Bagian kedelapan

55 20 3
                                    

Aku terus menangis, aku meraung, menjerit histeris. Aku meminta penjelasan pada Mama.

Kulihat Mama menangis, di sini ada Dokter dan beberapa perawat. Ada Manajer Elvan, Bunda dan Ayahnya Elvan, Farah dan Danny.

Semua orang menatapku iba. Mama terus meminta maaf padaku. Teman-temanku juga ikut menangis.

Mengapa semua orang jahat?

Mengapa semesta jahat padaku?

Salah apa aku?

Mengapa seperti ini?

Beginikah rasanya ditinggal seseorang yang dicintai?

Tubuhku sangat lemas, aku yakin penampilanku sangat berantakan. Tapi aku tidak peduli itu.

Aku membanting semua barang yang ada didekatku. Hingga tak aku sadari ada sesuatu yang menusuk kulitku, dan aku tidak merasakan apapun lagi.

****

Aku terbangun masih berada di ruang rawatku. Aku kembali menangis.

Ternyata masih ada Mama yang duduk di sofa ruang ini. Mama menghampiriku dan memelukku.

"Ara, maafkan Mama." Mama bicara dengan sesegukan.

"Kenapa, Ma? Kenapa semua orang jahat sama Ara?"

"Maaf sayang, semua ini kemauan Elvan, Elvan nggak mau kamu sedih. Ikhlaskan agar dia tenang, kami semua juga sudah ikhlas, keluarga dan fans Elvan semua sudah Ikhlas, tolong jangan buat Mama khawatir."

Aku masih menangis sesegukan. Kurasa Mama benar, bagaimana Elvan bahagia di sana kalau aku tidak bahagia? Dan apa Elvan marah kalau dia tahu sekarang dia menjadi alasanku untuk kembali menangis?

"Antar Ara ke makam Elvan, Ma."

****

Jika Semudah Itu #GAPersonaWhere stories live. Discover now