Partner Goals #1 | Rian & Fajar's Story

13. Keinginan Bersamamu Kembali

Clinton
Yan, Mas sudah didepan komplek yah.
Mas pake Jazz Hitam

Rian
Ia Mas,
Wait, lagi pake sepatu

Clinton
Rapih amet 😍

Rian
:p

Rian memantap kan dirinya menutup pintu kamar.

Dia sudah puas menceramahi kevin tentang apa saja yang harus dan tidak boleh ia lakukan.

Toh Rian juga sudah rindu dengan partner emasnya dahulu

"Dua Tampan"

Itu julukan mereka saat masih junior.

Rian senyum2 sendiri mengingat itu.

-
-
-

Sekitar satu blok sebelum pintu komplek, Rian menatap cermat pintu Hall.
Takut2 Fajar keluar dari sana.

Rian gugup sekali.

Rasa bersalahnya seperti masih tertinggal pada pintu hall.

Demi Tuhan, Rian tak pernah berbuat seperti itu sebelumnya ke Fajar.

-

Rian bisa jelas melihat Jazz hitam yang terparkir cantik di sebrang Jalan.

Dia menyeberangi jalan dengan hati hati.

Hatinya gugup

Nervous

Hingga akhirnya mobil itu tepat menepi disisinya,

Rian membuka ponsel nya.

Membuka What's App dan chat paling atas, yang paling sering ia hubungi

"Aa Fajar"

Rian mulai me type secepat mungkin

"A, Malam ini aku kel....."

Jendela mobil itu turun terbuka

"Hi tampan, nunggu apa lagi?"

"Kamu lucu bgt itu malah bengong pinggir jalan"

Rian kaget.

Ia mematikan Hp nya.

Tanpa menengok kanan kiri, Rian masuk ke dalam mobil.
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Fajar masih sempat melihat Rian terpaku di sebrang jalan.

Namun jalan malam itu sangat Ramai.
Ia harus extra berhati hati menyebrang.

"Sial"

Rian sudah melaju pergi tenggelam ke hiruk pikuknya jalan.

Fajar hanya bisa melihat sayup sayup bayangan Rian di bangku penumpang.