#7. (Stuck)

4.1K 279 3
                                    

Eric pov.

"Maaf Nona... Tapi berhak apa kau terhadap Eric? Kau hanya pacarnya, dan aku..Calon suaminya,, kita beda kelas... "kini Evan menatap remeh Celine. Dia berkata agak sarkas sambil menarik tanganku hingga wajah kami mendekat.

"Er... Bisa kau jelaskan?! " Celine menatap tajam diriku. Kini dia mulai mengambil tas dan outer yang ia kenakan tadi.

"Baiklah Er... Jika kau tak mau menjelaskannya, i will go!" Celine mulai mundur, memalingkan wajahnya kasar lalu pergi meninggalkanku. Kulihat Evan yang juga kini menatap wajahku meminta penjelasan.

"Tunggu babe! Aku bisa menjelaskan semuanya...tapi tidak sekarang. Aku bisa menjelaskannya nanti..."aku merengkuh kedua pipi Celine. Kutatap dalam matanya.

"Tak ada lagi yang perlu kau jelaskan. Aku pikir we've done!!" Celine melepas rengkuhanku kasar. Dia berjalan cepat keluar cafe. Aku meringis. Kesal dan marah ada Evan.

"Puas?! Maksudmu apa mengaku sebagai calon suamiku?! Aku tak pernah sudi harus menjadi kekasih, bahkan untuk bertemu denganmu!! Seharusnya kau sadar dimana tempat manusia rendahan sepertimu!!"kini aku bersuara, membuat Evan berdecak lalu mencoba mengatakan sesuatu.

"Puas untuk apa? Menurutmu? " Evan berbalik menjawab pertanyaanku dengan lontaran pertanyaan.

'Mengapa?'

"Ev!! Aku muak dengan tingkahmu...! Kau tau?! Kau sudah membuat hidupku tersiksa! Karena kau! Dad bahkan jadi seseorang yang tak kukenal!! Manusia menjijikan sepertimu tak pantas untuk bermimpi terlalu tinggi!!!" amarahku sudah tak bisa kubendung. Mana mungkin aku mau diam saja saat perlahan - lahan hidupku dirusak oleh orang sialan seperti Evan.

Evan PoV.

Semenjak datang bertemu dengan Eric, yang Eric hanya kata kata makian terhadapku dan juga lamaran ku.

Dia pikir dia saja yang tersiksa?

Dia pikir dia saja yang lelah dan tertekan?

Jikalau begitu, seharusnya aku yang lebih tersiksa dan tertekan karena cintanya.

"Puas untuk apa? Menurutmu? " tak ada jawaban, kurasa Eric memang emosi. Tapi tak sepantasnya dia memaki calon suaminya sendiri.

"Ev!! Aku muak dengan tingkahmu...! Kau tau?! Kau sudah membuat hidupku tersiksa! Karena kau! Dad bahkan jadi seseorang yang tak kukenal!! Manusia menjijikan sepertimu tak pantas untuk bermimpi terlalu tinggi!!!"makiannya benar-benar menyakiti, tapi bukan masalah. Waktu yang akan menentukan.

"sssttt... Kau pikir?!! Apakah kau pernah memikirkan perasaanku selama ini?! No! Jadi, alangkah lebih baik jika kau mengintropeksi dirimu Er.! Kau bahkan tak tau bagaimana perasaanku selama ini!! Kau mengacuhkannya!!"Tekanan sedikit kuberikan padanya. Aku mencoba membuatnya mengerti perasaanku juga.

"Ev... !! Kau hanya terobsesi akan diriku. Tidak lebih!!! Perlu kau tau, sampai kapanpun kau tak pantas untuk beemimpi mendapatkanku! Brengsek!!" suara Eric makin memekik. Dia membentakku dihadapan pengunjung lain. Apakah dia tidak malu?

"Eric. Terserah kau mau bicara apa...itu tak akan mempengaruhi apapun. Ku ulangi lagi. A-pa-pun. Kau paham?! " jawabku sambil menatap datar dirinya.

"Cih!! Aku muak! Lebih baik aku pergi!!" final Eric mencoba meninggalkanku disini. Bersama sisa-sisa makian yang dia berikan. Tanpa perintah dan komando, aku langsung menarik tangannya. Membuat tubuhnya berbalik ke arahku.

"Apa-". "cup". Sebuah ciuman penenang jatuh untuknya. Kulihat sekejap ekspresinya makin tak jelas. Wajahnya makin merah. Hingga-

"Brengsek!! Apa yang kau lakukan?!" pukulan mendarat ditepi bibirku. Kurasakan aliran kecil ditepian. Nyeri. Tapi tak se nyeri makian yang dia berikan tadi.

"Cih!!" semua berakhir. Eric pergi melenggang cepat dari hadapanku. Dia meninggalkan diriku yang sempat terhuyung karena bogemnya tadi.

"Kapan kau akan mengerti huh? Apakah aku harus melakukan sesuatu yang nekat agar kau mau menerimaku?" tanya itu terbesit dihatiku. Aku mendapatkan sebuah rencana untuk membuatnya jatuh dalam pelukanku.

Tapi apa harus ku lakukan?

:)


Update baru, vote cuss jangan lupa, klik ikon bintang di pojok bawah. Okiee?!

*Maafkanlah saya bila ada typo dan keluarganya.. :)

Accepted [complete]Where stories live. Discover now