Bagian pertama

110 29 6
                                    

Petikan gitar akustik mengiringi merdunya suara itu. Menyanyi penuh penghayatan, mengalun lembut seperti gesekan daun yang berguguran.

Meski aku hanya melihatnya lewat layar yang dipasang disisi dinding, tapi tetap saja aku merasa seolah berada didekatnya.

Menyemangatinya, memberinya senyuman terbaikku, membantunya menghilangkan kegugupan dan semua yang membuatnya terus menoleh kearahku.

Waktu berlalu, detik ke menit hingga tak terasa sudah setengah jam ia berada di ruang itu.

Aku berdoa sambil menundukan kepala, rasanya sangat tak karuan. Jantungku berdetak abnormal. Terlebih saat pintu ruangan itu terbuka.

Kulihat dia berjalan dengan lesunya, menghampiriku, karena memang hanya ada aku di sini. Dia memelukku, nafasku tercekat karena posisi ini.

Dengan ragu, aku membalas pelukannya, mengusap punggungnya, memberinya semangat.

Hingga dia membisikan kata yang sungguh membuatku teramat bahagia.

"Gue lolos, Ra."

****

Cerita ini kupersembahkan untuk:
#GAPersona
sirhayani

Jika Semudah Itu #GAPersonaWhere stories live. Discover now