Sing For Me

1K 68 7
                                    

Pagi ini Vinka berangkat sekolah seperti biasanya, berjalan kaki. Sudah lama tidak ada Gustav yang selalu mengantar jemputnya ke sekolah. Tapi kalau Vinka lihat-lihat Gustav semakin dekat dengan adik kelasnya yang bernama Vanya. Ia tidak suka Gustav dekat dengan cewek itu, tapi ia hanya bisa diam karna ia merasa tidak pantas kalau harus melarang Gustav.

Bel masuk sudah berbunyi, Vinka mempercepat langkahnya menuju ke ruang kelas karna pelajaran pertama di kelas mereka adalah Matematika dan gurunya sangatlah tercinta yang kata-katanya selalu merasuk ke dalam jiwa dan raga. Pak Suro.

Sesampainya di kelas, baru saja duduk di bangkunya Vinka langsung mendapat telfon dari Gustav. Entahlah, tapi Vinka senang. Sudah seminggu lebih ia tak saling mengabari dan saling bicara.

"Gustav telfon?" reflek Vinka ketika membaca nama Gustav lah yang muncul di layar ponselnya. Di wajahnya tersungging senyuman kecil yang seolah menunjukan ada kesenangan tersendiri bagi Vinka.

"Cieee, udah baikan nih?" goda Nika.

Vinka hanya tersenyum lalu ia menggeser ikon berwarna hijau dan mendekatkan hpnya ke telinga kanannya.

"Halo," sapa Vinka mendahului.

Gustav di seberang masih diam. Tapi tidak lama kemudian Vinka mendengar hembusan nafas Gustav yang cukup panjang.

"Gustav," sapa Vinka lagi karna Gustav tidak kunjung mengatakan sepatah katapun.

"Masih nyari Filla? Aku lihat dia masuk ke ruang kepsek tadi," Gustav akhirnya bersuara. Namun, tak Vinka sangka kalau Gustav menelfonya hanya karena ingin memberitahu tentang Filla.

Tut tut

Gustav langsung mematikan telfonya sedangkan Vinka masih diam.

"Kenapa Vin?" tanya Mita.

"Gapapa," jawab Vinka lalu memasukan hpnya ke dalam saku kemeja putihnya.

-----------

Vinka masih memikirkan Gustav, tapi ia juga sangat memikirkan Filla. Hari ini Filla masuk sekolah dan itu artinya Vinka akan langsung menanyakan pertanyaannya itu pada Filla hari ini juga.

Bel istirahat baru saja berbunyi dan Vinka sudah langsung melesat pergi ke kelas Filla. Di sana sepi karena jam kedua di kelas Filla tadi adalah pelajaran OR. Vinka pergi ke kantin, disana banyak teman-teman Filla tapi cowok itu tidak ada di sana, bahkan di gerombolan Eksal pun cowok itu tidak ada. Vinka tidak berniat bertanya pada Eksal karna disana ada Gino yang waktu itu sempat emosi padanya.

Ia kehilangan jejak Filla. Entah ada dimana cowok itu sekarang, bukankah Gustav tadi bilang bahwa Filla masuk ke ruang kepsek? Itu artinya dia sudah masuk sekolah kan? Tapi sekarang ia ada dimana?

Vinka berjalan melewati koridor yang dekat dengan lapangan utama sekolah. Di kejauhan ia melihat seseorang yang mirip dengan Filla tengah berjalan menuju gerbang dalam sekolah. Vinka tak perduli apakah itu benar-benar Filla atau hanya kesalahan penglihatanya, yang jelas di matanya cowok itu mirip dengan Filla dan ia dengan secepat mungkin berlari menyusul cowok itu.

Saat sampai di gerbang dalam sekolah, Vinka tidak mendapatkan cowok itu. Kini ia melihat cowok itu berada di parkiran dan tengah mengambil sebuah motor berwarna merah. Helm yang terpasang di kepalanya dan motor yang dipakainya bukanlah milik Filla, tapi tas cowok itu adalah milik Filla.

The Truth About You (END)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt