10

12.4K 2.2K 240
                                    

Mian kemaren gak update. Aku sibuk nyari nafkah di shopee.hehe


oOo


"Happy Birthday Beby."
"Hbd ya cantik."
"boleh kali ya abis pulang sekolah langsung ke cafe depan."

"makasih ya semuanya, gampang kok tenang aja."

Kata-kata yang baru saja Guanlin dengar dari kejauhan saat berjalan menuju kelasnya pagi ini, Guanlin menoleh melihat apakah pendengarannya benar. Namun tepat saat ia menoleh,

"Guanlin!"

Guanlin berhenti kemudian tersenyum, "kenapa By?"

"nggak mau ngucapin aku hari ulang tahun? Oh! Udah bawa kado aja." kata Beby melihat paper bag yang Guanlin tenteng.

Guanlin sedikit terkejut saat Beby menunjuk bingkisan yang ia bawa, "eng. Happy Birthday ya, By. Semoga makin baik kedepannya."

Beby tersenyum, "wah, makasih." gadis itu melirik paper bag itu lagi, "kadonya nggak mau dikasih sekarang? Atau emang bukan buat aku?"

"oh ini? Yaudah buat kamu aja." Guanlin dengan berat hati memberikan bingkisan tersebut yang disambut senyum merekah Beby.

Gimana nggak senyum merekah kalo barang yang dikasih dari salah satu brand terkenal korea. Sepaket lagi.
Bisa jutaan.

"loh, buat kamu aja? Berarti ini bukan buat aku ya?" tanya Beby sedikit bingung mendengar ucapan Guanlin.

"nggak kok, itu buat kamu." Guanlin meralat. Padahal sebenarnya memang itu bukan untuk gadis di hadapannya. "yaudah, ke kelas dulu ya, By." ujar Guanlin hendak pergi.

Namun Beby lebih dulu mencegahnya. "eh nanti dulu. Malem minggu aku ngadain acara ulang tahun. Dateng ya, Lin?" jari lentik gadis itu menyentuh lengan Guanlin.

Guanlin hanya mengangguk sebagai jawaban, "duluan ya, By."

Beby tersenyum manis.



"Ooh, buat Beby." gumam seorang gadis dari kejauhan yang melihat keduanya bersama sejak tadi.



oOo



"loh kok pulang?"

Xerim menggaruk hidungnya saat melihat mamanya menatap terkejut, "lagi rapat. Jadi dipulangin." jawab gadis itu berbohong.

"yaudah temenin mama bayar pajak yuk."

Xerim menggeleng dengan cepat, "nggak mao, aku mau me time." tolaknya.

"alah palingan me time nya cuma di kamar doang, gak produktif nanti kamu. Mending ikut mama, nanti pulangnya beli mie ayam kesukaan kamu deh."

"bawain aja, gamau ikut." rayu Xerim mengedipkan matanya.

"udah cepet siap-siap. Temenin mama."

"gamaoo mama, Xerim lagi patah hati. Gak mau kemana-mana, mau di rumah aja. Mau merenung." kata Xerim dengan nada sebal.

"ditolak siapa kamu? Guanlin? Daehwi?"

"ah kepo."

Mama nya pasang ekspresi cemberut, "yaudah mama mau pergi, kamu di rumah aja ya. Jangan bunuh diri lho, Rim. Masih banyak cowok yang mau sama kamu." pesan mamanya sebelum pergi.

"nanti pulangnya mama beliin mie ayam bakso, eskrim, thai tea. Jadi jangan sedih lagi." ujar mamanya sebelum benar-benar pergi.

Xerim menahan senyum.


oOo



"woi, kemana aja lu kemaren? Gak masuk tanpa kabar. Handphone gak aktif, ngartis banget najis." oceh Somi, wajah blasteran itu tampak kesal.

"tidur, mukbang, marathon film sama drakor." jawabnya enteng.

"iya Rim iya, sekolah punya pembantu lo emang."

"wih ada coklat lagi." ucap Daehwi yang baru saja datang dan langsung memeriksa laci meja Guanlin.

"hah? Serius? Buat gue. Kemaren kan udah buat lu." tangan Somi bergerak ingin merebut sekotak cokelat dari Daehwi. Namun tak bisa.

Dahi Xerim mengernyit. "cokelat dari mana?"

"dari Secret Admirer nya Guanlin, sekarang dia punya banyak fans. Jadi anak hits dia." jawab Daehwi masih berusaha menghindari tangan jail Somi.

"Ooh." respon Xerim memelan.

"Lin, ada cokelat. Buat gue ya?!" ujar Somi melihat Guanlin yang baru datang.

Guanlin tak langsung menjawab, namun ia lebih dulu memastikan orang yang ia khawatirkan kemarin masuk atau tidak. Ketika matanya menangkap sosok itu sedang terdiam, Guanlin baru merespon.

"dibuka aja, bagi-bagi."

"buka sekarang!" perintah Somi.

"ya nanti kali, masih pagi." protes Daehwi.

"Rim, mau cokelat nggak?" tanya Guanlin menoel pundak Xerim.

"kemarin Beby ulang tahun ya?" Xerim menoleh, tak menjawab pertanyaan Guanlin. Malah balik bertanya.

"Iya! Terus Guanlin ngasih Laneige paket lengkap, Rim. Nyebelin banget gak sih? Mending ngasih gue. Kemaren giliran gue yang ulang tahun dikasih headphone doang." Somi menyambar lebih dulu, wajahnya terlihat kesal.

"Headphone doang headphone doang. Kan Somi minta itu, ya Guanlin beliin lah." bela Guanlin.

"tapikan kalo dikasih Laneige paket lengkap gitu juga kan Somi mau. Gimana sih, gak ngertiin cewek banget."

"beda kali, Som. Siapa tau Beby orang yang special buat Guanlin. Ya nggak, Rim?" ucap Daehwi yang makin memperburuk mood Xerim.

"mungkin." balas Xerim seadanya.

"tapi Beby tuh kemaren pamer banget gara-gara dikasih Guanlin, nyebelin banget. Lagian, itu barang yang dikasih yang lo pengenin lama banget gak sih, Rim?"

"iya."

"Tuh! Kenapa nggak kasih Xerim aja, Guanlin juga kan tau Xerim pengen itu lama." Somi dengan nada ngegas nya ke Guanlin.

"udahlah nggakpapa. Lagian Xerim bisa beli sendiri kok." ujar Xerim berbalik membenarkan posisinya. Menghadap papan tulis. Memunggungi Guanlin yang terdiam.

Secret ¦ Lai GuanlinWhere stories live. Discover now