Giovan 23 - mencari pelampiasan

3.7K 232 1
                                    

"Terserah! Terserah lo mau bilang apa, gue cuman mau lo, Gio," ujar Tara sembari menitihkan air mata.

"Dan kalopun lo gak bisa berenti untuk nyakitin gue? Gue rela. Sumpah gue gak mau lo pergi dari hidup gue untuk yang kesekian kalinya."

Seharusnya Gio merasa senang karena tujuannya untuk membuat Tara jatuh cinta kepadanya sudah berhasil, sudah cukup sampai di sini saja pria itu bermain-main dengan Tara.

Percayalah! Sampai kapanpun yang namanya obsesi tidak akan pernah melebur menjadi cinta.

Tidak salah bukan? Jika Giovan ingin bermain-main sebentar dengan objek bahan obsesinya dan melampiaskan semuanya kepada, Tara?

"Nangis aja! Biarin ini jadi yang terakhir kali gue ngeliat lo nangis menderita kek gini, karena perasaan gue ke elo itu udah luntur. Makasih karena udah cinta dan sayang sama gue dan makasih karena udah biarin gue nyakitin lo. Lo baik, lebih tepatny lo bodoh karena udah mau dijadiin sebagai barang pelampiasan gue." 

"Gak, ini salah. Lo bohong, kan? Gak, gue gak percaya, ini terlalu cepat untuk di cerna. Lo bohong! gue gak percaya sama lo! Hikss ... hiks." gadis itu sudah tak lagi berbentuk. Mata sembabnya dan juga rambutnya yang acak-acakan, ditambah lagi saat ini Tara sangat kacau terus memukuli dada bidang Giovan.

"Terlalu cepat lo bilang?"

"GUE MAU LO JAUHIN GUE! KARENA GUE UDAH GAK ADA RASA SAMA LO. LO NGERTI?!" ucap Gio penuh penekanan tanpa sedikitpun menatap iba gadis berparas ayu di hadapannya itu.

Giovan meninggalkan Tara begitu saja, dan memilih untuk menenangkan diri dengan pergi ke club. Sudah sangat lama dia tidak menghibur diri, sejak pria itu mulai tertarik kepada Tara.

Dasar Psikopat Alim ... Setelah membuat seseorang baper dan dia lepas tangan begitu saja, tidak bisa dipercaya cihh.

Pria itu menyesap wine ketiganya, terlihat dia sangat tertekan oleh keputusan untuk meninggalkan Tara.

Tadi pagi saat berangkat sekolah, Giovan sengaja berangkat lebih awal dan saat di kelas sendirian dia tidak sengaja menemukan secarik kertas di dalam laci bangkunya yang menyatakan sebuah ancaman.

"Jauhin Tara! Atau lo tau akibatnya. Ohh iya, gue tau semua hal tentang Tara bahkan gue bakal ngebongkar semua rahasia yang dia punya ke nyokap dan bokapnya. Asal lo tau aja, gue gak akan tinggal diam ngeliat lo dan Tara bahagia."

Giovan tidak tega melihat Tara yang terisak sedari tadi, hatinya rapuh hanya karena satu wanita. Dia Tara, pujaan hatinya.

Bagaimana pun seorang pria sejati tidak mau melihat gadisnya lebih menderita. Pria itu memilih untuk menjauh daripada Tara yang menjadi korban atas keegoisannya.

Mempertahankan Tara sama saja kau memilih mengambil waktu 2 kali lebih cepat untuk melihat penderitaan yang dialami oleh Tara.

Giovan menghela nafasnya kasar sambil mengacak-acak rambutnya tak beraturan, pria itu berjalan sempoyongan untuk mencari pelampiasan.

"Untuk malam ini aja, kasih gue pelampiasan," ucap Gio kepada sang mucikari di club tersebut. Pria itu terus meracau menyebut nama Tara tanpa bisa berbuat apa-apa.

GIOVAN [PROSES TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang