15. The Truth Revealed

4.3K 482 45
                                    

Senin pagi di minggu terakhir Oktober. Seulgi muncul dari dalam gedung asramanya untuk pergi ke sekolah. Wajahnya berseri-seri dan aura penuh kebahagiaan sangat terpancar.

Salah satu hal yang paling tidak masuk akal adalah, Kang Seulgi menyapa lebih dulu orang-orang di sekitarnya dengan ceria. Meski terkadang Seulgi salah menyebut nama-nama orang yang berpapasan dengannya, mereka tetap gembira menyadari Seulgi menyapa duluan. Tersenyum manis pula.

"Selamat pagi, Eunha-sshi!"

Mata gadis mungil berambut pendek itu membulat saat menyadari seorang Kang Seulgi menyapanya. Gerakannya untuk memasang sepatu pun batal total hingga ia tak sadar telah menjatuhkannya. Sementara itu teman sekamarnya, meliriknya jengah.

"Dia melihat tanda nama di jas almamatermu. Jangan berharap lebih, Eunha-ya."

"Tapi, Yerin. Di tanda pengenalku tertulis Jung Eun-Bi. Bukan Eunha."

Yerin menaikkan alisnya dengan mulutnya yang terbuka. Baru saja Kang Seulgi yang dikenal banyak orang itu menyapa teman sekamarnya, Eunha.

Seorang Kang Seulgi mengenal nama julukan murid dari kelas lain?

Mungkin mereka sedang bermimpi, di pagi hari tentunya.

Mungkin mereka sedang bermimpi, di pagi hari tentunya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

***

Seulgi terpaku saat dirinya melihat Irene sudah berada di depan gedung asrama, menunggunya. Semalam tak ada perjanjian bahwa Irene akan mengunjunginya sepagi ini. Lagi pula ia harus sekolah. Dan mengapa Irene datang, Seulgi tidak tau. Terlalu mengejutkan baginya. Gadis itu membuka mulutnya keheranan.

"Apa yang-"

"Ayo!"

Belum selesai bicara, Seulgi telah ditarik masuk oleh Irene ke dalam mobilnya. Rasa cemas takut Irene akan memaksanya untuk bolos pagi ini menderanya.

"Kau mengejutkanku. Sungguh!" ungkap Seulgi, menatap Irene keheranan.

Hanya senyuman tipis yang menjadi tanggapan Irene. Mereka menuju arah gedung sekolah. Seulgi masih tidak percaya sampai mobil Irene berhenti di depan gedung sekolah yang telah ramai oleh murid-murid Choego.

Sebentar, Irene sedang apa?

Tanpa keraguan sedikit pun, Irene melepas sabuk pengamannya dan tersenyum pada Seulgi.

"Turunlah." perintahnya, dan disanggupi oleh Seulgi yang ikut turun.

" perintahnya, dan disanggupi oleh Seulgi yang ikut turun

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
-: GIRL CRUSH :-Where stories live. Discover now