Bab 2 : Alvino?

6.7K 218 5
                                    

Pagi ini Aruna sudah bersiap berangkat kesekolah.tidak seperti kemarin yang hampir terlambat untuk masuk sekolah barunya.

Tapi,sebelum berangkat ia sarapan terlebih dahulu.hanya sendiri.dirumah yang megah dan mewah.kedua orangtuanya sudah pergi bekerja lebih dulu.Aruna,pun mengerti tentang kedua orangtuanya yang super sibuk.kebetulan Aruna tidak memiliki seorang kakak maupun adik.jadi ia sangat-sangat kesepian kalau sudah dirumahnya.

Setelah,selesai sarapan pagi.ia segera mengunci rumahnya dan bergegas mencari tukang ojek agar lebih cepat sampai disekolahnya.

Aruna,sedang mencari yang sedang ditunggu.apalagi kalau bukan tukang ojek.namun,saat menunggu tukang ojek yang lewat,tiba-tiba ada sosok laki-laki bermotor besar yang ditutupi dengan maskernya,Aruna pun sontak kaget saat ia berhenti didepannya.menunggu siapa yang sedang berada dihadapannya, Aruna sempat was-was dan penasaran.

"Sebenarnya,ini orang siapa sih?sok ganteng banget." Batin Aruna.

Aruna melotot dan menganga saat tahu siapa yang sedang dihadapannya.siapa lagi kalau bukan Alvino Aldanie.cowok ngeselin yang Aruna pernah temui.

Yang ditatap hanya tersenyum licik.

"Bertemu lagi kita,mungkin jodoh." Ledek Vino.

"Oh ya?semoga tidak." Jawab Aruna dengan menaikkan satu alisnya.

"Semoga aja jodoh,itu mau gue." Ucap Vino sinis.Aruna yang merasa jawaban Vino agak sedikit risih."mudah-mudahan tidak." Sambil melipat tangannya didepan dada.

"Lo,mau kesekolah,kan?"tanya Vino.

"Menurut lo?" Aruna sibuk mencari tukang ojek yang dari tadi tidak kunjung juga.

"Pagi-pagi udah ketemu sama Vino.yang buat gue jengkel semoga ini orang gak buat jengkel hari ini." Gumam Aruna.

"Ayo,bareng gue aja,sih.lagian pagi-pagi kaya gini harusnya bersyukur bisa bertemu Cogan kaya gue.eh ini malah kebalikannya.tapi gue gak nerima tumpangan gratis." Aruna yang mendengarkan sempat melongo.benar kan ada maksud dan tujuan yang tersembunyi.tentunya yang Aruna tidak ketahui.

"Ga.jan.maksa." sambil memutar bola matanya malas.segera ia pergi dari tempat itu.tujuannya saat ini menghindari Vino yang telah membuatnya jengkel dipagi hari.

"Eh,lu mau kemana?kalau lu gak mau berangkat sama gue.lu bakalan kena akibatnya." Aruna tidak terkejut saat mendengarkan pernyataan Vino.lagi-lagi ia dibuat geram atas sikapnya terhadapnya.

"eh,dengerin gue ya yang namanya Alvino Aldanie yang katanya cogan di Sma Pelita.please,jangan bikin gue jengkel atas sikap lo ke gue.karna alasannya sangat simple.berhubung ini masih pagi hari.dan satu lagi tolong lo koreksi kembali pembicaraan lo yang katanya gue itu harus seneng bisa berangkat bareng sama lo.dan yang terakhir gue.gak.takut.sama.ancaman.lo tadi." Aruna hanya ingin pergi menghindari Vino.kalau ia terus meladeni Vino bisa-bisa ia terlambat kesekolah.tahu sendiri kalau Vino tidak suka dengan penolakan.

"Baru pertama kali.gue diginiin sama cewek.apalagi dia murid baru yang gue kenal kemarin.coba baru kemarin tapi dia udah bikin gue tertarik dengannya.mungkin hati gue yang salah kali yak.ya,kali gue suka sama cewek kaya gini.ogah banget deh.tapi gue juga takut kalau lama-lama benci.yang ada bukannya malah tambah benci malah tambah cinta.kan bahaya." Gumam Alvino.

"Mau sampai kapan lo nunggu yang gak pasti.lo gak lihat kalau dihadapan lo ini mau ngajak berangkat bareng tapi ditolak.janji deh gak akan ada maksud dan tujuan yang membuat lo jengkel dipagi hari yang sangat cerah ini." Mendengar perkataan Alvino.sempat Aruna pikirkan terlebih dahulu.

ARUNA [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang