FOURTEEN

9K 363 3
                                    

Kini davin dan dyandra tengah berdiri di lapangan upacara sudah 1 jam lamanya mereka berdiri dan menghormat pada bendera.

Yapp! Mereka di hukum bu Rossy yang terkenal killer . Menghormat 2 jam di lapangan yang panas.

Davin masih di posisinya menghormat,untung saja ini jam pelajaran,jadi dia tak akan terlalu malu.

Sesekali davin melirik ke arah dyandra di sampingnya. Muka cewek itu sudah pucat. Keringat sudah membanjiri badannya,dan bibirnya mulai pucat.

Lalu davin bertanya "ra,lo pusing?" Tanya davin. Dyandra menoleh seraya tersenyum "Gue gak papa kok vin" jawab dyandra seraya tersenyum,lalu kembali fokus ke depan.

Namun tiba-tiba tubuh dyandra limbung ke samping dan dengan sigap davin menangkap lalu menggendongnya ala Bridal style membawa ke ruang UKS.

Singkat cerita sampailah mereka di UKS. Davin mengkhawatirkan kondisi dyandra,cewek itu belum sadar juga.

Davin menarik kursi dan duduk di samping ranjang yang ada di UKS. Sembari memainkan handphone nya.

"G-gue di mana?" Tanya dyandra. Akhirnya dia bangun juga.

"Ehh raa,lo udah sadar. Ini kita di UKS,tadi lo pingsan.Masih pusing?" ucap davin seraya tersenyum manis.

"Ohh,iya masih pusing dikit. Tapi gak papa kok" jawab dyandra

"Lo udah makan blum?" Tanya davin lagi,dengan suara lembutnya.

Melting gue!. Batin dyandra.

"Belum hehe,kan tadi terlambat jadi gak sempet sarapan"

"Yaudah gue beli makanan dulu deh,lo tunggu disini ya" ucap davin berbalik hendak pergi,namun tangan nya di cekal dyandra.

"Gue takut sendiri vin" ucap dyandra.

Davin kemudian duduk kembali,senyumnya masih belum luntur. "Yaudah gue chat Mischa aja deh biar dia temenin lo disini" ucap davin

Dyandra mengangguk seraya tersenyum. Kemudian davin memberi tahu mischa untuk datang ke UKS.

10 menit kemudian mischa datang.
Dan langsung bertanya "loh vin,emang dyandra kenapa bisa pingsan?" Tanya nya panik.

Davin terkekeh mendengar ucapan mischa. "Cuma kesalahan teknis aja kok" jawab davin. Gamasuk akal banget anjir alesannya. Batin Author.

"Lo jagain dyandra disini,gue mau beli makanan bentar" ucap davin lagi. Mischa hanya mengangguk.

15 menit kemudian Davin datang membawa sebungkus bubur ayam dan air mineral.

"Nih ra,makan ya supaya gak lemes"

"Suapin" pinta dyandra,sembari bangun dari posisi tidur nya. Davin terdiam sebentar kemudian mengangguk.

Mischa yang melihat itu pun mengerti. "Gue ada janji sama joan,by ra" ucap mischa sembari pergi meninggalkan mereka di UKS. Memang ini jam istirahat.

Davin mulai menyuapi dyandra sembari mengobrol."vin,nama panjang lo Davin Fernathan S kan?" Tanya dyandra.

"Hmm" jawab davin mengangguk seraya tersenyum. "Nah itu nama terskhir lo 'S' itu apa?" Tanya dyandra. Davin menghentikan aktivitasnya menyuapi dyandra.

Ia diam dan melamun. "Vin,,halooo,DAVIN" dyandra mengguncang bahu davin agak keras sehingga davin sadar dari lamunannya.

"Hmmm,Samudra. Nama akhir gue Samudra." Jawab davin. Ia mengambil sendok dan mulai menyuapi Dyandra lagi.

Dyandra hanya tersenyum mendengar jawaban davin dan melanjutkan acara makannya.

Maafin gue ra,gue bohong lagi. Bener kata vina,semakin lama gue nyamar semakin banyak juga kebohongan yang bakalan gue lakuin. Batin Davin.

*****

Tak terasa sekarang sudah hari minggu. Padahal rasanya baru kemarin Davin sekolah.

Pukul 06.00 dia sudah bersiap-siap,hari ini ia akan jogging pagi. Hanya mengelilingi daerah dekat apartemen nya saja.

Adiknya Vina masih tertidur. Dan ortu nya masih di Malaysia. Entah kapan ortunya pulang.

Davin memasang earphone nya,menyimpan handphone nya di saku dan memulai kegiatan jogging paginya.

Setelah 1 jam jogging davin memutuskan duduk sebentar di taman dekat apartemennya. Ia duduk di sebuah bangku taman.

Tiba-tiba skelebat bayangan tentang kejadian 6 hari yang lalu teringat lagi. Tentang Dyandra yang menanyakan nama lengkap davin. Davin berbohong tentang jawabannya.

"Kenapa gue gak terus terang aja sih! Berapa kebohongan lagi yang harus gue ucapin ke dyandra" gumam davin. Ia mengacak rambutnya Frustasi.

Ia menunduk menyesali perbuatannya. Ia menoleh ke samping kanan dan menemukan tanaman dandelion. Tanamana Favorit dyandra.

Ia memetik satu tangkai lalu memejamkan matanya dan langsung membuat harapan.

Gue harap dyandra gak kecewa sama gue waktu gue buka semua rahasia yang selama ini gue sembunyiin dari dia. Batin davin

Ia meniup dandelion itu,tersenyum melihat benih dandelion yang berterbangan. Indah sekali.

Saat sedang memperhatikan bunga dandelion itu,tiba tiba handphone davin berdering. Ia mengambil benda itu. Dan melihat siapa yang mengirimnya pesan.

Davina_FernathaniaS
Kak lo lagi dimana ? Pulang dah cepet, papa sama bunda mau pulang hari ini.

Davin_FS
Iya

Davin memasukan benda pipih itu ke sakunya lagi dan bergegas pulang ke apartemen. Hari ini ia dan vina harus menyambut papa dan bunda nya pulang.

Haha tidak seperti sebutan anak pada ortu nya,davin dan vina lebih senang memanggil orang tuanya Papa dan Bunda. Aneh bukan?

Pendek ya? Ide mampet nih hahaha.

Jangan jadi silent readers ya manteman. Vote and comment kalian itu berarti banget buat aku.

Thanks yang masih betah sama cerita aku yang absurd ini. Masih inget nama panjang Davin?

Davin Fernathan Smith?

Davin Fernathan Samudra?

N E R D [END]Where stories live. Discover now