub kami dipotong setelah adanya pertemuan BEM kemarin dan mengharuskan kami untuk memindahkan barang dari ruang persimpanan barang yang digabung dengan klub lain ke gudang. Jadi hanya bisa diambil jika memang benar perlu.

"Jahat amat sih, masa kalo mau ngambil gitar jadi harus ke gudang," Gua baru selesai menaruh barang bergumam sebal sendiri sambil mengunci kembali gudang, "Pilih kasih. Mentang-mentang belom pernah lomba—,"

Tiba-tiba gua terdiam. Di sebelah gua saat ini ada banyak tumpukan kardus, dan dari celah-celahnya gua bisa melihat kak Doyoung muncul, tampak tergesa-gesa.

Entah kenapa, gua malah bersembunyi dan mengintip dia dari celah-celah kardus.

Dia menengok ke segala arah, dan beranjak menuju bagian belakang kampus yang sudah banyak di tumbuhi rumput ilalang. Gua yang mengintip hanya bingung, karena ngapain orang seperti kak Doyoung pergi ke rerumputan tergesa-gesa? Jurusan kehutanan atau botani saja bukan.

Saat gua merasa dia sudah lebih jauh, gua diam diam keluar dari persembunyian gua. Dan ada rasa ingin mengikuti, jadilah gua ikut berjalan pelan mencari jejaknya.

Sampai tiba-tiba ada sebuah tangan menyentuh pundakku.

"Mau kemana?"














"Udah gua bilang kan," Jungwoo mengerlingkan matanya, sambil mengelap darah yang mengalir dari ujung bibirnya dengan punggung tangannya, tidak menghiraukan omongan kak Doyoung yang meledak-ledak di depannya ini, "Gak ada orang luar yang boleh tau sama klub ini!"

Semua orang yang berada disitu cuma bisa menghela nafas—sudah biasa dengan kelakuan kak Doyoung yang senang panik pada hal kecil.

"Woi," kak Doyoung menyepak sedikit pantat Jungwoo, membuat ia meringis, "Kalo diajak ngomong jawab!"

"Gua udah bilang—gua ga bilang apa-apa sama siapapun,"

"Lo pikir kita gatau kalo lo selalu ketempat anak itu?" kak Doyoung menunjukkan layar handphonenya kepada Jungwoo.

Jungwoo menghela nafas untuk kesekian kalinya dalam hari ini.

"Itu cuma sekali dua kali. Gua udah nggak pernah berhubungan sama dia lagi!"

"Young, udahlah, dia jujur kok," kak Jaehyun menepuk pundak kak Doyoung, "Gua ngawasin Maxine kok—dia keliatan kalo dia bener-bener gak tau,"

"Apa jaminannya? Bisa aja Maxine pura-pura gatau!"

"Young, literally no one goes to this building anymore—," kak Jaehyun menyerengitkan dahinya, "Kalo pun mereka tau kalo mereka nggak punya bukti konkrit mereka bisa apa?"

"Ya lo kira rumor ga bakal bisa bikin orang jadi penasaran?"

Kak Jaehyun baru saja akan membuka mulutnya, tapi ia disela oleh kak Yuta.

"Doyoung bener, Jae," dia bersandar ke dinding sambil menyilangkan tangannya di dada, "Nggak ada jaminan anak itu nggak tau apa-apa, dan gua lagi seret duit bulan ini—gua gamau penghasilan gua ilang gitu aja,"

"Woah woah woah, selo bro, nggak akan bakal ada yang terjadi dalam waktu dekat juga," kak Johnny yang sedari tadi diam ikut menyela, "Gausah lebay banget lah,"

"Emang gampang kalo ngomong," kak Yuta mendecih, "Gua tau lo udah kode-kode klub ini ke Wendy,"

"Kata siapa?"

Keadaan semakin ribut, semua orang yang berbicara tidak mau kalah. Jungwoo menghela nafas lagi—kadang ia selalu bertanya mengapa ia berada disini. Ia pun perlahan berdiri meski kesakitan, dan melantangkan suaranya.

"Woi, diam."

Mereka semua beralih ke Jungwoo, yang sudah memandang dengan ekspresi yang capek dan frustasi.

"Gausah ribut. Gua jamin, Maxine gatau apa-apa tentang ini. Kalo sampe ada yang tau, lo semua boleh jadiin gua samsak buat pertandingan bulan depan,"

















"Kyung, mau nanya deh,"

"Hm? Apa?"

"Di belakang gedung A emang ada apaan ya?"

"Hah? Gatau sih, tapi kalo gasalah dulu ada gedung bekas fakultas pertanian sih, kenapa?"




———
AKU TAKUT LIAT TEASER DREAM TAKUT NUNTUT HWANG RENJUN

forever young // k.jungwooWhere stories live. Discover now