Kenzo

838 56 0
                                    

"Lo yakin Vinka ceritain itu ke elo Gus?" tanya Kenzo pada Gustav yang duduk di depannya.

"Masa iya gue ngarang cerita sih Ken," jawab Gustav.

"Vinka bahkan nggak pernah cerita hal ini sama gue Gus,"

"Gue nggak nyangka Vinka pernah ngalamin hal sengeri itu, apalagi dia dulu masih kelas satu SMA." ujar Gustav. Hari ini ia sengaja mengajak Kenzo bertemu karna cerita Vinka kemarin padanya. Jujur ia tidak menyangka.

"Lo nggak tau gimana Vinka waktu pertama kali denger kalo Yoel udah nggak ada Gus. Dia bener-bener shock berat, gue bahkan sampe takut kalo dia jadi depresi waktu itu. Berhari-hari, berminggu-minggu dia terus nyari makam Yoel, tapi anehnya orangtua Yoel tiba-tiba menghilang begitu aja. Setelah mereka ngabarin Vinka lewat telepon, mereka hilang, lost kontak sama Vinka."

"Kenapa kayak gitu?"

"Gue nggak tau, Vinka sampe nyari ke semua tempat yang dia tau tentang Yoel. Kota lahir dia, rumah dia, rumah nenek dia, semuanya. Tapi gaada hasilnya. Mereka semua nggak ada yang tau dimana kedua orangtua Yoel."

"Gue rasa ada yang aneh Ken, kenapa mereka menghilang coba? Trus Yuan? Cowok itu dimana?" tanya Gustav heran.

"Katanya sih Yuan udah meninggal, tapi gue juga nggak tau makam dia dimana."

"Jadi yang selamat dalam kecelakaan itu cuman Vinka?"

"Tuhan masih sayang sama Vinka Gus," jawab Kenzo.

Gustav tersenyum tipis.

"Vinka trauma gara-gara kejadian itu?"

"Iya,"

Gustav diam.

"Gus," panggil Kenzo.

Gustav melihat ke arah Kenzo.

"Lo spesial buat Vinka,"

"Dia cuman anggap gue kakak dia Ken," sanggah Gustav.

"Dia cerita semua tentang dia sama lo, dia nyaman sama lo. Dia bahkan nggak pernah ceritain ke gue tentang apa yang terjadi sebelum kecelakaan itu, gue kan kakak dia,"

Gustav diam. Jujur ia bingung harus menanggapi ujaran Gustav dengan bagaimana. Ia masih sangat sayang pada Vinka, tapi ia tidak mau kecewa lagi. Bukannya takut, ia hanya tidak mau terlalu berharap.

"Beberapa hari yang lalu Vinka bilang kalo lo mau ke Singapur?" tanya Kenzo.

"Iya,"

"Tapi nggak jadi karna Vinka?"

Gustav tersenyum. "Mungkin dia butuh gue buat jadi temen dia Ken,"

"Harusnya dia dukung lo Gus."

"Nggak apa-apa,"

"Gue udah kasih pengertian ke dia Gus, harusnya dia dukung lo. Walaupun awalnya dia keukeuh pengen lo tetep disini, akhirnya dia ngerti kalo itu buat cita-cita lo."

"Jadi Vinka dukung gue?"

"Iya, bentar lagi dia pasti sampe ke sini dan jelasin kalau dia dukung lo."

Gustav tersenyum. Ia memang ingin melanjutkan seperti keinginan kakeknya, tapi rasanya sangat beda ketika mengingat Vinka. Ia juga tak mau jauh dari Vinka.

"Gue bener-bener nggak tau kenapa gue bisa sayang banget sama Vinka Ken, daridulu gue nggak suka sama cewek manja, apalagi childish. Tapi gue slalu ngerasa Vinka beda. Dia childish, tapi dia keliatan dewasa. Dia seolah-olah dewasa tapi sebenernya dia itu bener-bener childish. Gue bingung sama adek lo. Bisa banget bikin gue suka sama dia."

The Truth About You (END)Donde viven las historias. Descúbrelo ahora