26 ~

448 37 97
                                    

***

"Kelompok kita doang anjir yang belom ngumpulin tugas dari Bu Retno, lo semua tau kan tuh guru satu pelit banget sama nilai? Kalo nilai gue merah di mata pelajaran dia, bisa di potong tiga kali lipat uang jajan gue, udah cukup pelajaran Matematika sama Fisika aja yang merah, Biologi jangan ikutan." Ucap Lena.

"Iya nih, lo kali ini harus bisa luangin waktu Zam buat ngerjain tugas ini." Timpal Dara.

"Pokoknya sekarang juga cuss ke rumah gue kita kerjain tugasnya!" Lanjut Dara bersemangat.

"Lo bisa gak Zam? Kalo gak bisa gak usah di paksa, biar kita-kita aja yang ngerjain, bagian lo nanti jelasin materi di depan kelas, gimana?" Ucap Kafi.

"Eh--eh--eh pala lu somplak Kaf, diantara kita emang ada yang ngerti sama pelajaran Biologi selain lo sama Lizam?" Ucap Lena.

"Aelah kan ada gue sama mbah google, tenang aja sih." Ucap Kafi santai sambil menyeruput teh manis pesanannya.

"Iya gue bisa hari ini, tapi jam tujuh malem bisanya, gimana?" Ucap Lizam.

"Oke gak masalah, yang penting Gue, Lo, Ana, Lena, Shaffa, Aldo, Kafi sama Rian, bisa dan kita lengkap, oke-oke aja." Ucap Dara.

"Yaudah, ngerjain tugas di rumah lo kan, Dar?" Tanya Kafi memastikan.

"Iya di rumah gue, tapi kumpul dulu di Cafe nyokap gue sekalian jemput gue, soalnya sekarang gue bantu nyokap buat jagain Cafe sekalian mantau perkembangannya dan mobil gue lagi masuk rumah sakit, tadi aja gue di anter nyokap ke sekolah dan balik sekarang mau nebeng Kafi." Jelas Dara tersenyum manis kearah Kafi.

"Ada mau nya aja lu sok manis sama gue, dasar telor dadar." Ucap Kafi menoyor kening Dara.

"Yaudah yuk balik lah! Jam tujuh kumpul di Cafe Dara! No NGARET!!" Tegas Lena.

--------------------------------------------











"Lama bener lu berdua! Abis nyasar ke Pluto?" Ucap Aldo saat Ana dan Lizam memasuki Cafe milik Dara.

"Macet, lo kaya gak tau aja jalanan kota Jekardah gimana." Jawab Ana.

"Jakarta, Na Jakarta, bukan Jekardah." Ucap Shaffa membetulkan ucapan Ana.

"Alasan aja lo mah, nih kita aja buktinya kaga telat tuh, emang lu berdua kang ngaret aja." Timpal Rian.

"Kaya baru kenal aja lo semua. Kuy lah ke rumah gue, eh tapi nanti cari jalan yang lewat minimarket, kita mampir ke minimarket dulu yah sebelum ke rumah gue, biar nanti kita ngerjain tugas kaga kelaparan." Ucap Dara sambil berjalan menghampiri meja dimana teman-temannya berkumpul.

"Kuy lah, khusus camilan gue yang pilih yah, Dar." Ucap Aldo bersemangat.

"Sekalian lo juga yang bayar yah, Do." Ucap Dara dengan cengiran.

"Pak boss yang bayarin kita selo." Ucap Aldo menepuk pundak Kafi.

"Apa lu kata? Bangkrut gue lama-lama kalo gini ceritanya mah." Ucap Kafi memelas.

"Udah gue yang bayarin, sebagai permintaan maaf gue yang udah buat kalian nunggu dan kebetulan ini gajih di bulan pertama gue." Ucap Lizam.

"Ga ada-gada Zam, mending lo tabung uang lo buat kebutuhan lo sendiri, gue cuma bercanda kok. Gue yang bayar Dar kali ini." Ucap Aldo merangkul bahu Dara.

"Gapapa, kan udah lama juga gue gak teraktir kalian apalagi ini pake uang hasil keringat gue sendiri."

"Gak Zam!" Tolak Aldo tegas.

Complicated LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang