20 - end

19.8K 2.4K 439
                                    

Kalo semakin menarique maw aq end-in gitchuloh guys

Please keep support them no matter what happens. They need u! :(



oOo

"dimana?"

"rumah."

Xerim nungguin balesan dari Guanlin, tapi ternyata telponnya udah dimatiin duluan.

"kasar kasar kasar." umpat Xerim kesel.


"cepetan disuruh mama pulang, kamu belom mandi. Bau!" omel Xerim sore-sore disuruh nyusulin Xander maen sepeda di lapangan komplek.

"bodo amat udah wangi." Xander melengos depan Xerim sambil ngayuh sepeda. Ngejauh dari kakaknya.

Mau nggak mau Xerim harus ngejer adeknya, "nanti mama marah, Xanderina."

"Xerim kentut!" kata Xander nggak terima namanya di ubah jadi cewe.

"nah!" Xerim mempercepat larinya, sampe akhirnya dapet kerah baju Xander yang lagi jerit-jerit alay waktu ketangkep.

Xerim ngedongak penasaran waktu liat ada motor sport hitam yang nggak dikenal depan rumahnya.

"cepetan mandi." Xerim ngelepas pegangan di kerah baju Xander setelah sampe rumah dan ngeliat ternyata ada Guanlin.

"Xerim ganti baju itu Guanlin ngajak keluar." kata mamanya dari dapur dan sepiring pempek, "dimakan Guanlin. Tante buat banyak dibantuin Xerim, nanti kalo mau pulang tante bawain."

"makasih tante." balas Guanlin sambil tersenyum.

"mau kemana?" tanya Xerim setelah mamanya ninggalin mereka berdua.

"mars."

JAYUS EMANG JAYUS GWANLEN NIH

"yaudah ayo."

"nggak mau ganti baju dulu? Bentar aku coba ini." balas Guanlin mencomot pempek buatan calon.

"ogah ah udah cantik, bentar aja ya perginya, Xerim mau lanjut nonton film."

"yakin?"

"apa?"

"yakin pake itu aja?"

"mang napasi? Malu?" Xerim ngeliat baju tidur panda yang dia pake.

"nggak papa, lucu. Takut aku bawa pulang kerumah bukan kesini."

"manis bener mulutnya, friend." balas Xerim yang langsung buat Guanlin senyum kecil. Senyum pait maksudnya.

"ngapain kesini?" Xerim dengan muka bingung waktu Guanlin ngajak ke rumah spa.

"spa dulu, biar kamu tenang. Nggak suka marah-marah." suruh Guanlin.

"hah? Engga ah." tolak Xerim

"Rim, aku udah bayar."

Xerim natap Guanlin lama dengan ekspresi ngerajuk, dibales tatapan ganteng Guanlin. Xerim nyerah.

"badan aku enak banget parah." ujar Xerim ngerasa badannya enteng banget abis dispa. Keluar spa ternyata udah gelap.

"martabak? Mcd? Seblak? Atau yang lain?" Guanlin nawarin makanan setelah nemenin Xerim selesai spa.

"movie time with hot chocolate. Please."

"and cuddle?"

Xerim natap Guanlin galak, dan langsung dibales senyuman ganteng.

"kok kerumah kamu? Aku mau pulang." ujar Xerim waktu sadar Guanlin bawa motor kearah rumahnya.

Guanlin berhenti tepat waktu lampu merah nyala, buka kaca helmnya dan ngelus lutut Xerim pelan, "aku mau ngomong." katanya pelan.

"bisa di rumah Xerim."

"katanya mau movie time?"

"iya, tapi movie time di kamar aku, dan tanpa kamu."

Guanlin noleh kebelakang, ngeliatin Xerim lama sampe lampu merah berubah jadi hijau.

Xerim mau pingsan sebenernya ditatap begitu. Tapi gimana ya, kan cuma temen.

"ihh aku pake baju tidur, nggak mau!"

"nggak ada bunda, Xerim. Nggak ada siapa-siapa kecuali mbak." jelas Guanlin, "sini helmnya buka dulu." lanjutnya ngelepasin helm Xerim.

"beneran?"

Guanlin mengangguk.

Xerim berdiri nunggu Guanlin masukin motor ke garasi dengan baju tidur gambar panda, sendal keropi, rambut di gerai, dan terakhir, lagi ngerucutin bibirnya.

Nggak ada lagi pemandangan yang lebih indah dari itu. Menurut Guanlin.

"Sorry."

"hm?" respon Xerim bingung.

"Sorry for refused you before. I respect you as a woman, confessing about our feeling is my duty to tell you that i love you first."

(Maaf aku nolak kamu sebelumnya, aku menghargai kamu sebagai perempuan, nyatain tentang perasaan kita itu tugasku, untuk bilang aku cinta kamu duluan)

Xerim melongo, "Should you tell me like this? Now? In garage? You serious?"

"yeah?"

"I hate you because you refused me before," Xerim diem sebentar natap Guanlin, "but i love you more than i hate you. So..." sambung Xerim pelan, malu soalnya.

"so what? Hmm? Tell me."

"you already know the answer."

"tell me, so i don't get you wrong." respon Guanlin nggak sabaran.

"why you so dumb?! I want to be with you, so bad."

Guanlin akhirnya senyum setelah dilanda serangan deg-degan, "i love you. So. Much. Just let me hug you."

Xerim nutupin muka pake kedua tangannya waktu Guanlin ngerengkuh badannya, "ughh, bad boy!" ujar Xerim.

"a kiss?"

"NO!!!"

"i love you."

"i know, stop saying that."

"i love you. I love you. I love Xerim."

"movie time!!" seru Xerim ngalihin pembicaraan supaya bisa lepas dari pelukan Guanlin dan i love you-nya. Malu bos.

Guanlin ketawa kecil sambil nyusul Xerim yang masuk duluan ke dalam rumah. Tapi gak sampe 5 detik, Xerim balik lagi sambil lari sampe nabrak Guanlin.

"hati-hati, Xerim. Kenapa, sih?"

"sttt." Xerim naro telunjuknya di bibir Guanlin, "kayaknya kakak kamu, lagi ciuman sama pacarnya di dapur."

"Kak Sehun? Emang dia udah pulang?"

"ssstttt!" Xerim nutup mulut Guanlin yang ngeluarin suara keras.

"mau kayak kak Sehun sama pacarnya nggak, Rim?"

"ciuman tuh sama tembok." kata Xerim sebelum ninggalin Guanlin. "anterin aku pulang." sambungnya.

"Siap! Jajan dulu di jalan? Buat cemilan kamu nonton." kata Guanlin sambil ngerangkul Xerim.

"heem."

oOo


Beby
Guanlin? Temenin makan yukk?

Guanlin
Izin dulu sama Xerim.

Beby
Lah? emang dia siapa kamu?

Guanlin
PACAR.

"mang enak." - Guanlin.





oOo
END

Thank uuuu everyone!!

See u

Luv,

parksecret

Secret ¦ Lai GuanlinWhere stories live. Discover now