/30/ ketahuan

1.2K 78 8
                                    

Anya duduk di tepi roftoop sekolahnya. Di sebelah kirinya terdapat es kopi yang tinggal setengah. Di sebelah kanannya ada seorang pria yang sedang duduk sambil mengayunkan kakinya di udara.

"Kenapa manggil gue kesini?" Tanya Anya.

"Gapapa. Cuman mau minta pendapat aja. Kalo misalnya Sheni minta putus sama gue?" bisa ditebak cowok itu siapa?

"Kok gue?"

"Karna elo satu satunya cewek paling cuek yang pernah gue jumpai. Siapa tau lo ngerti sama keadaan gue yang sekarang. Dan lo punya pemikiran beda ama orang lain"

"Kalo bisa, jangan sampek putus dari Sheni..." jawab Anya singkat.

"Lah kenapa? Bukannya kemarin kemarin lo pengen banget gue pisah sama Sheni?"

"Tapi sekarang beda Gar. Sheni itu butuh lo. Cuma lo yang bisa lengkapi hari hari Sheni. Gue dan Kana belum terlalu lama temenan sama Sheni. Sedangkan lo udah 6 tahun lebih. Dari kalian kelas 4 SD. Dan gue tau hubungan kalian yang berubah jadi kekasih ini gak sepenuhnya buat keadaan baik terus... Tapi dimana manapun... perasaan seseorang itu gak bisa ditahan... makannya gak ada persahabatan antara cewek dan cowok. Walaupun cuman salah satunya, pasti ada yang nyimpen rasa suka yang lebih dari sahabat, rasa suka dalam artian cinta..." kata Anya panjang lebar. Dia teringat perkataan Arsha tentang persahabatannya dengan Levin.

Edgar menganga. Baru kali ini dia melihat Anya berkata sepanjang ini.
"Wuihh... sariawan lo udah sembuh dari sekian lama kah?" Tanya Edgar takjub.

Bhug

Anya memukul wajah Edgar.

"Aww! Anjir pipi gue sakit bego!!"

"LO YA BEGO GOBLOK!!!"

"Bego sama goblok itu intinya sama bukan?"

"Serah Gar serah!!"

Anya beranjak berdiri. Tapi kakinya menyenggol es kopinya.

Plukk

"GOBLOK!! ITU JATOH NYA!!" Teriak Edgar histeris.

Anya melihat ke bawah takutnya ada orang yang terkena tumpahan es kopinya. Untungnya gak ada. Tapi...

"Wooyyy sapa nih yang udah numpahin es kopi ke buku tugas gue!?" Teriak seseorang yang baru datang dari kelas 10.

Anya langsung menyeret Edgar untuk turun dari roftoop.

"Loh kita mau kemana?" Tanya Edgar.

"Kabur bego. Gue takut disuruh ganti. Orang otak gue lagi pusing gini..." kata Anya.

Anya menarik Edgar ke dalam kelas mereka.

Anya langsung duduk di kursinya dengan tampang mencurigakan.

"Kenapa?" Tanya Arsha heran.

"Hehe.. gapapa" Anya meringis. Sedangkan Edgar segera duduk di kursinya sambil berpura pura bermain handpone.

"Woy Gar!" Alvin melambaikan tangan pada Edgar.

Edgar menghampiri Alvin.
"Kenapa?"

"Gue mau curhat" kata Alvin membuat Edgar langsung tertawa.

"Kok lo malah ketawa laknat...?"

"Kayak cewek aja lo. Tinggal bilang aja napa sih?" Edgar berusaha menahan tawanya.

"Hhhh... gue bakal ke Jerman buat beberapa hari ke depan... gimana nih pacar gue?"































ALL ABOUT USWhere stories live. Discover now