BAGIAN SATU

53 7 1
                                    

Dentuman musik yang begitu memekakkan telinga, bau rokok dan bau pekatnya alkohol begitu dominan di dalam ruangan yang penuh dengan orang-orang yang sedang menggoyangkan badannya menikmati alunan musik DJ diatas sana. Tak peduli lelaki perempuan tak peduli hal apa yang terjadi dengannya, mereka begitu menikmati alunan musik yang bisa membuat mereka melupakan sejenak masalah di kehidupan, ya hanya sejenak.

"Namita lo baru muncul kemana aja?"sapa seorang perempuan dengan mengapit rokok di tangannya menyapa sosok gadis cantik dengan rambut panjang digulung keatas menampilkan leher jenjangnya dengan pakaian yanh cukup ketat menonjolkan bagian tubuh indahnya.

Gadis cantik itu tersenyum kecut menatap gerombolan wanita yang bersender di bar "gue sibuk akhir-akhir ini target closing gue belum memenuhi."

"Namita lo butuh minum deh."ucap wanita dengan pakaian merah mencoloknya.

"Lo tau sendiri gue nggak minum gituan. Perut gue nggak nerima gitu. Lo mau gue masuk rumah sakit."

"Namita! Namita! Kerjaan lo bolak-balik kesini tapi sama alkohol aja lo nggak tawar. Ilat ndeso emang lo!"cibir wanita dengan rokok ditangannya sambil geleng-geleng kepala.

Gadis cantik dengan dress hitam diatas lutut itu hanya mengedikkan bahunya acuh "Somad, gue pesen orange jus aja lo nanti bawa langsung ke tempat gue." Ucapnya kepada bartender kemudian tatapannya beralih kepada para perempuan yang menyapanya "gue keatas ya"ucapnya sambil melambaikan tangan dan berlalu menuju ruang VIP di lantai dua yang bebas dari suara dentuman musik.

Lantai dua salah satu Red Distric di Jakarta ini memang diperuntukan bagi orang-orang yang tidak ingin diganggu dengan suara musik yang memekakkan telinga dibawah sana. Dimana harus reservasi terlebih dahulu agar dapat menempati ruangan VIP tersebut.

Disamping jendela yang menampilkan ramainya area red distric telah duduk kedua sahabatnya yang sibuk mengobrol, entah apa yang dibicarakan.

"Hai sorry gue telat!"sapanya mengambil tempat duduk disamping seorang cowok dengan wajah bak dewa yunani hampir tak ada cela diwajahnya. Namita menyenderkan kepalanya dipundak cowok tersebut terlihat lelah diraut wajahnya.

Cowok tersebut tersenyum mengelus lembut rambut Namita penuh sayang.

"Masalah kerjaan?"tanya gadis cantik didepannya dengan gelas bewarna hitam pekat tangannya.

Namita hanya bergumam sekilas. Tak berapa lama Somad mengantarkan pesanan Namita dan berlalu pergi.

"Kebawah sana gih siapa tau lo terhibur."

"Lo kan tau gue kalo lagi pusing nggak bisa dikeramaian."

"Terus ngapain kesini kalau gak mau joget!"ucap cowok tersebut mendelik kearah Namita.

"Nyokap gue punya temen katanya dia butuh asuransi jiwa gitu tapi nggak tau mana asuransi yang menurut dia baik. Boleh tuh lo prospekin besok."ucap gadis cantik tersebut.

Namita yang mendengarnya langsung menegakkan kepalanya "serius lo?"

"Masak ginian gue bercanda. Dia kerjanya di bareskrim gitu. Besok gue tanyain nyokap coba."

"Sandra thanks banget ya lo emang terbaik."ucap Namita tersenyum lebar dan menyesap minumannya.

"Andre lo nggak punya kenalan yang bisa gue prospekin gitu?"

"Temen kantor gue bukannya udah habis lo sikat semua."

Namita nyengir"Ya klien lo gitu."

"Ya nanti gue cari, gue kabarin lo deh."jawab Andre, tangannya kembali menyesap cairan hitam pikat kembali.

PerfectWhere stories live. Discover now